Masjid Agung A.G KH. Abdul Rahman Ambo Dalle,Kota Pare-Pare, atau kita akan menyebutnya dengan “Masjid Agung Pare-Pare”, terletak di Jln. Jenderal Ahmad Yani KM 2, Kecamatan Ujung Baru Soreang, Kota Pare-Pare, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kota Pare-Pare sendiri menjadi sebuah Kota yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan, dan sekaligus menjadi sebuah Kabupaten di wilayah tersebut. Seperti Kota dan Kabupaten lainnya, wilayah Pare-Pare juga memiliki sebuah Masjid Agung dengan nama “A.G KH. Abdul Rahman Ambo Dalle”.
Pembangunan Masjid Agung Pare-Pare
Majsid Agung Kota Pare Pare diresmikan pertama kali pada tanggal 11 Oktober 2013, oleh H. Sjamsu Alam, Walikota Pare-Pare yang menjabat kala itu. Pembangunan masjid ini menghabiskan dana hingga Rp. 24 miliar, dari APBD Kota Pare Pare. Dengan dana yang sangat besar, tentu saja bangunan Masjid yang dihasilkan sangatlah megah dan indah, tak heran jika Masjid Agung Pare-Pare menjadi masjid terindah kedua se-antero provinsi Sulawesi Selatan setelah Masjid Al-Markaz Al-Islami.
Pada tahun 2015 lalu, Masjid Agung Pare-Pare secara resmi berganti nama menjadi “A.G. KH. Abdul Rahman Ambo Dalle”. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Pare-Pare, yang dibacakan pada saat Haul ke-19 atas wafatnya A.G. KH. Ambo Dalle yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Dakwah Wal Irsyad, Lil Banat, Ujung Lare, pada tanggal 29 November 2015 silam.
AG disini merupakan singkatan dari Anre Gurutta, dan disematkan kedalam nama KH. Abdurrahman Ambo Dalle, seorang tokoh terkemuka di Kota Pare-Pare dan sekitarnya. Semasa hidupnya, beliau merupakan salah seraong guru terkemuka yang membangun Pondok Pesantren Darul Dakwah wal Irsyad (DDI).
Masjid Agung Pare-Pare dapat kita temukan dari dua akses jalan, yaitu Jln. Ahmad Yani Poros Pare-Pare dan Kabupaten Sidrap, dan Jln. PDAM yang terletak tepat di belakang bangunan Masjid. Masjid berlantai 3 ini dapat menampung hingga 2.000 jamaah sekaligus, ditambah dengan area pelataran yang dapat menampung hingga 3.000 jamaah. Sehingga, total jamaah yang dapat ditampung adalah 5.000 jamaah sekaligus. Area pelataran yang sangat luas ini biasanya digunakan pada saat perayaan hari-hari besar islam, seperti perayaan 2 hari raya idul fitri dan sebagainya, pada saat jamaahnya benar-benar membludak.
Arsitektural Masjid Agung Pare-Pare
Masjid ini dibangun dengan sangat megah, dengan desain yang sangat unik. Dilengkapi dengan 1 kubah utama berukuran besar dibalut warna hijau tua, dengan aksen hiasan keramik berwana kuning di bagian bawahnya. Selain itu terdapat 4 kubah kecil yang diletakkan di 4 sudut masjidnya.
Sebanyak 2 menara yang menjulang tinggi turut dibangun mengapit pintu utama masjid ini, dengan ujung lancip berwarna kuning. Masjid ini memang dibangun dengan minimalis, modern, namun juga dengan tingkat kemegahan yang tinggi.
Berbagai fasilitas pun turut dibangun seperti Aula Serba Guna yang diletakkan di lantai dasar, full AC dan mampu untuk menampung hingga 500 orang sekaligus. Aula ini biasanya digunakan untuk acara-acara keislaman berukuran besar seperti acara Pengajian, maupun untuk acara resepsi pernikahan.
Keunikan lainnya adalah, masjid ini memiliki Ruang Underground / Basement / Bawah Tanah yang digunakan sebagai kantor-kantor untuk Organisasi Masyarakat (ORMAS) kota Pare-Pare. Di area bawah tanah tersebut juga terdapat fasilitas seperti toilet laki-laki, tempat berwudhu dan lain sebagainya.
Semua pengunjung yang ingin masuk kedalam areal masjid harus melewati areal berwudhu sebelum mendaki pulah tangga akses ke ruang utama sholat. Hal ini memastikan bahwa setiap pengunjung harus berwudhu dan bersuci dulu sebelum memasuki areal masjid.