Lokasi dari masjid Al-Istirohah berada di Jalan Kampung Cibuntu No. 34, Gandasari, Cikarang Barat Kota Bekasi. Sebelumnya desa Gandasari masuk dalam wilayah kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Bangunan masjid Al-Istirohah berada disebuah lingkungan yang begitu nyaman dan adem. Berdiri di rengah-tengah kampung Cibuntu menjadikan bangunan masjid tersebut kebanggaan warga sekitar. Jika merujuk pada sebuah piagam yang berada di masjid Al-Istirohah, bangunan masjid tersebutpertama kali didirikan pada tahun 1990. Tetapi jika diperhatikan lebih seksama, bangunan masjid tersebut diperkirakan telah ada jauh sebelum itu.
Bangunan masjid Al-Istirohah memiliki gaya seperti bangunan masjid asli indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari bagian atapnya yang berbentuk limas bersusun tiga. Pada bagian dalam masjid tersebut terdapat empat tiang soko guru yang berfungsi untuk menopang struktur atap masjid Al-Istirohah. Di sisi kanan serta depan masjd merupakan bagian teras masjid sedangkan pada bagian kirinya merupakan sebuah lahan pemakaman umum muslim Sinaraga dengan lahan yang cukup luas.
Pada sebuah piagam yang berada di dalam asjid tersebut ternyata dikeluarkan oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten Bekasi Nomor K-10/B4..02/33/IX/2000 dengan isinya bertanggal 20 September 2000. Kemudian disahkan oleh Drs. H. Thoha Hasan MM dan disebutkan didalam piagam tersebut juga bahwa masjid Al-Istirohah dibangun pada tahun 1990. Selain itu, didalam masjid tersebut juga terdapat surat keputusan dari Direkasi PT. Indofarma (Persero) yang berisi tentang sebuah persetujuan pemberian hibah perbaikan sarana ibadah, sosial dan juga olahraga dengan nomor 1081/DIR/SK/XII/199 tanggal 1 Desember 1999 dan ditandatangani oleh Gunawan Pranoto selaku Direktur Utama Indofarma.
Dalam surat tersebut berisi tentang bantuan yang diberikan oleh Indofarma kepada masjid Al-Istirohah melalui program kemitraan dan bina lingkungan dari PT. Indofarma (Persero). Program tersebut dilakukan oleh Unit Kerja Pembinaan Usaha Kecil dan Menengah PT. Indofarma (Persero). Dalam peraikan tersebut merujuk pada perbaikan sarana ibadah, sosial dan olahraga kepada masjid.
Jika dilihat dari segi bangunannya, masjid Al-Istirohah merupakan bangunan yang begitu sederhana dengan gaya yang khas dengan Nusantara. Bangunannya sendiri tidak begitu besar dan megah. Juga tidak terdapat menara yang menjulang tinggi serta kubah masjid. Pada bagian dinding luar masjid tersebut berwarna hijau yang begitu cerah. Disekelilingnya juga dipasang pagar pendek karena lokasinya berada di pinggir jalan yang selalu dilewati oleh warga.
Sebelum memasuki masjid Al-Istirohah, para jamaah akan melewati sebuah pintu utama masjid yang juga terkesan sangat sederhana yang berasal dari kayu dan kaca. Teras masjid pun terlihat begitu adem karena telah dikeramik dan suasana disekitarpun sudah memang sangat sejuk. Memasuki bagian ruangan dalam masjid terlihat sederhana juga seperti beberapa bangunan masjid khas Nusantara pada umumnya. Lantainya pun dikeramik berwarna putih dan terdapat kipas angin menempel pada atap masjid. Di ruangan dalam masjid Al-Istirohah juga sudah tersedia sajadah bagi para jamaah dan juga mimbar untuk imam masjid. Disebelah mimbar juga terdapat mihrab bagi imam masjid untuk menyampaikan khutbah. Mihrab tersebut berbahan dari kayu. Selain itu, disana juga dilengkapi dengan jamdinding dan beberapa hiasan lainnya yang terkesan sangat sederhana. Jendela masjid pun tertata begitu rapi dan bersih. Tak heran karena pengurus masjid tersebut selalu merawat masjid Al-Istirohah sebaik mungkin.
Ketika hari jum’at dan bulan suci Ramadhan tiba, maka suasana di masjid Al-Istirohah semakin penuh dipadati oleh para jamaah. Terutama ketika hari raya Idul Fitri dan Idul Adha tiba, maka para jamaah semakin banyak berkali-kali lipat.