Masjid Jami’ Nurul Jannah terletak di Kampung Pamahan RT/RW 13/06, Ds. Jatireja, Kec. Cikarang Timur, Kab. Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Bangunan Masjid Jami’ Nurul Jannah terletak di antara rumah penduduk yang berada di gang kecil. Jika kita lihat bangunan masjid berwarna merah muda ini terlihat sangat kokoh dan anggun, apalagi dilengkapi dengan kubah atap beton berukuran sangat besar.
Untuk jalur ke Kampung Pamahan anda dapat mencapainya dari pertigaan Bapelkes Lemah Abang, kemudian lewat Jalan Simpang menuju arah Kali malang. Kemudian masuk ke dalam gang kecil, karena bangunannya tidak terlihat dari jalan raya, dan justru tertutup dengan beberapa ruko di pinggir jalan. Namun, untuk kubahnya yang berukuran besar tersebut kita dapat melihatnya secara samar-samar dari jalan raya. Karena sebuah kubah sudah terlihat, tentu saja para pelancong akan langsung menyadari bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan sebuah masjid.
Jika kita sudah memasuki sebuah gang kecil di Jalan Simpang ke Arah Kali Malang tersebut, kita akan menemukan sebuah papan plakat yang dipasang di pinggir jalan gang tersebut, dan menjadi satu-satunya penunjuk arah kepada bangunan Masjid jami’ Nurul Jannah. Bangunannnya memang tergolong kokoh dari luar, karena serangkaian pilar beton terlihat menopang struktur atapnya.
Menurut salah satu pengurus masjid disana, pembangunan Masjid Jami’ Nurul Jannah secara keseluruhan didanai oleh sokongan dana swadaya masyarakat dan beberapa pihak lain yang terkait. Maklum jika kemampuan masyarakat akan sangat sulit untuk membangun sebuah masjid yang lumayan kokoh dan notabene membutuhkan dana yang cukup besar. Apalagi kemegahan yang diberikan masjid ini juga terbilang berharga cukup mahal.
Setelah kita membahas berbagai masjid yang ada di perkampungan, ternyata negeri ini memang sangat unik, karena Masjid merupakan sebuah bangunan yang dibangun bersama, dan milik bersama. Sebenarnya, persatuan masyarakat menjadi lebih terlihat dari pembangunan suatu bangunan masjid.
Arsitektural Bangunan Masjid Jami’ Nurul Jannah
Jika dilihat secara sekilas tentu kita akan merasa lucu, bagaimana tidak sebuah bangunan masjid di balut dengan warna merah muda di keseluruhan bangunannya. Namun, ternyata implementasi warna tersebut justru memberikan kesan tersendiri dari sebuah masjid, karena tidak jarang masjid-masjid megah diluar negeri juga mengadopsi warna merah muda sebagai basisnya.
Kubah ini tidak memiliki satu menara pun, namun memiliki 1 kubah besar dengan struktur beton, di balut dengan warna hijau. Pada bagian puncak kubah tersebut diletakkan ornamen bulan sabit dengan lafadz “Allah” di tengah-tengahnya.
Kemudian dari luar sudah terlihat dengan sangat jelas bahwa masjid ini memiliki puluhan tiang penyangga dari beton yang sangat kokoh. Kemudian, pada bagian jendela masjidnya buat dengan bentuk persegi panjang, dua diantaranya diberi teralis dibagian dalam, sedangkan dua yang lainnya dibiarkan polos.
Untuk bagian atas jendela-jendela tersebut diberikan beberapa ventilasi udara berbentuk prisma, sebagai tambahan jalan masuknya udara sehingga suasana menjadi lebih sejuk. Masuk kedalam masjid, kita akan menemukan 4 soko guru berwarna kuning yang dibangun tepat dibawah kubahnya. Uniknya, pilar tersebut berukuran sangat tinggi, karena memang atap dari masjid ini bisa dibilang lumayan tinggi untuk sebuah atap masjid.
Pada bagian mihrab kita dapat memilhat berbagai macam kaligrafi indah dibagian atasnya. Kemudian yang unik adalah atap di mihrab tersebut dihiasi dengan lukisan langit dan awan disekelilingnya. Sebuah mimbar berbentuk podium kecil juga turut diletakkan di mihrab tersebut.