Masjid Agung Karimun terletak di Jln. Jenderal Soedirman RT/RW 03/05, Kampung Sidodadi, Kelurahan Sungai Pasir, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Riau. Karimun disini adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
Kabupaten Karimun memusatkan pemerintahannya di Kota Tanjung Balai atau juga biasa disebut dengan Tanjung Balai Karimun, agar terdapat perbedaan dengan Kota Tanjung Balai yang menjadi salah satu kota otonomi di daerah Provinsi Sumatera Utara.
Masjid Agung Karimun beridri megah di sebuah bukit di kawasan Poros. Masjid Agung Karimun juga dijadikan sebagai salah satu Landmark penting bagi Kota Tanjung Balai Karimun.
Sejarah Pembangunan Masjid Agung Karimun
Pembangunan Masjid Agung Karimun dimulai pada tahun 2003 silam. Proses pembangunan dimulai dengan ditandai oleh upacara peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Bupati Karimun yang menjabat kala itu, Drs. HM Sani. Proses peletakan batu pertama ini juga dihadiri oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. Said Agil Siraj dan disaksikan langsung oleh 6 Duta Besar dari berbagai negara seperti Iran, yaman, Maroko, Sudan, Lebanon dan Palestina.
Masjid ini didirikan diatas lahan seluas 75.000 neter persegi, kemudian luas bangunan utamanya mencapai 2.500 meter persegi. Dengan luas bangunan yang sangat besar tersebut, bangunan Masjid Agung Karimun dapat menampung hingga 4.000 orang jamaah sekaligus.
Masjid Agung Karimun ini memang cukup bisa dibangakan, karena pernah mendapatkan penghargaan sebagai masjid berprestasi se-Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015 silam. Selain itu, Masjid ini juga mendapatkan penghargaan sebagai Masjid Percontohan setingkat Provinsi pada tahun 2015. Dengan mendapatkan profil sebagai Masjid Percontohan tingkat provinsi, akhirnya masjid ini pun ikut didalam lomba pemilihan Masjid Percontohan Tingkat Nasional.
Arsitektrual Bangunan Masjid Agung Karimun
Masjid Agung Karimun emiliki arsitektur yang lumayan unik, yaitu dengan bangunan denah persegi empat, memiliki 1 kubah super besar di atas ruang utamanya dengan warna Hijau dan dihiasi beberapa mozaik di sekeilingnya. Pada bagian puncaknya terdapat ornamen bertuliskan “Allah”.
Kemudian pada pintu masuk utama terdapat 2 jendela kecil disamping kanan dan kiri berwarna kemerahan, dan 1 jendela besar di bagian atasnya. Pada bagian tembok bagian samping kanan dan kiri dibalut dengan warna kuning.
Dibagian luar nya ditanamai beberapa pohon palem dibagian pelataran yang sangat luas. Biasanya pelataran ini dijadikan sebagai tempat tambahan untuk sholat jika didalam masjid sudah tidak muat untuk para jamaah.
Masuk ke bagian dalam, kita akan disambut dengan lantai berwarna serba kemerahan yang berasal dari karpet merah yang membalut setiap sisi lantai masjid ini. Kemudian pada bagian depan terdapat suatu mihrab yang unik dengan hiasan khas Kepulauan Karimun.
Mihrabnya dibuat dengan mozaik unik yang pastinya jarang sekali kita temukan di Masjid-Masjid lain di Indoneisa. Kemudian pada bagian samping kanan dan kiri terdapat 2 ruang kecil guna menempatkan Al-Qur’an dan perangkat lainnya. 1 mimbar minimalis diletakkan di dalam mihrab dengan beberapa pengeras suara yang diletakkan dibagian dalam dan diatas mihrab.
Kegiatan masjid Agung Karimun
Masjid Agung Karimun menjadi salah satu tempat pusat kegiatan ke-Islaman di Kepulauan Karimun. Salah satu contoh kegiatan tersebut adalah Kegiatan Nusantara Bersholawat. Pada waktu itu, hampir keseluruhan Masjid Agung di Indonesia juga melakukan hal yang sama, dimulai setelah sholat isya, dan dihadiri oleh masyarakat sekitar dan beberapa tokoh.
Masjid Agung Karimun juga menjadi pusat kegiatan kebaikan di daerah tersebut. hal ini terbukti pada saat Masjid Agung Karimun mengumpulkan dana sebesar Rp. 46 Juta untuk kemudian di sumbangkan kepada rakyat Palestina.