Masjid Baiturrahman Semarang atau Masjid Raya Baiturrahman Semarang merupakan sebuah masjid yang berdiri dengan sanat megah dan klasik dengan ciri khas menaranya yang unik di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1968 dan baru selesai pada tahun 1974.
Pembangunan Masjid Baiturrahman Semarang
Pembangunan Masjid Raya Baiturrahman ini dimulai pada tanggal 10 Agustus 1968. Awal pembangunan ditandai dengan pemancangan 137 tiang sebagai pondasi untuk bangunan utama masjidnya. Pembangunan membutuhkan waktu hingga 6 tahun, selesai dan diresmikan pada tanggal 15 Desember 1974 oleh Presiden Soeharto.
Keberadaan Masjid Raya Baiturrahman ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi warga Semarang. Lokasinya terletak di Simpang Lima yang juga menjadi pusat dari Kota Semarang. Bangunan masjidnya dibuat dengan seni tradisional, tak heran hal seni tersebut di implementasikan karena pada abad ke-19, seni atap limasan menjadi sebuah trend untuk sebuah bangunan masjid. Bangunannya berdiri diatas tanah seluas 11.765 meter persegi.
Saat ini, bangunan Masjid Raya Baiturrahman bukan hanya digunakan sebagai tempat sholat lima waktu saja, namun juga digunakan sebagai tempat berkumpulnya umat, dan juga pusat dakwah islam di kota Semarang. Selain itu, beberapa lembaga pendidikan juga turut dibangun seperti Lembaga Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD) yang dinamakan dengan “H. Isriati 1”. Selain itu, bangunan Masjid Baiturrahman juga digunakan sebagai tempat belajar mengaji (TPA) bagi anak-anak kecil sekitar yang ingin memperdalam ilmu mengaji Al-Qur’an.
Jadi, jika anda berkunjung ke Kota Semarang, atau ke Simpang Lima, jangan lupa untuk mengunjungi bangunan Masjid Baiturrahman Semarang ini. Selain untuk beribadah, anda juga diizinkan untuk beristirahat maupun memakan bekal perjalanan di masjid tersebut.
Sebenarnya, dengan lokasi yang sangat srategis di pusat keramaian tersebut, tentu saja masjid ini tidak pernah sepi pengunjung, terutama dari para pelancong yang sedang melakukan perjalanan, maupun berkunjung ke Simpang Lima.
Apalagi, arsitektural bangunannya sudah tergolong kuno, namun masih terlihat megah dan unik, serta masih kokoh berdiri hingga saat ini.
Salah satu daya tarik khusus yang dimiliki oleh Masjid Raya Baiturrahman Semarang ini adalah sejarah yang melekat, serta bangunan yang tergolong tua namun masih terawat. Apalagi, jika anda masuk kedalam areal masjid, anda akan merasakan suasana yang sangat khas, sejuk, terlihat kuno sehingga anda tidak akan mengira bahwa bangunan masjid ini sudah berumur tua.
Daya tarik lainnya adalah, setelah melaksanakan ibadah di Masjid ini, anda bisa berwisata kuliner di sekitar areal masjid, karena banyak sekali kuliner yang bisa anda coba, dan tentunya khas semarang.
Arsitektural Bangunan Masjid Baiturrahman Semarang
Bangunan utamanya mengadopsi seni arsitektural bangunan lawas (tradisional) Indonesia, dengan atap limasan yang sangat lebar, menutup keseluruhan bangunan utamanya. Kemudian pada puncak atap tersebut dibangun sebuah ornamen unik, seperti sebuah bunga yang sedang mekar.
Lalu, disisi kanan depan masjid dibangun sebuah menara yang mirip seperti mercusuar. Kemiripan tersebut sangat terlihat di seluruh bangunannya, dengan atapnya yang dibentuk seperti sebuah payung. Balutan warna putih juga turut menambah keindahan menara tersebut dari kejauhan. Akses naiknya diberikan beberapa anak tangga, kemudian disekeliling bangunannya diberikan beberapa ventilasi udara.
Masuk kedalam masjid, kita akan diherankan dengan berbagai bentuk kaligrafi indah, dengan warna kuning keemasan. Salah satu kaligrafi yang paling unik adalah di bagian arah kiblat, yaitu sebuah kaligrafi yang dirancang dan dilukis membentuk sebuah setengah lingkaran, dengan bagian tengahnya ditulis lafadz “Allah”.