Kota Madinah atau dikenal juga dengan Al Madinah Al Munawaroh dan diartikan sebagai kota yang bercahaya, merupakan sebuah kota paling suci kedua bagi umat muslim setelah kota Mekkah. Hal tersebut dikarenakan Madinah memiliki masjid Nabawi dan juga disana adalah tempat dimakamkannya nabi Muhammad SAW. Pada dahulu kala ketika masa Nabi Muhammad SAW, kota Madinah adalah tujuan dari beliau uuntuk melakukan Hijra dari Mekahh. Dan secara berangsur-angsr kota Madnah juga menjadi ibukota kekaisaran Muslim pada masanya. Pertama kali dipimpin oleh nabi Muhammad SAW lalu dilanjutkan oleh para Khulafaur Rassyidin, yaitu Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Utsman bin Affan dan juga Ali bin Abi Thalib. Di kota Madinah merupakan pusat dari penyebaran dan perkembangan ajaran islam sehingga komunitas muslim disana semakin banyak dan terus berkembang. Di kota Madinah terdapat tiga bangunan masjid yang usianya sudah sangat tua, yaitu masjid Nabawi, masjid Quba dan masjid Qiblatain. Selain itu,kota Madinah juga memiliki berbagai keutamaan yaitu antara lain seperti, tempat yang dipriotaskan penyebutan namanya dalam kitab suci Al-Qur’an, diharamkan untuk memburu di Madina, dilarang untuk memotong pepohonan, mencabut hingga memungut barang yang tercecer hingga berbagai macam keutamaan lainnya yang dimiliki oleh kota Madinah.
Selain terkenal akan ketiga banguan masjid tuanya, kota Madinah juga memiliki sebuah masjid dengan nama salah satu sahabat Khulafar Rasyidin. Bangunan masjid tersebut bernama masjid Umar Bin Khattab. Masjid Umar Bin Khattab berada di skitar kurang lebih 500 disebelah barat daya masjid Nabawi. Pada dahulu kala tempat tersebut merupakan rumah dari sahabat Rasululah SAW, yaitu Umar Bin Khattab. Beliau juga terkenal sebagai salah satu dari Khulafaur Rasyidin dan merupakan Khalifah kedua setelah Khalifah Abu Bakar As Sidiq.
Pembangunan masjid Umar Binn Khattab dimulai paa tahun 850 H. dilakukan oleh Shamsuddin Muhammad ibnu Ahmad s-Salawi. Kemudian pembangunannya dilanjutkan oleh Sultan Mahoud pada tahun 1254 H bersama seorang putranya yang bernama Abdul Majid di tahun 1266 H. Putra beliau lah yang telah merenovasi masjid Umar Bin Khattab yang bangunannya dapat terlihat seperti saat ini. Jika dibandingkan dengan bangunan masjid Nabawi, maka ukurannya tidak lebih besar. Karena memang awal dari tujuan pembangunan masjid Umar Bin Khattab yaitu untuk mengenang Khalifah Umar Bin Khattab.
Dilihat dari segi bangunannya, masjid Umar Bin Khattab berbentuk persegi empat. Kira-kira panjang pada bagian sisinya sekitar 8 meter. Bahan untuk membangun masjid tersebut berasal dari batu basal. Pada bagian dalam masjid pun dicat menggunakan warna putih serta dipoles dengan kapur. Sedangkan bangunan masjid Umar Bin Khattab diiasi oleh sebuah kubah yang tingginya dari dalam sekitar 12 meter. Disekitar itu pula dihiasi dengan ornamen tanaman yang sangat inda.
Pada bagian ihrab masjid berada di tengah dinding masjid sebelah selatan. Lalu disebelah kanan kirinya terdapat dua jendela denga ukuran persegi panjang ditambah dihadapannya juga terdapat dua buah jendela. Dan diantara kedua jendela tersebut terdapat jalan masuk.Masjid Umar Bin Khattab juga memiliki sebuah bangunan menara namun tidak terlalu tinggi disamping bangunan utama masjid. Bagian luar masjid pun terkesan begitu sederhana dan lembut karena dindingnya berwarna krem. Pada bagian masjid tersebut tidak terdapat berbagai hiasan mewah dan modern seperti halnya yang dimiliki oleh bangunan masjid saat ini.