Blue Mosque atau “Masjid Biru” tidak hanya dimiliki oleh negara Turki saja, namun negara Armenia juga memiliki masjid yang disebut dengan Masjid Biru. Letaknya di 12 Mashtots Avenue Street, Yerevan, Armenia.
Blue Mosque Armenia ini disebut dengan bahasa sekitar dengan sebutan “Masjed e Kabud” atau “Goy Mescid”, merupakan masjid yang sudah ada dari abad ke 18 lalu. Bangunan Masjid Biru Armenia ini menjadi bangunan masjid utama untuk Kota Yerevan, sehingga bisa disebut juga sebagai Masjid Agung / Raya.
Proses pembangunan masjid ini diperkirakan dilakukan sekitar tahun 1764 – 1768, meskipun ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa tahunnya berbeda, namun tetap pada abad yang sama. Bangunan masjid ini mendapatkan gelar Blue Mosque karena memang kubahnya dibalut dengan ornamen berwarna biru.
Pada saat kekuasaan rezim Tirai Besi (Uni Soviet), bangunan masjid ini tidak boleh digunakan lagi, dan dialihfungsikan sebagai sebuah Museum Sejarah untuk kota Yerevan. Seiring dengan merdekanya negara Armenia dari belenggu Uni Soviet pada tahun 1990-an. Bangunan masjid ini kemudian direnovasi dengan bantuan dana dari Pemerintah Iran, kemudian di fungsikan kembali layaknya sebuah masjid. Hinga kini, Masjid Biru menjadi satu-satunya masjid yang masih difungsikan sebagai tempat ibadah umat muslim di Armenia.
Sejarah Masjid Biru Yerevan, Armenia
Kota Yerevan menjadi sebuah kota dengan pemimpin yang bergonta ganti sepanjang sejarah. Mulai dari Kekaisaran Timur pada abad 14 Mashei. Kemudian mulai abad ke 16 hingga abad ke 19, secara bergantian wilayah Yerevan menjadi provinsi Iran, sebelum kemudian jatuh pada kekaisaran Rusia.
Sejarah pembangunan Masjid Biru Yerevan ini memiliki beberapa versi yang berbeda tahun pembangunannya. Dilaporkan jika pada abad ke 19, yang ditulis oleh HFB Lynch bahwasannya Masjid Biru Yerevan ini dibangun oleh seorang bernama Husayn Ali Khan, pada saat masa pemerintahan Persia yang pada saat itu dipimpin oleh Nadir Shah.
Lalu lain versi dari George Bournoutian mengatakan bahwa Husain Ali Khan merupakan pelindung Masjid Biru ini. Sedangkan menurut Vladimir M. Arutyunyan, pembangunan Masjid Biru dilakukan pada tahun 1760 hingga tahun 1764 pada masa pemerintahan Husain Ali Khan.
Sedangkan jika kita melihat Plakat yang terpampang di masjid ini menyebutkan dengan jelas bahwa Masjid Biru dibangun oleh Husain Ali Khan, Gubernur Yerevan pada tahun 1765.
Disaat Yerevan jatuh kepada kekuasaan Rusia pada sekitar tahun 1827, tercatat bahwa di kawasan Yerevan ada sekitar 8 Masjid dengan ukuran besar, dan Masjid Biru Yerevan menjadi yang terbesar dan termegah diantara yang lainnya.
Kemudian, pada masa kekuasaan Rezim Tirai Besi, semua aktifitas peribadatan, termasuk agama selain islam dilarang dan dihentikan secara paksa. Bahkan, seluruh tempat peribadatan di tutup secara paksa dan dialihfungsikan sebagai bangunan lain. Pada tahun 1931, Masjid Biru Yerevan dialihfungsikan oleh pemerintah Uni Soviet sebagai Museum Sejarah Kota Yerevan.
Restorasi dan Renovasi Masjid Biru Yerevan
Pada penghujung tahun 1990-an, pada saat runtuhnya Rezim Uni Soviet, akhirnya bangunan Masjid Biru Yerevan direstorasi kembali oleh Pemerintah Republik Armenia yang baru setelah memerdekakan diri. Bantuan mengalir dari pemerintah Iran untuk kegiatan Restorasi dan Renovasi tersebut, dan baru selesai pada sekitar tahun 1999.
Sekilas Arsitektural Masjid Biru Yerevan
Bangunan Masjid Biru Yerevan ini tentu saja menganut Arsitektural masjid yang berada di iran, karena memang pendanaan restorasinya sebagian besar berasal dari Iran. Bangunannya memiliki ruang sholat utama, madrasah dengan 28 ruangan, dan juga perpustakaan.
Keseluruhan bangunannya berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi. Kemudian menara tunggal setinggi 24 meter juga turut dibagun disamping gapura masjid.