Masjid Agung Mujahidin Majenang terletak di Jln. Diponegoro, Desa Jenang, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Barat. Masjid ini terletak ditempat yang sangat strategis, yaitu di alun-alun atau pusat kota Majenang. Selain itu bersebelahan dengan Kantor Kecamatan Majenang, sehingga tidak heran jika masjid ini selalu dipenuhi oleh pengunjung maupun jamaah dari sekitar lokasi tersebut.
Bahkan jika kita berkunjung pada malam hari, keramaian masjid dan komplek alun-alun sampai pada puncaknya. Karena banyak sekali pengunjung yang berasal dari domestik maupun luar daerah yang mengunjungi masjid ini.
Apalagi saat ini sudah tersedia berbagai macam kuliner-kuliner asli Jawa Barat yang tekumpul disekitar alun-alun tersebut. Puncak dari keramaian Majsid Agung Mujahidin Majenang terletak pada saat Hari Raya Idul Fitri, dimana banyak sekali pengunjung yang berasal dari berbagai macam daerah. Mereka singgah untuk sholat serta beristirahat sejenak sambil melihat-lihat keramaian yang ada di Alun-Alun.
Arsitektur Masjid Agung Mujahidin Majenang
Jika kita lihat seni bina bangunan yang dipakai oleh arsitek perancang Masjid Agung Mujahidin, bisa kita lihat adopsi yang diambil adalah dari masjid-masjid ber-seni Turki ataupun Timur Tengah lainnya. Dengan ciri khas 1 kubah besar ditas ruang utama masjid tersebut. ada 2 menara (kubah) kecil yang terletak di keempat penjuru masjidnya.
Jika kita lihat dari kejauhan, hal yang akan tampak pertama kali adalah bangunan menara yang sangat tinggi menjulang, kira-kira hingga 70 meter-an. Menara tersebut dibangun dengan beberapa gazebo yang bisa digunakan untuk melihat pemandangan sekitar. Namun, hanya pengunjung yang didampingi oleh pengurus masjid saja yang diperbolehkan untuk masuk dan melihat pemandangan dari atas menara. Bangunan menaranya dibangun dengan sangat unik, memiliki tiga gazebo, sekitar 8 jendela kecil, dan 2 jendela besar, kemudian dengan ujung yang sangat lancip.
Dilanjutkan dengan bangunan utamanya, masjid ini dibangun dengan 2 lantai. Keunikannya adalah lantai pertama digunakan sebagai tempat berwudhu dan thoilet, sedangkan untuk laintai kedua digunakan sebagai ruang sholat utama. Tangga untuk langsung menuju lantai 2 juga dibangun, lalu jalan setapak untuk menuju lantai satu tempat berwudhu juga diberikan.
Keseluruhan bangunannya dibuat sedemikian rupa seperti sesuatu yang berongga, tanpa pintu, mirip seperti Majid 1000 Tiang yang sudah kita bahas pada tulisan sebelumnya. Puluhan, mungkin ratusan tiang penyangga juga turut dibangun di lantai 1 untuk menopang lantai 2, kemudian lantai 2 untuk menopang bagian atapnya. Semuanya terbuat dari cor / beton.
Sedangkan untuk pemilihan warna, Masjid Agung Mujahiddin memilih warna putih sebagai mayoritas warna yang dimiliki banguannnya. Kemudian warna lainnya adalah warna hijau toska yang diberikan pada bagian Kubah utama, serta beberapa kubah kecil di sekeliling kubah utama.
Aktifitas Masjid Agung Mujahidin Majenang
Sebagai sebuah Masjid Agung, Masjid Mujahidin Majenang tentu saja difungsikan tidak hanya sebagai tempat untuk sholat saja, namun juga difungsikan sebagai pusat dari berbagai kegiatan masyarakat Majenang.
Berbagai macam kegiatan seperti Pengajian Rutin juga turut dihadirkan untuk memberikan siraman rohani kepada para jamaah yang hadir. Lalu berbagai macam kegiatan, terutama pada bulan Ramadhan juga turut dilakukan, seperti Buka Puasa Bersama, Pengajian sehabis berbuka dan sholat maghrib, bahkan pengajian setelah acara Sahur bersama. Beberapa kegiatan tersebut didanai penuh oleh pengurus masjid dari sumbangan masyarakat sekitar. Hal ini memang sengaja dilakukan agar hubungan sosial antar masyarakat Majenang dapat terjalin dengan baik.