Masjid Al-Ittihad dijadikan sebagai Masjid Agung untuk Kabupaten Tebo, karena memang sengaja dibangun dengan sangat megah di pusat keramaian Kabupaten Tebo. Sebagai sebuah masjdi Agung untuk sebuah Kabupaten, tentu saja Masjid Agung Al-Ittihad hampir tidak pernah sepi oleh para jamaah yang datang untuk sholat 5 waktu, ataupun menikmati keindahan bangunannya dari dekat.
Kabupaten Tebo sendiri merupakan salah satu kota di Provinsi Jambai yang terkenal dengan proses pemekaran dari Kabupaten Bunga Tebo. Pemekaran tersebut diresmikan pada tanggal 12 Oktober 1999 silam.
Kabupaten Tebo memiliki sebuah Masjid Agung yang bisa dibilang terbesar dan termegah seantero Kabupaten Tebo, yaitu “Masjid Agung Al-Ittihad Tebo”.
Sejarah Pembangunan Masjid Al-Ittihad Tebo
Bangunan Masjid Al-Ittihad Tebo pertama kali didirikan pada tahun 2013 lalu, kemudian memerlukan proses pembangunan yang sangat singkat yaitu hanya membutuhkan sekitar 2 tahun saja. akhirnya, bangunan Masjid Agung Al-Ittihad selesai dan diresmikan pada tahun 2015, diserahterimakan langsung dari kontraktornya, PT Nindya Karya. Biaya pembangunan masjid ini lumayan besar, yaitu dikabarkan menghabiskan biaya sekitra Rp. 60 miliar.
Pada saat pertama kali diresmikan, masjid ini tidak langsung digunakan sebagai tempat ibadah karena pembangunan masih diliai belum sampai pada finishing. Berbagai standarisasi harus dilakukan seperti pengujian pasokan ari, pasokan listri, dan lain sebagainya.
Barulah pada sekitar bulan Juli 2015 lalu masjid ini mulai difungsikan, sekaligus menjadi tempat penyelenggaraan sholat Idul Fitri pertama yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Pada saat peresmiannya, berbagai orang penting dari daerah Tebo mendatangi acara peresmian tersebut.
Karena memang menjadi tempat diselenggarakannya Sholat Idul Fitri pada tahun tersebut, bukan hanya masyarakat lokal saja yang memenuhi kegiatan ini. Namun berbagai warga dari luar kabupaten yang juga dengan sengaja ingin ikut serta dari perayaan hari besar islam tersebut.
Aktivitas Masjid Agung Al-Ittihad
Pada tanggal 17 Oktober 2015 lalu, masjid ini menjadi sebuah ajang MTQ tingkat provinsi Jambi. Para peserta dari berbagai daerah juga turut datang, ingin mengikuti lomba atau sebagai penonton setia ajang tersebut.
Sebagai Masjid Agung sebuah kabupaten, Masjid Agung Al-Ittihad sudah menjadi sebuah masjid yang cukup luas digunakan. Beberapa hari-hari besar islam turut diselenggarakan pada masjid ini seperti perayaan 2 hari raya, kemudian tahun baru hijriah, maulid nabi dan lain sebagainya. Area Masjid Agung Al-Ittihad juga bisa digunakan untuk mejadi tempat pemberangkatan Jamaah Haji, ataupun penyambutan.
Arsitektural Bangunan Masjid Agung Al-Ittihad Tebo
Sebagai sebuah masjid Agung termegah dan Terindah di Kabupaten Tebo, tentu saja masjdi ini harus memiliki segala kelebihan dari bangunan masjid konvensional pada masa lalu.
Arsitektural bangunan Masjid Agung Al-Ittihad Tebo menganut arsitektural bangunan Univesal, dengan 1 kubah utama berukuran sangat besar dengan balutan warna hijau. Kemudian pada bagian empat penjurunya dibangun 4 buah menara yang menjulang tinggi dan semakin ramping. Arsitektural seperti ini biasa kita temukan pada masa-masa pemerintahan Emperium Usmaniyah sekitar abad ke -15 lalu.
Empat menaranya dibangun di keempat sudut bangunan utamanya. Kemudian pada bagian atapnya tidak menggunakan Cor / Beton, tidak seperti masjid-masjid konvensional.
Sebagai sebuah Masjid Agung, tentu saja banyak sekali jamaah yang datang setiap harinya. Kebutuhan akan tempat parkir mobil dan motor yang luas juga sangat dibutuhkan. Maka dari itu, areal tempat parkir dan juga bangunan utama bisa mencakup hingga lebih dari 5.000 jamaah sekaligus.