Sebuah bangunan masjid yang sangat menarik dan berbeda dengan beberapa bangunan masjid lainnya berada di Kalimantan Barat. Tepatnya lokasi masjid tersebut berada di Jalan Kota Karang, Sutera, Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Kemegahan serta keunikan yang dimiliki masjid tersebut tak heran menjadi daya tarik tersendiri sehingga mampu memikat wisatawan dari mana saja. Nama masjid tersebut adalah masjid Oesman Al Khair. Masjid Oesman Al Khair kini menjadi salah satu objek wisata baru di Kayong Utara. Sejak diresmikan, para pengunjung selalu memenuhi masjid tersebut. Masjid Oesman Al Khair disebut juga dengan nama masjid Terapung karena pemilihan lokasi masjid yang sangat berbeda berada di atas air laut. Sehingga jika di lihat dari kejauhan, masjid Oesman Al Khair terlihat mengapung. Maka itulah masjid tersebut menjadi ikon baru bagi kabupaten Kayong Utara. Tak hanya menaarik, masjid Agung Oesman A Khair juga menjadi salah satu masjid termegah yang ada di Provinsi Kalimantan Barat.
Bangunan masjid yang megah tersebut berdiri kokoh diatas lahan wakaf dari seseorang yang bernama Bapak Oesman Sapta Odang. Beliau sendiri adalah seorang Wakil Ketua MPR RI. Dalam proses pembangunan masjid Agung Oesman Al Khair tersebut telah menghabiskan dana sebanyak Rp. 38 miliar. Dana tersebut berasal dari hasil patungan Oesman Sapta Odang yang jumlahnya Rp. 11 miliar, dana Corporate Social Responsibility (CSR) delapan BUMN sebesar Rp. 12 miliar serta dari dana anggaran Pemerintah Kabupaten Kayong Utara dan juga hasil dari swadaya masyarakat Kayong Utara. Tak heran masjid Agung Oesman Al Khair telah menghabiskan dana yang banyak karena memang hasilnya pun sangat mempesona serta megah sehingga siapa pun merasa takjub akan bangunan masjid Agung Oesman Al Khair.
Pada awal pembangunannya, dilakukan peletakan batu pertama tepatnya pada saat Idul Adha. Pada saat itu bulan Oktober 2012 lalu serta dihadiri oleh Oesman Sapta Odang. Dalam pembangunan masjid megah tersebut, ternyata telah menghabiskan waktu selama 3 tahun 7 bulan. Setelah selesai dibangun serta di resemikan, masjid Agung Oesman Al Khair secara langsung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 Oktober 2016. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti. Presiden Joko Widodo pun sangat mengagumi masjid Agung Oesman AL Khair. Beliau menyampaikan kekagumannya tentang kemegahan serta keindahan masjid tersebut serta latar belakang laut yang sangat luar biasa.
Masjid Oesman Al Kahir dapat menampung jamaah hingga mencapai 3000 jamaah. Ukuran dari masjid tersebut adalah 50 x 50 meter. Ketika ada acara tabligh akbar, masjid ini dapat menampung jamaahnya hingga mencapai 5000 jamaah. Selain lokasinya yang unik, desain dari bangunan masjid Oesman Al Khair pun tak kalah menarik karena mirip arsitektur masjid yang berada di Arab Saudi. Namun jika lebih diperhatikan kembali, bagian luar dan dalam masjid tersebut lebih seperti gaya Maroko. Keindahan masjid Oesman Al Khair pun dapat dilihat dari bagian dalam masjid. Terdapat hiasan kaligrafi yang sangat mempesona yang di desain oleh imam Masjid Agung Yogyakarta.
Agar masjid Oesman Al Khair dapat terlihat terapung, maka tiang-tiang pancang masjid tersebut ditancapakan hingga sedalam 23 meter. Masjid Oesman Al Khair ini memiliki Sembilan kubah dan satu kubah diantaranya dengan ukuran yang sangat besar. Ditambah dengan ke empat menara yang menjulang tinggi di setiap penjuru masjid. Hingga sekarang pun, masjid Oesman Al Khair selalu dipenuhi oleh para jamaah dan juga para pengunjung untuk melakukan wisata religi di Kayong Utara.