Masjid Jami’ Al-Huda terletak di pertigaan Loji, Karawang , dan berdiri dengan megahnya di lokasi tersebut. Lokasi berdirinya bangunan Masjid Jami’ Al-Huda tepat dipertigaan Loji sehingga orang-orang yang ingin menemukan lokasi masjid ini semakin mudah. Apalagi, beberapa pangkalan ojek dan warung-warung kejil juga turut berjejer di wilayah ini sehingga pengunjung dapat dengan mudah menemukan masjid ini. Jika anda sedang menuju ke air terjun Cigentis Loji, Karawang, tentu saja anda akan melewati masjid ini.
Lokasi masjid ini secara administratif terletak di Kp. Loji, Ds. Cintalaksana, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang, Prov. Jawa Barat. Banyak sekali spot di Google Maps yang dapat anda jadikan pedoman seperti Alfamart Loji, Bakso Solo Sugeng, Pasar Loji dan lain sebagainya yang berdekatan dengan kawasan Masjid Jami’ Al-Huda Loji.
Karena letaknya searah dengan salah satu kawasan wisata, tentu saja banyak dari para pengunjung yang mampir ke masjid ini untuk beristirahat, memakan bekal, maupun ingin melakukan sholat sebelum melanjutkan perjalanannya.
Pembangunan Masjid Jami’ Al-Huda Loji
Jika berdasarkan sertifikat Kantor Departemen Agama Karawang tanggal 15 Maret 2002, yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Depag Karawang yang menjabat kala itu, Drs. H. Thoha Hasan MM, disebutkan bahwa Masjid Jami’ Al-Huda ini dibangun petama kali pada tahun 1950 diatas lahan tanah wakaf.
Kemudian jika kita lihat di sisi utara masjid, tidak jauh dari tempat kentongan dan bedug masjid, kita dapat menemukan beberapa makam tua disana. Salah satunya bernama H. Hapid, yang meninggal pada tanggal 19 Maret 1992 M. Namun yang aneh adalah jaran antara pembangunan masjid ini dengan makam tersebut terpaut 52 tahun, sehingga timbul keragu-raguan bahwa pendiri masjid ini dimakamkan di samping bangunan masjid tersebut.
Arsitektural Masjid Jami’ Al-Huda Loji
Masjid Jami’ Al-Huda Loji ini dibangun dengan menganut gaya arsitektural khas indonesia dengan atap joglo (limasan) bersusun tiga yang melambangkan pedoman hidup manusia (islam, iman dan ikhsan). Pedoman tersebut haruslah dipegang dan dimiliki oleh setiap individu agar diperoleh kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat kelak.
Didalam ruang utama masjid terlihat ada 4 Soko Guru yang setia menopang struktur atap masjid in. Untuk bagian plafon atap utama masjid ini dibiarkan terbuka saja, sehingga memberikan sebuah ruang ventilasi udara dan cahaya matahari ke dalam masjid.
Pada tiga sisi bangunan masjidnya juga dilengkapi dengan beberapa jendela kaca yang memiliki bukaan lebar. Hal ini diimplementasikan agar sirkulasi udara dan cahaya yang masuk kedalam masjid menjadi lebih besar.
Ukuran Masjid Jami’ Al-Huda Loji memang didesain agak luas. Meskipun begitu, namun keseluruhan lantai masjid ini ditutup dengan karpet sajadah untuk kenyamanan jamaah. Tempat wudhu dan toiletnya diletakkan di sisi selatan masjid, dan dibuat lumayan luas dan selalu terjaga kebersihannya.
Tempat parkirnya juga dibuat cukup lega yang berada di kawasan berpagar tinggi. Pada areal parkkir tersebut juga sudah dilapisi dengan blok paving. Pada bagian sisi mihrab dibuat tanpa ruangan khusus, hanya diberi pembatas dari kayu dibagian depan. Kemudian bagian mimbarnya terbuat dari kayu ukir yang indah, dengan ornamen khas ukiran kaligrafi. Mimbarnya memang lumayan unik, yaitu memiliki mimbar berbentuk podium dan digabungkan dengan mimbar asli. Pada bagian mihrab dan mimbar tersebut terlihat kuno, apalagi disampingnya juga dilengkapi dengan jam kayu bernuansa lawas.