Tak hanya di Pulau Jawa saja yang merupakan penyebaran agama islam secara pesat, pulau Sumatera juga ternyata memiliki sejarah penyebaran dan perkembangan ajaran islam yang pesat. Selain di Aceh, Bengkulu juga adalah salah satu dari kota yang memiliki sejarah perkembangan islam. Maka di Bengkulu juga memiliki sebuah bangunan masjdi Agung yang beranama masjid Agung At-Taqwa kota Bengkulu. Masjid tersebut berada di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu.
Masjid Agung At-Taqwa tak hanya difungsikan sebagai tempat beribadah saja,melainkan juga sebuah bangunan yang menjadi ikon kota Bengkulu. Masjid tersebut berbalut warna putih sehingga terkesan sangat megah berdiri kokoh di Kota Bengkulu. Proses pembangunan masjid tersebut dimulai pada tahun 1988 tepatnya di masa pemerintahan Gubernur Soeprapto. Setelah selesai dibangun, masjid tersebut diresmikan secara langsung oleh Presdien Soeharto pada tanggal 1 Juli 1989. Pada bagian ruang utama masjid memiliki ukuran luas 879.2 meter persegi. Sedangkan jika di total dari luas keseluruhan masjid tersebut adalah 1.104.5 meter persegi. Bangunan masjid megah tersebut dapat menampung para jamaah mencapai 2900 jamaah secara sekaligus. Selain berdiri kokoh, masjid Agung At-Taqwa memiliki sebuah halaman yang luas serta dilengkapi dengan hamparan rumput hijau menyejukkan.
Desain pada masjid Agung At-Taqwa memiliki paduan dari arsitektur corak tradisional dengan langgam Turki dan Yunani. Alhasil dari perpaduan tersebut menghasilkan sebuah bangunan masjid yang megah dengan memiliki keunikannya sendiri. Terutama jika diperhatikan pada bagian atap masjid yang terlihat seperti pesawat dalam kisah UFO. Hal tersebut merupakan paduan dari bentuk kubah besar khas Turki dipadu dengan atap berundak yang merupakan ciri khas dari Indonesia namun dalam denah yang melingkar bukan persegi seperti halnya denah masjid pada umumnya. Ditambah ada jendela-jendela kecil diantara tingkatan atap masjid Agung At-Taqwa.
Masjid Agung At-Tawqa Bengkulu dihiasi oleh pilar-pilar Benton yang berbentuk bundar di bagian teras masjid. Hal tersebut merupakan langgam bangunan dari Kuil Kuno Yunani. Kemudian menjadi ciri khas dari bangunan Eropa dan Amerika. Selain itu, masjid tersebut juga didominasi dengan warna putih pada bagian dinding masjid sehingga tak heran jika terkadang masjid Agung At-Taqwa disebut juga dengan Nuansa Gedung putih. Lalu ciri khas dari Indonesia dapat terlihat pada bagian interior masjid. Selanjutnya ciri khas dari Turki dapat terihat pada bagian menaranya yang dibangun lebih dari satu dan terpisah dari bangunan utama masjid tersebut.
Dari ke empat menara masjid yang berdiri kokoh tersebut menghadirkan langgam Turki dengan nuansa Indonesia yang sangat kental. Denah dari menara masjid bersegi empat seperti denah menara yang terdapat pada masjid tua di Sumatera pada umumnya. Namun tidak seperti masjid khas Turki yang pada umumnya berbentuk bundar. Jika lebih diperhatikan kembali, bangunan masjid Agung At-Taqwa sangat mirip dengan sebuah bangunan tugu dengan beberapa undakan yang semakin ke ujung maka terlihat semakin kecil.
Lokasinya yang strategis menjadikan masjid terseut selalu dipenuhi oleh para jamaah dan para pengunjung dari mana saja terutama yang melintasi daerah tersebut. Tak sedikit dari mereka untuk beristirahat sebentar serta melakukan ibadah di masjid tersebut. Di malam hari pun suasana di masjid Agung At-Taqwa sangat nyaman serta dilengkapi dengan cahaya lampu berwarna putih. Tak hanya difungsikan sebagai tempat beribadah, masjid Agung At-Taqwa juga digunakan sebagai kegiatan keagamaan lainnya.