Masjid dengan nama “Al-Birru Pertiwi” ini terletak di Jln. Raya Dander KM 10, Desa Dander, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Masjid ini juga memiliki situs resmi yang dapat kita akses yaitu : albirrupertiwi.com. Di situs tersebut terdapat berbagai informasi yang menjelaskan letak masjid, kegiatan masjid, pengurus masjid, dan semua hal mengenai Masjid Al-Birru Pertiwi ini.
Masjid Al-Birru Pertiwi ini juga sering dikenal dengan sebutan “Masjid Kubah Emas”, karena memang kubahnya dilapisi dengan emas asli. Pemberian nama Masjid Al-Birru Pertiwi ini tidak lepas dari pendirinya yaitu keluarga besar “Pertiwi”. Pendirinya merupakan keturunan dari Santosa Hardjosuwito dengan istrinya Pertiwi yang saling gotong royong mendirikan masjid ini. Beberapa putra-putri yang mendirikan masjid ini adalah :
Keenam putra-putri dari Santosa Hardjosuwito inilah yang membangun dan mendanai total Masjid Al-Birru Pertiwi ini.
Dijelaskan dalam situs resminya bahwa pembangunan masjid ini didasarkan atas rasa syukur kehadirat Yang Maha Kuasa atas diberikannya kesejahteraan kepada seluruh keluarga besar Santosa. Dan juga, pembangunannya merupakan bukti cinta kasih dan pembaktian diri kepada orang tua mereka.
Seluruh keluarga besar Santosa lahir dan dibesarkan di Desa Bander, maka dari itu pembangunan Masjid Al-Birru ini juga ditempatkan di lokasi tersebut, agar dapat memberikan manfaat penuh kepada tetangga dan masyarakat sekitar Bander.
Pembangunan Masjid Al-Birru Pertiwi
Bangunan Masjid Al-Birru Pertiwi atau Masjid Kubah Emas ini dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Bojonegoro, Drs. Suyoto, M.Si pada tanggal 24 Maret 2012. Beliau jugalah yang meresmikan penggunaan masjid ini pada tanggal 25 januari 2014.
Selain difungsikan sebagai tempat ibadah sholat lima waktu dan sholat jum’at, keluarga Santosa selaku pendiri masjid ini berharap bahwa bangunan Masjid Al-Birru Pertiwi ini dapat digunakan sebagai pusat kegiatan para masyarakat sekitar.
Selain itu, berbagai penyelenggaraan kegiatan seperti kegiatan pendidikan, diskusi, pelatihan, moral, syiar, pengajian, serta pemberdayaan masyarakat juga diharapkan untuk dilakukan di masjid ini. Sehingga, diharapkan bahwa bangunan Masjid Al-Birru Pertiwi ini dapat memberikan kemashlahatan umat, dan menjadi Rahmatan lil alamin bagi seluruh penduduk Desa Bander dan sekitarnya.
Arsitektural & Sarana Masjid Al-Birru Pertiwi
Bangunan Masjid Al-Birru pertiwi ini didirikan diatas lahan seluas 3 hektar, yang sebelumnya merupakan lahan sawah tadah hujan yang dimiliki oleh Ibu Pertiwi Santosa binti Karso Prawiro.
Jika dilihat secara fisik, bangunan Masjid Al-Birru ini berukuran 25 x 13 meter, dengan tiga lantai. Lantai pertama (basement) digunakan sebagai ruang serba guna, biasanya difungsikan sebagai ruang pertemuan dan musyawarah. Kemudian lantai dua atau lantai satu dari permukaan tanah digunakan sebagai tempat sholat pria, sedangkan lantai tiga digunakan untuk jamaah wanita. Keseluruhan bangunan yang cukup luas tersebut dapat menampung hingga 1.000 jamaah sekaligus.
Berbagai sarana dan prasarana untuk masjid ini juga turut dibangun agar dapat digunakan secara umum seperti beberapa ruangan kelas dan pertemuan serta pelatihan. Kemudian sebuah ruang perpustakaan dengan ribuan koleksi buku juga dapat dikunjungi masyarakat sekitar setiap harinya. Lalu, pada halaman masjid juga sengaja dibangun taman dengan bunga-bunga dan tumbuhan hijau yang semakin membuat indah kawasan Masjid Al-Birru Pertiwi ini.
Seluruh kegiatan Desain hingga Pembangunan Masjid Al-Birru Pertiwi ini dilakukan oleh PT. Garis Prada, yang dipimping oleh Bapak Uke Setiawan, salah seorang arsitektur yang memiliki pengalaman panjang dalam bidang Masjid dan Kubah. Beliau juga merupakan salah satu suami dari putri keturunan keluarga besar Santosa.