Masjid Jami’ Baitul Muttaqien terletak di Jln. Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kalirandu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di jalur Pantura Pulau Jawa. Jamaah pada Masjid Jami’ Baitul Muttaqien ini selalu ramai, bahkan pada waktu subuh pun yang notabene tidak banyak jamaah yang sholat berjamaah di masjid, selalu memenuhi keseluruhan ruang sholat utama pada masjid ini.
Ruangan utama untuk tempat sholat di bagi dengan sekat dari kayu sebagai pembatas tempat jamaah pria dan wanita. Penuh dan Syahdu, hal inilah yang dapat digambarkan dari kesadaran warga sekitar untuk slelau melakukan sholat jamaah pada seluruh waktu sholat fardhu.
Saking ramai dan penuhnya, sholat jamaah kadang-kadang dilakukan pada 2 sesi karena jamaah yang dapat ditampung tidak dapat terbendung lagi. Apalagi, letaknya yang sangat strategis dijalan Pantura Pulau Jawa membuat masjid ini menjadi salah satu persinggahan favorit untuk para pelancong.
Sebenarnya, seluruh fasilitas pada masjid ini termasuk tempat wudhu dan toilet sudah disiapkan secara memadai. Namun, karena banyaknya pengunjung yang datang, selalu terjadi antrian yang panjang di masjid ini.
Masjid Jami’ Baitul Muttaqien dibangun dengan cukup megah, dan juga terus mengalami perawatan berkala. Bahkan beberapa renovasi terus dilakukan. Pada tahun 2017 lalu, sekitar bulan september juga turut dilakukan pengecatan ulang terhadap seluruh bagian masjid. Pengecatan dilakukan dengan melapisi bagian bangunannya dengan warna hijau muda dan hijau tua. Sedangkan pada pagar dilapisi dengan warga kuning dominan.
Sayangnya, lahan parkir yang disediakan sangat sempit karena memang bangunan masjid ini terletak di pinggir jalan. Meskipun begitu, selalu ada juru parkir yang mengarahkan penataan parkir dipinggir jalan raya, sehingga parkir mobil tetap rapi.
Selain bagian masjidnya yang sangat terawat dan selalu bersih, sisi positif lainnya adalah para pengurus masjid sangat ramah. Bahkan jika ada barang bawaan yang ketinggalan, para pengurus akan langsung sigap dengan memberikan pengumuman melalui speaker.
Arsitektural Bangunan Masjid Baitul Muttaqien Petarukan Pemalang
Secara arsitektural bangunannya, masjid ini mengadopsi perpaduan antara bangunan masjid modern dengan bangunan masjid khas nusantara. Dengan atap yang berbentuk limas, dan 1 kubah besar berwarna perak di bagian puncaknya.
Pada hampir keseluruhan bangunan utamanya diberi warna hijau, warna favorit Nabi Muhammad SAW. Masjid ini dibangun dengan dua lantai, lantai pertama digunakan sebagai serambi dan ruang sholat utama, sedangkan tingkat kedua digunakan sebagai ruang sholat tambahan, jika sewaktu-waktu jamaah sudah tidak dapat ditampung di lantai pertama.
Tempat berwudhu diletakkan di sisi kanan dan kiri masjid dengan berbagai fasilitas yang sangat memadai. Jika kita berkunjung pada malam hari, akan terlihat banyak sekali lampur yang menerangi keseluruhan bangunannya, mulai dari tingkat pertama dan kedua.
Kemudian, untuk akses pintu masuk pada ruang utama dibuat dengan beberapa pintu setelah kita melewati serambi. Jika masuk masjid, kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang simpel dan sederhana namun tetap adem. Pada bagian lantainya terdapat karpet sajadah yang melapisi seluruh lantai ruangannya.
Lalu mimbar pada masjid ini dibuat menyerupai sebuah cekungan dan memakai semacam gapura. Mimbar tempat khotib berkutbah di letakkan didalam ruangan mihrab. Kemudian pada bagian kanan mihrab terdapa 1 jam kayu, dan 1 jam digital. Untuk pemisah antara jamaah pria dan wanita diletakkan tirai dari kelambu yang disusun dari aluminium dan kain.