Tersebarnya agama islam di Nusantara sudah ada sejak zaman dahulu kala. Penyebarannya pun begitu cepat dan pesat hingga ke berbagai penjuru Nusantara. Termasuk hingga ke bagian wilayah Lombok. Tak hanya terkenal akan pemandangan alam yang sangat mempesona dan menakjubkan, Lombok juga ternyata mayoritas penduduknya adalah agama islam terutama suku Sasak. Lombok juga memiliki wisata budaya disamping wisata alam yang luar biasa.
Karena mayoritas dari Lombok adalah pemeluk agama islam, maka tak heran Lombok juga memiliki bangunan masjid. Disana terdapat beberapa masjid yang digunakan untuk melaksanakan ibadah namun ada sebuah masjid yang berdiri megah. Masjid tersebut bernama masjid Agung Al-Mujahidin Selong. Lokasi masjid tersebut berada di Jalan TGH Abdul Majid No. 110, Sandubaya, Selong Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Namun karena lokasinya berada di Kecamatan Selong maka tak jarang masjid tersebut disebut juga dengan masjid Al-Mujahidin Selong.
Bangunan masjid yang megah tersebut berdiri di atas lahan seluas 1.2 hektar dengan luas bangunannya yang mencapai 1540 meter persegi. Proses pembangunan awal masjid Agung Al-Mujahidin dimulai pada tahun 1957. Status dari awalnya yaitu adalah status tanah dengan bersertifikat hak milik. Masjid yang megah itu dapat menampung jamaah sekaligus sebanyak 5000 jamaah.
Keindahan dari bangunan masjid Agung Al-Mujahidin adalah hasil dari seorang rancangan arsitek Ir. H. M. Aminolah. Beliau sangat cerdik dalam memadupadankan dari setiap sudut serta ornamen pada masjid Agung Al-Mujahidin. Dari luar saja bangunan masjid tersebut sudah terlihat menarik dan cantik dengan paduanw arna putih, ungu dan orange serta warna hijau yang melapisi kubah utama masjid. Bentuk bangunan masjid Agung Al-Mujahidin menggunakan pola ceruk terbuka di beberapa bagian serta adanya kontruksi tangga di sudut menjadi sebuah pemandangan indah untuk menambah kemewahan pada masjid tersebut.
Selain kubah utama yang dilapisi warna hijau muda dan hijau tua, masjid Agung Al-Mujahidin memiliki empat menara yang menyatu dengan bangunan. Ke empat menara tersebut menjulang tinggi mengapit kubah utama di tengah atap masjid. Bentuk dari ke empat menara juga disamakan dengan bentuk bangunan utama yaitu menggunakan pola ceruk lowong dengan empat bola berbeda pada bagian badan menara. Ukuran dari menara tersebut mencapai tinggi 27 meter. Hal tersebut memiliki makna tentang ajakan untuk melaksanakan ibadah shalat berjamaah karena memiliki leutamaan yang lebih dibandingkan sholat sendirian. Dimana pahalanya akan berkali lipat menjadi 27 kali.
Kemudian ketika para jamaah atau pengunjung memasuki masjid Agung Al-Mujahidin, maka awalnya akan terasa sesak karena atap yang berasal dari lantai dua bangunan. Namun berbeda ketika menuju ke bagian depan ruangan maka akan terasa lebih lapang karena plafon atap yang terbuka dengan lantai dua sebagai mezzanine. Ternyata dibalik semua itu memiliki sebuah filosofi tentang sebuah perjalanan panjang ketika akan menuju Sang Maha Pencipta. Dimana pada awalnya perlu banyak perjuanga namun ketika semakin mendekati dari tujuan tersebut maka akan terasa semakin melegakan.
Selain itu terdapat sebuah mihrab masjid yang terlihat cukup sederhana dengan ceruk pola horizontal. Pada umumnya masjid lainnya menggunakan pola vertikal meninggi pada bagian mihrab masjid. Lalu terlihat tampilan bagian dalam masjid yang terkesan minimalis dengan tambahan hiasan kaligrafi yang indah. Saat ini masjid Agung Al-Mujahidin merupakan ikon religi yang dimiliki Kabupaten Lombok Timur. Tak hanya digunakan sebagai tempat beribadah, masjid ini juga terkadang digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga karena memang lokasinya berada di kawasan taman kota.