Lombok yang sangat terkenal dengan wisata alam yang eksotis menjadikan tempat ini tujuan utama bagi para wisatawan. Meskipun belum setenar Bali, namun pesona Lombok dapat membuat wisatawan selalu ingin mencoba untuk merasakan keindahan pemandangan alam yang luar biasa. Selain itu, Lombok juga terkenal akan sebutan Pulau Seribu Masjid. Disebutkan bahwa Lombok memiliki sedikitnya 5.400 masjid. Hal tersebut dikarenakan mayoritas penduduk dari Lombok adalah beragama Islam. Mengingat hamper 90% penduduk Lombok adalah para muslim. Berbagai bangunan masjid yang megah, mewah, sederhana hingga usianya yang sudah sangat tua berada di Lombok. Salah satu yang menjadi daya tarik sendiri adalah sebuah bangunan masjid yang berada Kabupaten Gunung Sari.
Masjid tersebut adalah masjid Agung Al-Kautsari Al-Aziziyah terletak di Jalan Raya Tanjung, Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Masjid Agung Al-Kautsari Al-Aziziyah merupakan salah satu bangunan masjid yang megah berada di kompek lembaga pendidikan Islam Pondok Pesantren Aziziyah. Proses pembangunannya dimulai pada tahun 2001 serta rampung lalu diresmikan pada hari Ahad 25 Maret 2007. Peresmian masjid tersebut dilakukan oleh Tuan Guru Mustafa Umar, Ust M Arifin Ihan, Gubernur NTB, H Lalu Serinater dan juga turut hadir Ketua DPRD NTB. Ditambah dengan para jamaah dan juga masyarakat sekitar yang meramaikan peresmian masjid Agung Al-Kautsari Al-Aziziyah.
Provinsi Nusa Tenggara Barat pernah menjadi tuan rumah sebagai penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Qur’an tingkat Nasional XXVI. Saat itu dimulai pada akhir bulan Juli hingga Agustus 2016 lalu. Kabupaten Lombok Barat mendapatkan sebuah kehormatan menjadi tuan rumah [enyelenggaraan salah satu mata lomba dalam bidang tahfidzul Qur’an. Kemudian Pemerintah Kabupaten Lombok Barat memilih dua lokasi yaitu Becingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat dan satunya adalah masjid Agung Al-kautsari Al-Aziziyah. Tak heran pada tahun lalu suasana di masjid tersebut sangat ramai, penuh dan mengesankan. Terutama adanya beberapa orang hebat dalam menghafal Al-Qur’an.
Bangunan megah masjid Agung Al-Kautsari Al-Aziziyah dibangun dengan tiga lantai dengan ukuran 56 x 21 meter. Masjid tersesbut dapat menampung 200 jamaah. Masjid tersebut terlihat lebih menarik karena memiliki dua menara dengan nuansa seperti Masjidl Haram. Dana untuk membangun amsjid Agung Al-Kautsari Al-Aziziyah sebagian besar dai Pinpinan PT Pandu Siwi Sentosa (PSS). DR HM Bhakty Kasry. Disebutkan bahwa dana yang telah dihabiskan untuk pembangunan masjid megah tersebut mencapai Rp. 3.5 miliar.
Ternyata dibalik bangunan masjid yang berdiri megah tersebut di rancang oleh seseorang yang bukan dari kalangan arsitek. Beiau adalah Almarhum Tuan Guru H. Musthafa Umar yang tak lain adalah pengasuh dari pondok pesantren tersebut. Beliau bukanlah seorang arsitek namun berkat dari rancangannya, bangunan masjid Agung Al-Kautsari Al-Aziziyah mampu menarik perhatian siapa saja. Beliau hanya menggambarkan dari bentuk masjid yang di inginkan saja seperti ornamen yang dimiliki oleh Masjidil Haram.
Tak hanya dimanfaatkan sebagai tempat untuk beribadah, masjid Agung Al-Kautsari Al-Aziziyah menjadi pusat Pondok Al-Aziziyah serta berbagai kegiatan keisalaman lainnya dan juga pembinaan bahasa santri. Tak heran suasansa di Pondok Pesantren Al-Kautsari Al-Aziziyah selau ramai oleh para santri an aktivitas lainnya setiap hari. Ditambah jumlah santri dari pondok pesantren tersebut yang mencapai sekitar 1500 orang. Bahkan sejak dari awal subuh pun di masjid Agung Al-Kautsari Al-Aziziyah sudah ramai oleh riak santri yang membaca lantunan ayat suci Al-Qur’an.