Kabanjahe merupakan sebuah ibukota dari Kabupaten karo Provinsi Sumatera Utara. Letaknya berada di ketinggian dataran tinggi Karo, di sebuah kawasan wilayah Bukit Barisan. Jika dari kota Medan maka akan menghabiskan waktu perjalanan sejauh 77 km. Wilayah tersebut berada di dataran tinggi antara 6000 hingga 1400 mdpl. Tempat tersebut sangat sejuk dan nyaman karena memang berada di sebuah dataran tinggi dan jika melihat pemandangan yang berada di bawahnya, maka akan terasa lebih indah dan mempesona. Tak jarang juga beberapa orang mengunjungi wilayah tersebut ketika akhir pecan atau liburan tiba.
Tak hanya menyediakan pemandangan dan suasana yang sejuk, di dataran tinggi Karo juga terdapat makanan berupa buah dan sayur yang tak kalah segar. Selain itu juga di daerah tersebut siapapun dapat menikmati keindahan alam dari sebuah Gunung berapi Sibayak yang hingga sekarang masih aktif dengan lokasi ketinggian yang mencapai 2.172 meter dari permukaan laut. Jika diartikan Sibayak sendiri memiliki arti dari raja maka gunung tersebut adalah Gunung Raja yang disebutkan oleh nenek moyang dari suku Karo. Pada dahulunya Kabupaten Karo merupakan bagian dari sebuah Kerajaan Aru.
Selain memiliki pemandangan serta buah dan sayur yang segar, Karo juga memiliki bangunan masjid yang terkenal. Tepatnya berada d Kabanjahe. Masjid tersebut bernama masjid Agung Kabanjahe yang menjadi bangunan kebanggaan warga sekitar. Masjid tersebut berdiri megah di tengah kota Kebanjahe maka tak heran masjid tersebut selalu ramai setiap harinya oleh para jamaah dan para pengunjung. Lokasi masjid tersebut tepatnya berada di persimpangan jalan menuju ke Medan, Sidikalang, Pematang Siantar dan Kutacane. Maka tak heran lokasi dari masjid tersebut sangat strategis dan tak jarang selalu banyak dari orang yang berkendara untuk singgah beristirahat dan melaksanakan ibadah shalat di masjid Agung Kebanjahe.
Masjid Agung Kebanjahe merupakan masjid terbesar yang berada di Kebanjahe. Tetapi keberadaan masjid tersebut berada di kalangan non muslim. Meskipun demikian, toleransi agama disana cukup tinggi sehingga bagi para umat muslim diwilayah tersebut merasa sangat bahagia ketika berada di masjid tersebut. Dengan hadirnya masjid Agung Kebanjahe masyarakat muslim dari wilayah sekitar merasa sangat nyaman dan bangga akan masjid Agung Kebanjahe tersebut.
Di Sumatera pada tahun 2014 pernah terjadi sebuah erupsi Gunung api Sinabung. Dampak dari erupsi gunung api tersebut menyebabkan kerusakan yang parah dimanapun. Terutama disekitar wilayah gunung api tersebut. Banyak pula korban dan warga yang mengungsi dari tempat tersebut agar dapat menyelamatkan dirinya masing-masing. Termasuk masjid Agung Kebanjahe adalah salah satu tempat pengungsian dari warga sekitar gunung api Sinabung. Pada saat itu juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama ibu Ani Yudhoyono mengunjungi para pengungsi ke masjid Agung Kebanjahe untuk menanyakan kondisi mereka. Selain itu, Presiden Bambang Susilo Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono juga bertemu dan berbincang-bincang bersama para ulama setempat. Kunjungan beliau juga sekaligus untuk meresmikan masjid tersebut yang awalnya bernama masjid Raya menjadi masjid Agung Kebanjahe. Karena sebelumnya masjid tersebut telah dilakukan renovasi dan menghabiskan dana sebesar Rp. 2.8 miliar.
Dilihat dari segi bangunannya,masjid Agung Kebanjahe memiliki satu kubah utama yang lumayan besar berasal dari aluminium. Disamping masjid tersebut ada juga bangunan menara yang berdiri kokoh. Keseluruhan cat pada dinding masjid Agung Kebanjahe berwarna putih. Sebelum memasuki masjid tersebut para jamaah akan melewati tangga.