Masjid Jami’ Sirojul Huda terletak di Jalan Raya – Cibarusah – Cikarang, Kp. Leweung Malang, Ds. Sukaresmi, Kec. Cikarang Selatan, Kab. Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Lokasi masjidnya tidak jauh dari pintu gerbang di daerah Industri EJIP Cikarang Selatan, tepatnya di ruas jalan raya Cibarusah – Cikarang. Jika kita berada di Pasar Central Lippo Cikarang, dapat dengan jelas kita melihat menara dan kubah Masjid Jami’ Sirojul Huda yang terbilang cukup megah.
Berbagai renovasi telah dilakukan kepada masjid ini sejak tahun 2007 silam, sehingga terciptalah sebuah bangunan megah dengan berbagai ornamen interior dan eksterior bangunannya. Pada awalnya, bangunannya masih sederhana, halamannya masih dari tanah, sedangkan lantainya masih dari semen kasar.
Bagian tempat wudhunya pun pada awalnya masih berupa bangunan kayu yang tampaknya merupakan rumah dari penduduk sekitar yang kemudian dialihfungsikan sebagai tempat wudhu. Meskipun begitu, saat ini bangunan tersebut juga sudah di rubah menjadi sebuah bangunan yang cukup bagus dan sangat bersih.
Sedangkan untuk bangunan toiletnya, masih difungsikan dan hanya direnovasi sedikit dan terletak di belakang masjid. Hingga tahun 2008, tepatnya dipojok kiri pekarangan masjid ini masih ada bangunan kecil yang digunakan sebagai tempat penjualan hiasan makam.
Setelah renovasi dilakukan, keseluruhan bangunan masjid tersebut sudah berada pada kondisi yang apik dan tertata dengan sangat rapi. Bangunan dua lantai tersebut sudah terlihat kokoh, dengan desain beton cor di sekeliling bangunannya. Beberapa jenedela kaca fiber juga terlihat dipasang dimasjid ini. Bangunan masjidnya memang sengaja dibuat lumayan tertutup agar fungsi AC yang ditempatkan lebih maksimal.
Pada ruang utama terlihat empat soko guru yang berdiri kokoh menopang bangunan lantai dua dan atap masjid. Lantai dua masjid ini dilengkapi dengan bangunan mezanin agar daya tampung masjidnya bertambah. Ornamen-ornamen bagian atas mihrab dibuat dengan teliti, dengan latar belakang berwarna emas dan biru. Sebagai sumber pencahayaan pada siang hari sudah cukup berasal dari beberapa kaca fiber yang dipasang dibagian jendela dan juga dibawah atap bangunannya. Sedangkan pencayahaan di bagian mihrab terdapat satu kaca bukaan yang ditutup dengan mozaik lafadz “Allah”.
Bagian mihrabnya dibuat dengan dua pilar yang sangat tinggi hingga puncak atap. Sehingga, terlihat bahwa bangunan mihrabnya memiliki desain memanjang keatas. Satu mimbar berbentuk podium diletakan didalam mihrabnya, tepatnya disamping imaman.
Empat menara kecil juga didirikan di setiap sudut atapnya. Kemudian masing-masing menara kecil tersebut juga dilengkapi dengan kubah kecil. Empat kubah tersebut dibangun menyatu dengan bangunan atapnya, sehingga desain seperti ini mirip dengan bangunan masjid-masjid di Timur Tengah. Pada bagian menara tersebut juga dilengkapi dengan jendela-jendela dari kaca fiber sebagai sirkulasi cahayanya di siang hari.
Pada bagian lantai dua dan mezaninnya dibuat dengan tidak dilengkapi jendela terbuka, sehingga untuk sirkulasi udaranya dipakai AC. Ditambah dengan lantai yang ditutup dengan batu granit yang menambah kesejukan didalam ruangannya.
Halam masjid yang difungsikan sebagai areal parkir kendaraan juga sudah dilapisi dengan paving blok, sehingga tidak khawatir lagi terjadi becek meskipun hujan deras terjadi. Di halaman masjid tersebut juga diletakkan bedug yang biasa dipakai untuk menandakan waktu datangnya sholat.
Ada yang unik dari Masjid Jami’ Sirojul Huda ini, karena sesekali untuk sholat jum’at juga dilakukan kutbah dengan menggunakan bahasa arab. Hal ini tentu saja menunjukkan bahwa literasi agama islam di daerah tersebut cukup tinggi, karena mereka tetap belajar bahasa arab meskipun hanya pada beberapa waktu saja.