Masjid Al-Muawanah tereltak di Kampung Rawa Banteng RT/RW 01/04, Ds. Sertajaya, Kec. Cikarang Timur, Kab. Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Kampung Kampung Rawa Banteng terletak di sebelah kawasan Pengembangan Baru Jababeka, Cikarang. Permukaan tanah kawasan ini lebih tinggi dari kawasan sekitar, sehingga seringkali tanah bukit digali ataupun diratakan untuk kemudian ditaruh di permukaanlahan Jababeka lainnya yang notabene lebih rendah dan rawan banjir. Bangunan Masjdi Al-Muawanah berdiri di salah satu sudut yang tanahnya lebih tinggi daripada yang lain, sehingga jika mampir ke masjid ini kita akan disuguhkan dengan pemandangan indah wilayah sekitar, ditambah dengan angin sepoi-sepoi yang segar karena lokasinya lebih tinggi.
Pembangunan Masjid Al-Muawanah Rawa Banteng
Jika dilihat dari kejauhan, bangunan masjid ini dengan menara kubah kecil terlihat sangat anggun diantara banyak pohon hijau disekitar wilayah Rawa Banteng. Sehingga suasana peribadatan di dalam Masjid tersebut menjadi sangat segar, dingin, dan sejuk, tentunya jamaah yang hadir seperti enggan untuk pulang ke rumah, terutama pendatang yang rumahnya berada di kawasan hiruk pikuk keramaian dan polusi udara.
Jika dilihat dari plakat pembangunan yang dipasang di bagian sisi luar masjidnya, dikatakan bahwa pembangunan masjid ini dilakukan pada tahun 2009, dengan pendanaan penuh dari Organisasi Bulan Sabit Merah Qatar, yaitu sebuah organisasi internasional yang berpusat di negara Qatar yang berfokus untuk memberikan fasilitas tempat peribadatan untuk para umat muslim di daerah terpencil maupun muslim di negara non-muslim.
Pada kawasan Kampung Rawa Banteng ini juga dibangun sebuah Pondok Pesantren (PonPes) untuk Yatim Piatu yang diberi nama “Pondok Pesantren Yatim Al-Muawanah”.
Pondok Pesantren Al-Muawanah ini dibina langsung oleh Ustadz Mustofa, yang saat ini sudah menaungi lebih dari 50 orang santri yang berasal dari kalangan Yatim dan Dhuafa. Tentu saja hal seperti ini harus diacungi jempol, mengingat dikawasan kota-kota besar masih banyak sekali anak yatim piatu maupun dhuafa yang justru harus mengemis dan meminta-minta untuk dapat menyambung hidup mereka. Sehingga, seharusnya Pondok Pesantren khusus untuk anak yatim, piatu, maupun dhuafa seharusnya menjadi peran dan poin penting bagi pemerintah perkotaan, dan bukan hanya berfokus pada kemegahan infrastruktur kotanya saja.
Untuk akses menuju masjid ini saat ini sudah lumayan mudah, karena pembangunan prasarana jalan sudah selesai dilakukan, terutama di kawasan Jababeka.
Arsitektural Bangunan Masjid Al-Muawanah, Rawa Banteng
Jika dilihat dari kejauhan, berbagai pohon rindang masih menutupi kawasan berdirinya masjid ini, sehingga udara yang diberikan sangatlah segar. Arsitektural masjid ini semi modern dan memang cukup sederhana, karena memang terletak di sebuah perkampungan.
Bangunan masjid ini tidak memiliki menara, namun bagian leher kubah yang lumayan panjang justru seperti sebuah menara kecil, dengan beberapa jendela sirkulasi cahaya matahari di sekelilingnya. Atapnya dibuat berbentuk limas, kemudian dibawah atap tersebut ada bangunan atap beton cor dengan beberapa ventilasi udara di sekitar jarak antara atap beton dan atap limas.
Tempat Wudhunya di bangun di sisi kanan dan kiri masjid terpisah antara jamaah pria dan wanita. pada sekeliling bangunannya sudah diberikan pagar teralis besi,diatas pagar dari susunan batu bata. Akses jalan masuk diberikan 3 anak tangga kecil, kemudian dibagian depan masjid diberikan sebuah taman dengan ukuran sangat mini, untuk menambah keindahan masjid tersebut.
Bagian depan terlihat ada 1 pintu masuk utama, dan 2 jendela kaca persegi panjang di kanan dan kiri pintu utama sebagai sirkulasi tambahan untuk bangunan masjid tersebut.