Masjid Agung Nurul Ma’mur menjadi Masjid Agung Kabupaten untuk daerah Kabupaten Singkil. Tepatnya berada di sekitar Jln. Bahari, Desa Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Bangunan Masjid Agung Nurul Ma’mur dibangun pertama kali pada tahun 2000, berlokasi di atas tanah wakaf seluas 10.000 meter persegi, dengan bangunan utama seluas 100 meter persegi. Karena ukuran bangunannya yang lumayan besar, bangunan Masjid Agung Nurul Ma’mur mampu menampung hingga 1.500 jamaah sekaligus.
Keunikan Nangroe Aceh Darussalam
Sebagai provinsi yang menganut hukum syariat Islam, tentu saja hal tersebut diterapkan dihampir seluruh aspek kehidupannnya, termasuk dalam pemilihan pemimpinnya. Hal yang menarik di Provinsi Aceh adalah setiap pemimpinnya harus mengerti tentang agama dan memiliki beberapa kompetensi sebelum mereka mencalonkan diri sebagai pemimpin. Kompetensi dasar paling penting yang harus dimiliki oleh kepala daerah di Aceh adalah harus mampu membacak Kitab Suci Al-Qur’an secara baik dan benar.
Masjid Agung Nurul Ma’mur inilah yang biasanya menjadi saksi pelaksanaan tes kompetensi bagi beberapa pasangan calon Bupati dan wakilnya untuk mengetahui kelayakan terhadap mereka. Masjid ini pernah menjadi saksi bagi empat pasangan Calon Bupati dan Calon Wakilnya yang di test pada tanggal 27 September 2016, untuk menentukan kelayakan mereka sebagai pemimpin.
Uji Kompetensi yang dilakukan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) adalah berupa Lomba seperti MTQ. Dalam acara tersebut tes kemampuan para calon pemimpin akan diuji dengan menyeluruh. Beberapa penguji yang datang berasal dari MPU, Kementerian Agara, dan LPTQ Aceh Singkil.
Berbagai pejabat juga ikut untuk menyaksikan test tersebut misalnya Unsur Forkopimda, KIP, Panwaslih, Kadis Syariat Islam, dan beberapa perwakilan dari partai yang mengusung calon Bupati dan wakilnya yang ditest melalui lomba tersebut.
Hal seperti nilah yang kemudian menjadi keunikan tersendiri dari provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekah tersebut. Kemampuan membaca Al-Qur’an yang baik dan benar menjadi suatu kompetensi dasar bagi para pemimpin.
Jika paling tidak pemimpin dapat membaca dengan baik Al-Qur’an, tent saja calon tersebut mengerti tentang agama, dan diharapkan nantinya tidka akan terjadi korupsi maupun kejahtan finansial lainnya.
Aktivitas Masjid Agung Nurul Ma’mur Aceh
Sebagai sebuah Masjid Agung Kabupaten, Masjid Agung Nurul Ma’mur memang pantas untuk dijadikan sebagai pusat keislaman tingkat kabupaten. Berbagai perayaan hari besar Islam seperti sholat 2 hari raya, idul fitri dan idul adha juga turut diadakan di masjid ini. Pada saat bulan Ramadhan, masjid ini akan selalu penuh dengan orang-orang muslim yang ingin berbuka puasa bersama, sehingga kawasan ini akan sangat ramai dengan berbagai penjual makanan, ta’jil, dan lain-lain.
Masjid Agung Nurul Ma’mur sendiri juga sering dijadikan sebagai tempat penyambutan Jamaah Haji dari Mekkah. Kegiatan rutin yang dilakukan lainnya adalah Zikir Bersama untuk memperingati Bencana Tsunami Aceh yang diadakan setiap tahun. Acara ini juga turut dihadiri oleh pejabat setingkat kabupaten dan jajarannya.
Berbagai kegiatan rutin seperti pengajian akbar, pengajian rutin juga turut dilakukan pada masjid ini. Mengingat pemanfaatan masjid sebagia tempat ibadah dan pusat kebudayaan islam di Nangroe Aceh Darussalam benar-benar sangat ketat. Hal inilah yang kemudian membuat aceh beigtu istimewa, dengan pemilihan Bupati dan perangkat lain dengna cara membaca Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an sendir menjaid salah satu tanda bahwa siapa yang dapat membacanya dengan baik hampir bisa dipastikan orang tersebut juga baik.