Masjid Jami’ Nurul Huda terletak di Jln. Raya Jonggol, Kampung Cibucil, Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Tepatnya tidak jauh dari pertigaan Cibucil mengarah ke Jonggol. Masjid ini dapat kita kenali langsung dari seluruh badang bangunannya yang dibalut dengan warna hijau, dan 1 menara yang menjulang tinggi dengan warna yang sama.
Arsitektural Masjid Jami’ Nurul Huda Cibucil
Masjid Jami’ Nurul Huda Cibucil dibangun dengan dua lantai. Untuk akses menuju lantai kedua, kita bisa melalui tengga di sisi kiri pintu masuk, diluar masjid bersebelahan dengan tempat wudhu dan toilet pria. Tangga untuk akses ke lantai 2 ini dapat langsung diakses dari tempat wudhu di halaman depan masjid, sehingga kita tidak perlu melewati ruangan lantai pertama. Di kawasan Masjid Jami’ Nurul Huda ini juga dibangun Roudhatul Athfal atau Taman Kanak-Kanak “Tarbiyatul Fallah” dan Pondok Pesantren “Tarbiyatul Fallah Nurul Huda”.
Arsitektural Masjid Nurul Huda ini dibangun dengan desain yang klasik dengan atap joglo dan juga satu kubah beton dibagian puncaknya, dibalut dengan keseluruhan warna hijau. Kemudian dibagian atap beton tersebut dibangun 4 bangunan mirip menara di masing-masing sudutnya.
Kemudian di samping bangunan utama, diatas area tempat wudhu pira terdapat ruangan kosong yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk ruang sholat tambahan.
Jika kita melihat bagian belakang masjid, atau di sisi selatan, tepatnya disamping area wudhu kita dapat menemukan beberapa makam tua yang terawat. Kemungkinan besar makam-makam tersebut merupakan tokoh pendiri masjid ini.
Masih diareal yang sama terdapat penampungan air berukuran besar yang dapat digunakan sebagai pasokan air ke toilet dan juga tempat wudhu. Ada toilet dan tempat wudhu di bagian sisi utara masjid, dan juga di sisi jalan raya, namun dengan ukuran yang lebih kecil, khusus bagi jamaha wanita.
Jika masuk didalam masjid, ada 4 soko guru yang terbuat dari beton sebagai penyangga struktur bagian lantai dua, dan bangunan struktur atap. Jika dilihat di bagian dalam pun juga menggunakan warna yang sama, yaitu hijau. Mengingat warna hijau merupakan warna yang paling di sukai oleh Rasulullah SAW.
Bagian lantai 2 masjid ini dibangun seperti sebuah mezanin dengan pagar besi disisi lantainya. Kemudian, pada bagian bawah kubah, terdapat lukisan kaligrafi yang sangat indah dengan dominasi warna hijau pula. Balutan warna putih hanya mendominasi pada sebagian tembok, dan pada bagian plafon masjidnya.
Sebuah mimbar dari kayu dengan beberapa ukuran indah ditempatkan di dalam ruangan mihrab. Satu buah jam berukuran besar juga ikut ditempatkan di sisi lain mihrabnya. Kemudian, satu jadwal abadi lengkap dengan tulisan tangan di gantung di bagian dinding sisi kiblat. Jadwal sholat abadi yang sudah berumur cukup tua tersebut di ciptakan oleh KH. R. Abdullah bin Nuh, yang berasal dari Islamic Center Kota Paris, Bogor. Jadwal Sholat abadi tersebut disandingkan dengan satu jam dinding kayu antik berukuran lumayan besar.
Satu lampu lampu gantung berukuran sangat besar digantungkan dari sisi dalam kubah, menjuntai ke bawah. Lampu gantung tersebut dibuat dengan hiasan kristal yang sangat indah. Sedangkan dibagian lantainya, dilapisi dengan keramik berwarna hitam, namun dilapisi penuh dengan karpet sajadah.
Sebagai sebuah Masjid Jami’, Masjid Jami’ Nurul Huda Cibucil tidak hanya digunakan untuk aktifitas sholat saja, namun juga digunakan sebagai tempat perayaan hari-hari besar islam, dan juga berbagai aktifitas pembelajaran seperti belajar membaca Al-Qur’an.