Masjid An-Nur Banjarnegara terletak di Desa Kutabanjarnegara, Kecamatan Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan pertama kali masjid ini dilakukan pada tahun 1865, dengan bentuk pertama kali sebagai bangunan sebuah masjid yang kecil dengan ukuran sekitar 10 x 15 meter saja. Kemudian beberapa kali renovasi dan perluasan wilayah masjid dilakukan hingga sampai pada bentuknya sekarang.
Sebagai sebuah Masjid Agung untuk Kabupaten Banjarnegara, tentu saja letaknya harus strategis dan ditempat pusat keramaian. Maka dari itu, penempatan pembangunan masjid ini sengaja diletakkan di komplek alun-alun Kota Banjarnegara, tepatnya disebelah timur alun-alun atau berseberangan dengan Kantor Bupati Banjarnegara. Ternyata, jika dikaji sesuai tahun pendirian masjid ini, Masjid Agung An-Nur merupakan bangunan masjid tertua dan terbesar se-kabupaten Banjarnegara. Letaknya yang strategis tentu saja membuat masjid ini selalu ramai pengunjung setiap harinya. Jika pada hari-hari kerja, kita dapat menemukan berbagai kalangan jamaah yang datang dari pegawai kabupaten, sedangkan pada sore dan malam hari banyak pengunjung alun-alun yang senantiasa ramai, menyempatkan diri untuk mengunjungi masjid ini untuk beribadah dan melepas lelah.
Arsitektural Masjid Agung An-Nur Banjarnegara
Bangunan Masjid Agung An-Nur Banjarnegara ini memiliki perpaduan dari dua seni bina bangunan yaitu Masjid Modern, dan Masjid Tradisional Khas Nusantara Indonesia.
Bangunan Tradisional yang dapat kita lihat adalah pada bagian utamanya yang tetap mempertahankan bentuk aslinya sejak tahun 1865. Atap limas bersusun tiga menjadi ciri khas masjid nusantara dan juga terlihat pada bangunan asli Masjid Agung An-Nur ini. Hanya beberapa renovasi terjadi untuk memperkokoh bangunannya saja, tanpa merubah arsitektur asli dari bangunan asli.
Modernisasi dapat kita temukan pada bagian bangunan beton dnegna kubah setengah bundar, dan juga sebuah menara modern yang dibangun terpsah dari bangunan asli atau bangunan utamanya.
Jadi, jika dilihat sekilat, pada bagian depan akan tampak seluruh bangunan modern yang mengelilingi bangunan utama (asli) dibagian tengahnya. Bangunan modern ini didirikan dengan desain seperti pada masjid-masjid timur tengah, dengan kubah besar, dan ornamen bulan bintang pada puncaknya. Sedangkan empat kubah kecil dengan bentuk dan ornamen yang sama ditempatkan pada empat sudutnya.
Menara yang menjulang tinggi dengan kubah kecil dan ornamen yang sama juga didirikan tepat didepan bangunan masjid, tepatnya dipinggir jalan raya. Desain yang digunakan pada dasar menara adalah persegi empat. Sedangkan pada bagian atasnya dibuat dengan persegi delapan, dilanjutnya dengan beberapa rongga di bagian paling atas.
Kemudian, seluruh areal dipagari dengan pagar batu bata dengan desain yang sangat apik, ditambah dengan teralis besi berwarna kecoklatan, dan ditambah 1 pagar gerbang utama dibagian depan. Sebuah plakat berukuran cukup besar juga ditempatkan didepan masjid dengan tulisan “AN-NUUR”.
Untuk areal parkir kendaraan memang tidak dibuat secara luas, hanya dapat menampung beberapa kendaraan roda 4, dan beberapa kendaraan roda 2. Sehingga, jika pada waktu ramai, terpaksa pinggir jalan menjadi alternatif parkir kendaraan.
Jika dilihat dari keajuahn, masjid ini memiliki nuansa arsitektural yang cukup unik karena pada bagian depan akan tampak kubah seperti masjid-masjid modern pada umumnya, namun memiliki latar belakang (backgroud) atap limas bersusun tiga dengan ujung lancip.
Presiden Joko Widodo Sholat Jum’at Di Masjid Agung An-Nur Banjarnegara
Tepatnya pada hari Jum’at tanggal 16 Juni 2017 lalu, Presiden Jokowi (Joko Widodo) bersama dengan rombongan kabinetnya menyempatkan diri untuk sholat jum’at di masjid ini. Beliau mampir setelah melakukan kunjungan kerja ke pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas. Pada saat kunjungan tersebut antusiasme masyarakat sangat kentara dengan penuh sesaknya jamaah di masjid ini hingga ke pelataran.