Masjid Agung Harakatul Jannah atau juga biasa dikenal dengan sebutan Masjid Gadok terletak di Dusun Pandansari, Desa Ciawi, Kecamatan Sukamahi, Kota Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Bagi para pecinta suasana puncka, terutama puncak bogor, anda dapat melihat bangunan Masjid Harakatul Jannah disisi kanan simpang Gadok, jika kita bergerak dari arah Gerbang Tol Ciawi. Masjid ini terlihat sangat mencolok jika dilihat dari Jalan Raya Puncak,dengan kubah berukuran sangat besar menyerupai bentuk kubah Taj Mahal India yang terbuat dari tembaga dan kuningan.
Kubah besar tersebut didirikan ditengah-tengah bangunan masjid, dan menjadi kubah utama dikelilingi oleh beberapa kubah yang berukuran lebih kecil. Bentuknya memang sengaja dibuat seperti bawang, dengan bagian sisi bawah dibentuk seperti silinder. Kemudian sebanyak buah kubah kecil yang juga terbuat dari tembaga juga turut dibangun disekeliling kubah utama yang melandasi filosofi rukuk iman.
Masjid Agung Hrakatul Jannah didirikan oleh mantan Walikota Jakarta Selatan, H. Syahrul Efendi pada thaun 2006. Pada saat itu, beliau bersama istrinya, Hj. Astati, yang sedang berkeinginan untuk melaksanakan Umrah mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk membangun sebuah masjid. Niat mulia tersebut perlu mendapatkan acungan jempol, apalagi saat ini banyak orang yang lebih mementingkan diri sendiri untuk melaksanakan haji dan umrah, daripada untuk membuat suatu amal jariyah yang dapat dijadikan investasi meskipun sudah berada di kubur. Niat mulia dari Syahrul dan Istrinya kemudian di implementasikan pada lahan kosong seluas 1,1 Hektar yang dibelinya pada Tahun 2004 silam.
Keinginan tersebut ternyata sudah diwariskan dari pesan ibunda Syahrul yang menginginkan salah satu anaknya dapat membangun sebuah masjid yang megah jika memiliki kemapanan dan kemampuan untuk membuatnya. Meskipun tidak semua biaya ditanggung oleh Syahrul, namun sebagian besar dari biaya pembangunan berasal dari beliau, sedangkan sebagian kecil berasal dari amal masyarakat setempat. Pada akhirnya, harapan ibunda dan juga keinginan Syahrul dapat terlaksana dengan sangat baik dan berwujud sebuah Masjid Agung Harakatul Jannah yang bisa kita lihat hingga saat ini.
Pembangunan dan Arsitektural Masjid Agung Harakatul Jannah
Tepatnya pada tanggal 17 September 2006, dilakukan peletakan batu dan pemancangan tiang pertama sebagai tanda awal pembangunan yang turut dihadiri oleh Bupati Bogor, Rahmat Yasin. Nama “Harakatul Jannah” sendiri memiliki arti “Gerakan Surga” yang mengandung filosofi sebuah harapan bagi seluruh orang yang turut berjasa dalam pembangunan dan juga siapapun yang melakukan aktifitas ibadah dan islami di masjid itu dapat pergi ke Surga Allah secara bersama-sama.
Masjid Agung Harakatul Jannah dibangun dengan luas 24 x 24 meter, dan terdiri dari dua lantai. Lantai pertama digunakan sebagai lantai serba guna, artinya dapat difungsikan untuk berbagai kegiatan seperti acara pernikhaan, pertemuan, maupun acara-acara lainnya. Sedangkan untuk lantai kedua digunakan sebagai ruang ibadah utama dengan kapasitas hingga 1.000 jamaah.
Masjid ini dibangun dengan sangat megah dan modern, dengan 2 menara yang sejajar dengan bangunan utamanya yang sekaligus mengapit pintu gerbang masjid ini. Kedua menara tersebut diberi warna gelap, dan pada puncaknya didirikan masing-masih kubah.
Untuk bagian bangunan utama nya diwarnai dengan warna putih, coklat, dan juga abu-abu. Dengan perpaduan warna yang sangat indah tersebut tidak heran jika kemegahan bangunan masjid Harakatul Jannah dapat terlihat secara riil.
Uniknya pada lantai pertama bisa difungsikan sebagai ruang serba guna dan juga sebagai lantai tambahan untuk para jamaah jika lantai kedua sudah tidak muat lagi oleh para jamaah.
Ma syaa Allah. besar indah sekali. suatu saat ingin sholat berjamaah di Masjid Harakatul Jannah.
Luar biasa. Semoga diterima Amal Ibadahnya pak H. Syahrul Effendi. Dan semoga kita dapat mengikuti jejak beliau. Aamiin