Yogyakarta terkenal akan tempat yang banyak memiliki wisata pantai mempesona. Selain itu, Yogyakarta juga memiliki wisata gua dan wisata tempat belanja lainnya yang terkenal hingga ke mancanegara. Wisata pantai yang terkenal di Yogyakarta antara lain seperti Pantai Parangtritis, Pantai Indrayanti, Pantai Baron, Pantai Jogan dan beberapa pantai lainnya dengan pemandangan alam yang begitu luar biasa. Ditambah dengan suasana yang begitu sejuk dan nyama membuat Yogyakarta salah satu kota tujuan para wisatawan lokal dan mancanegara untuk menghabiskan waktu liburannya. Terutama di hari libur tiba, maka Yogyakarta lebh ramai dikunjungi oleh para wisatawan.
Masyarakat Yogyakarta mayoritasnya beragama islam. Mereka juga sangat kental terhadap adat dan tradisi Yogayakarta. Karena disana masih terdapat keraton yang selalu dihormati dan disegani oleh masyarakat Yogyakarta. Terlepas dari itu, Yogyakarta juga memiliki berbagai macam bangunan tempat beribadah bagi umat muslim. Tak jarang dari bangunan masjid tersebut udah berdiri sejak dahulu kala atau pada saat awal mula penyebaran ajaran islam di Yogyakarta. Salah satu bangunan masjid yang asih ada hingga sekarang dan masih dikunjungi oleh para jamaah sekitar adalah masjid Wotgaleh.
Masjid Wotgaleh adalah bangunan masjid kuno yang hingga sekarang masih berdiri kokoh. Bangunan masjid tersebut memiliki ciri khas dengan arsitektur khas keraton Yogyakarta. Meskipun termasuk bangunan masjid yang sudah tua, tetapi masjid Wotgaleh selalu menjadi pilihan warganya untuk melaksanakan ibadah serta kegiatan keagamaan lainnya disana.
Lokasi dari masjid Wotgaleh tidak dekat dengan pemukiman warga. Meskipun sebenarnya pada sebelumnya bangunan masjid tersebut juga berada dekat dengan pemukiman warga. Hal tersebut dikarenakan terjadi penggusuran dalam sebuah proyek perluasan lahan Akademi Angkatan Udara (AAU) yang dilakukan oleh pihak Pemerintah setempat. Pemukiman warga yang berada di Sendangtirto, Berbah Sleman pun ikut tergusur namun mereka mendapatkan ganti dari Pemerintah sehingga merka dapat membangun kembali rumah untuk keluarganya.
Dan pada saat itu juga hanya satu-satunya bangunan masjid yang tidak digusur meskipun pada awal rencananya seharusnya masjdi Wotgaleh juga ikut tergusur. Padahal Sri Sultan Hamengku Buwono IX telah meberikan izin terhada Akademi Angkatan Udara untuk memindahkan masjid Wotgale tetapi beliau juga menyampaikan tidak aka bertanggung jawab jika sesuatu hal terjadi. Maka alhasil bangunan masjid Wotgaleh tidak dipindahkan dan tidak digusur oleh Akademi Angkatan Udara.
Banguan masjid Wotgaleh dsebutkan telah berdiri sejak tahun 1600-an. Hingga sekarang, masjid tersebut pernah dilakukan perbaikan sebanyak lima kali tanpa merubah dari bangunan asal. Hanya saja beberapa bagian pada masjid Wotgaleh yang diperbaiki. Seperti pada bagian atap masjid namun untuk tiang masjid masih dipertahankan seperti itu sejak dahulu. Kini bangunan masjid Wotgaleh berada sekitar 100 hingga 200 meter dari pemukiman warga setempat. Meskipun demikian, masjid Wotgaleh tidak pernah sepi dari para jamaah yang hendak melaksanakan shalat fardhu berjamaah disana.
Bangunan masjid tersebut dikelilingi oleh lahan kosong miliki Akademi Angkatan Udara. Disamping bangunan masjid tersebut terdapat makam Eyang Purboyo. Makam ersebut tak pernah seppi dikunjungi oleh para peziarah. Para peziarah pun datang bukan hanya dari waraga setempat melainkan dari wilayah lain. Masjid Wotgaleh pun selalu ramai oleh para jamaah terutama pasa hari Jum’at ketika melaksanakan shalat Jum’at berjamaah, maka para jamaah akan semakin banyak hingga ke halaman luar masjid. Karena tak hanya warga sekitar, melainkan warga sekitar satu kelurahan melaksanakan ibadah shalatnya di masjid Wotgaleh.