Masjid Jami’ At-Taqwa Tawangrejo terletak di Jln. Gabus Winong, Ds. Tawangrejo, Kec. Winong, Kab. Pati, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi Desa Tawangrejo sendiri berjarak sekitar 10 Km dari pusat kota pati. Di desa ini terdapat sebuah bangunan masjid kuno yang erat kaitannya dengan masjid tertua di kabupaten Pati, Masjid Baiturrohim, Gambiran, Sukoharjo.
Pada tahun 2017 lalu, Masjid At-Taqwa mulai dalam proses renovasi dan perluasan seiring kebutuhan tempat ibadah yang lebih luas, terutama pada saat perayaan 2 hari raya. Nantinya, bangunan Masjid At-Taqwa Tawangrejo akan dibangun dengan 2 lantai, namun tetap melestarikan struktur bangunan lama, sekaligus menghargai jerih payah amal jariyah dari pendiri sebelumnya.
Mustaka Berusia 500 Tahun
Masjid Jami’ At-Taqwa ternyata juga menyimpan sebuah artefak yang sangat kuno, yaitu mustaka masjid yang dipasang pada bagian atapnya. Mustaka atau Mahkota untuk masjid tersebut dibuat dengan ornamen hias dan menjadi salah satu bagian sakral dari sebuah bangunan masjid. Bahkan, proses pemasangannya pun harus melalui berbagai ritual unik.
Menurut sejarah, mustaka masjid Jami’ At-Taqwa Tawangrejo ini berasal dari Masjid Baiturrohim Gambiran, yang merupakan masjid tertua di Kabupaten Pati. Pada tahun 1885, mustaka milik Masjid Baiturrohim tersebut kemudian di pindahkan ke Masjid Jami’ At-Taqwa Tegalrejo. Masjid Gambiran dan juga Mustakanya dibuat oleh Mbah Cangkrung pada tahun 1445 silam, dan konon hanya dibaut dengan tanah liat. Meskipun hanya berasal dari tanah liat, namun terbukti bahwa bagian mustaka yang sudah berusia lebih dari 500 tahun tersebut bahkan belum menunjukkan kerusakan yang fatal.
Pada masa itu, Mbah Cangkrung merupakan sosok ulama penyebar agama islam di daerah Gambiran. Beliau juga sangat terkenal dengan Masjid Baiturrohim sebagai tempat pusat kegiatan penyebaran agama islam. Bahkan, beberapa pemuda dari Desa Tegalrejo juga ikut menimba ilmu agama dari beliau.
Pemindahan mustaka dilakukan pada saat Masjid Baiturrahim mengalami renovasi besar-besaran pada tahun 1885, pada saat pemerintahan Bupati Kanjeng Raden Ario Candrahadinegoro. Renovasi tersebut bahkan juga termasuk mengganti atap dan mustaka masjid dengan ukuran yang lebih besar. Pada awalnya, mustaka tersebut diminta oleh seorang santri untuk dipasangkan dengan Masjid Jami’ Desa Winong. Namun tidak berselang lama, Masjid Jami’ Desa Winong ambruk karena bencana. Mustaka tersebut kemudian dipindahkan lagi dan dipasang di Masjid Jami’ desa Tegalrejo hingga saat ini.
Tegalrejo, Desa Tawangrejo memang memiliki sejarah yang panjang mengenai perkembangan Islam di Pati, karena hingga kini wilayah tersebut juga masih menjadi salah satu pusat kegiatan islam masyarakat Pati. Bahkan saat ini dikomplek Masjid Jami’ At-Taqwa Tawangrejo sudah dibangun beberapa lembaga pendirikan setingkat SD dan SMP.
Renovasi terakhir yang dilakukan adalah pada tahun 2016, namun proses renovasi terakhir ini dilakukan secara massal, dimana bangunan masjid nantinya akan dibangun dengan 2 lantai. Meskipun renovasi dilakukan dihampir keseluruhan bangunan, namun Mustaka yang sudah berusia 500 tahun tersebut tetap dipertahankan dan akan dipasang kembali setelah bangunan renovasi masjid selesai.
Masjid Jami’ At-Taqwa juga bahkan sering difungsikan sebagai tempat pelaksaan penyambutan bagi jamaah haji yang datang dari tanah mekah. Masyarakat sekitar selalu memenuhi acara upacara tersebut mengharap keberkahan dari tanah suci agar segera bisa menyusul menunaikan ibadah haji. Tokoh masyarakat dan alim ulama pun juga turut hadir untuk memberikan sambutan dan tausiahnya