Masjid jami’ Al-Muttaqin terletak di Jalan Raya Cikarang – Cibarusah, Kampung Pegaulan, Ds. Sukaresmi, Kec. Cikarang Selatan, Kab. Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Nama Al-Muttaqin sendiri memiliki arti kata “Orang-Orang Yang Bertaqwa”, karena memang masjid ini ditujukan bagi orang-orang untuk selalu melakukan kewajiban sholat lima waktu.
Masjid dengan desain yang lumayan besar dan megah ini berdiri dengan kokoh di ruas jalan yang super sibuk antara kawasan Industri Lippo Cikarang dan Jababeka. Tentu saja kemacetan parah sering terjadi pada saat para karyawan mulai mulai berangkat bekerja di pagi hari, dan pada saat sore menjelang maghrib dimana para pekerja mulai berbondong-bondong pulang ke rumah ataupun kos masing-masing. Namun kadang-kadang bukan dalam jam sibuk pun jalur di depan masjid ini kadang mengalami kemacetan yang lumayan parah.
Tidak ada halaman di Masjid Jami’ Al-Muttaqin ini karena letaknya yang persis di tepi jala Cibarusah – Cikarang. Sehingga, tidak ada ruang parkir yang cukup bagi kendaraan roda 4, dan hanya beberapa kendaraan roda 2 saja yang dapat ditampung di halaman parkinya. Hal ini tentu saja menyebabkan para pengendara roda 4 terpaksa memarkirkan kendaraannya di tepian jalan dan kadang sangat mengganggu pengguna jalan lainnya.
Bangunan Masjid Jami’ Al-Muttaqin didirikan dengan sangat kokoh dan tinggi berlantai 2 dengan konstruksi keseluruhan terbuat dari beton. Sehingga, suasana didalam masjid akan terasa selalu adem dan sangat tenang meskipun di luar sangat berisik dengan suara lalu lintas dan hiruk pikuk kendaraan yang berlalu-lalang. Dinding beton yang dimiliki masjid ini sangat masif dan tebal, dengan kaca dinding yang sangat rapat sehingga keadaan didalam menjadi tenang. Dingin dan Tentram, ditambah dengan penyejuk ruangan berupa AC yang menambah rasa nyaman untuk para jamaah yang singgah ke masjid ini.
Letak bangunan utama masjid ini berada di sisi timur jalan raya, sehingga sisi mihrab / kiblatnya menghadap langsung ke jalan raya dan hanya dipisahkan oleh bagian trotoar. Jadi wajar saja bahwa dindingnya dibuat dengan sangat tebal dan juga kacanya dibuat rapat sehingga kebisingan dapat diredam sepenuhnya.
Arsitektural Bangunan Masjid Jami’ Al-Muttaqin
Arsitektural dari masjid inibisa dibilang sangat megah,t erutama terlihat dibagian dalamnya. Bangunannya dibuat secara modern, dengan bahan beton di seluruh bagian bangunannya. Kemudian bangunannya dibuat dengan lantai 2. Lantai pertama difungsikan untuk sholat setiap harinya, sedangkan untuk lantai dua digunakan sebagai ruang tambahan pada waktu sholat jum’at dan sholat hari raya.
Sebuah kubah dengan ukuran cukup besar ditempatkan di bagian tengah bangunannya, dan juga terbut dari beton. Sedangkan beberapa jendela berupa lengkungan-lengkungan ditempatkan diberbagai sisi bangunannya. Masjid ini tidak dilengkapi dengan menara, sehingga penempatan pengeras suara hanya diletakkan di bagian leher Kubahnya .
Mihrab untuk masjid ini dihadapkan langsung pada sisi jalan raya, karena bangunan masjidnya terletak di sisi timur jalan raya. Kemudian mihrabnya dibuat dengan dua pilar yang sangat tinggi menempel dikedua sisi tembok. Sebuah lengkungan dengan hiasan lukisan kaligrafi yang sangat indah. Diatas lengkungan tersebut terdapat dua jendela berukuran sedang yang ditengah-tengahnya dilukis lafadz “Allah” dan “Muhammad”. Sebagai ventilasi cahaya penerangan alami, diletakkan beberapa jendela dari kaca Fiber Wall juga turut dipasang di sekeliling bangunan bagian atas. Pemasangan nama masjid ini juga cukup nyentrik karena dipasang dibagian dinding lengkungan beton di sisi atas.
Seluruh lantai masjid ini dilapisi dengan keramik berwarna putih bersih, kemudian dilapisi lagi dengan karpet sajadah berwarna merah. Puluhan pilar beton juga turut memperkokoh bangunan masjid ini untuk menopang bangunan lantai 2, dan lantai atap serta kubahnya. Pilar-pilar beton tersebut dihias dengan lapisan batu alam, sehingga kesan alami dan megah juga terpancar.