Semarang adalah salah satu kota besar yang berada di Jawa Tengah. Bahkan kota tersebut merupakan ibukota dari provinsi Jawa Tengah. Memiliki adat Jawa yang kental dan juga ajaran islam yang sangat kuat, Semarang memiliki banyak sekali bangunan masjid. Salah satunya adalah masjid Sekayu. Lokasinya berada di Kecamatan Semarang Tengah. Bangunan masjid Sekayu pernah menjadi sebuah masjid Besar Semarang yang terjadi pada sekitar tahun 1666 tepatnya ketika perpindahan kabupaten dari Gabahan ke Sekayu. Pada awal mula pembangunan masjid Sekayu, ternyata masjid tersebut bebarengan dengan rangkaian proses pembangunan Masjid Agung Demak. Bangunan masjid Sekayu pertama kali didirikan oleh ulama yang bukan berasal dari Semarang. Melainkan dari daerah Cirebon Jawa Barat. Beliau adalah kiyai Kamal yang juga merupakan seorang tokoh agama kepercayaan Sunan Gunung Jati. Disebutkan bahwa untuk membangun masjid Sekayu bahannya bangunan yang berupa kayu sengaja disiapkan oleh Kiyai Kamal yang berasal dari Cirebon. Ketika beliau tiba di Semarang, lalu beliau mendatangkan kayu-kayu jati dengan kualitas yang terbaik dari daerah Surakarta, Wonogiri dan Ungaran. Selanjutnya dari Sekayu, bahan kayu-kayu tersebut lalu dikirimkan ke Demak melalui Kali Semarang. Pada saat itu bangunan masjid tersebut masih berdekatan dengan Kali Semarang. Dengan seiringnya zaman, maka daerah tersebut pun kini diberi nama Sekayu yang memiliki nama kepanjangan dari Sentra atau Pusat Kayu.
Karena bangunan masjid Sekayu sudah dibangun sejak lama, maka tak heran jika masjid tersebut memiliki desain seperti bangunan masjid tradisional. Selain itu, masjid Sekayu juga telah mengalami beberapa kali renovasi agar tetap dipertahankan dan juga dapat difungsikan sebagai tempat beribadah umat muslim. Meskipun sudah mengalami perbaikan masjid, namun masih terdapat beberapa bagian masjid yang masih utuh dan dipertahankan keasliannya, seperti ke empat pilar yang berada di tengah masjid dan juga menara masjid yang berada diluar. Pada tahun 1955 masjid Sekayu mengalami renovasi pada bagian atap masjid, dinding serta ada tambahan pada bagian depan masjid. Pada awalnya bangunan masjid Sekayu berbahan gebok kayu pada dindingnya, menggunakan daun rumbia pada atapnya dan bagian depan masjid tersebut merupakan sebuah bak besar yang biasanya digunakan untuk berwudhu. Saat ini pada bagian dinding luar tersebut sudah diganti dengan menggunakan batu bata dan disemen sangat halus dengan struktur beton bertulang. Selain itu, lantai bangunan masjid pun diangkat dan pintu masuk menuju masjid Sekayu menjadi bertrap.
Jika dilihat sekilas, bangunan masjid Sekayu terlihat mirip dengan bangunan masjid Agung Demak terutama pada bagian ke empat soko guru yang berfungsi sebagai penopang atap masjid. Serta bagian atapnya yang bersusun tumpang tiga. Selain itu, masjid Sekayu memilih desain dengan paduan gaya Hindu-Islam. Bangunan masjid Sekayu memiliki luas sekitar 174 meter persegi yang dibangun di atas tanah seluas 349 meter persegi. Pada bagian atap masjid terdapat kubah dan juga mustoko yang dibuat dengan khas Jawa. Hingga sekarang bangunan masjid Sekayu setidaknya sudah dilakukan renovasi sebanyak enam kali menjadi sebuah bangunan dengan arsitektur yang masa kini.
Jika wisatawan luar ingin mengunjungi masjid Sekayu, maka loaksi yang dituju cukup sulit. Meskipun lokasi masjid Sekayu berada di tengah kota, tetapi akses jalan menuju masjid tersebut tidak mudah karena akses jalannya kecil. kawasan Jalan Pemuda Semarang menuju Mall Paragon tepatnya sebelah barat Mall tersebut disana terdapat sebuah jalan Sekalayu. Lalu dapat melewati jalan sekitar 200 meter disanalah bangunan masjid Sekayu berdiri kokoh.