Masjid Al-Falah terletak di Jln. Brigjen Dharsono, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Masjid Besar Al-Falah Cariu berdiri dengan sangat megah, tidak jauh dari Alun-Alun Cariu. Menara berukuran tinggi, dan kubah yang berukuran besar dan tergolong masih baru juga terlihat jelas dari arah alun-alun Cariu.
Pada sekitar akhir tahun 2016 lalu, bangunan Masjid Besar Al-Falah masih belum sepenuhnya selesai, karena menara baru di masjid ini membutuhkan pengerjaan yang lebih teliti daripada bangunan lainnya.
Bangunan yang saat ini berdiri merupakkan bangunan baru, dibangun menggantikan bangunan yang sudah mengalami berbagai kerusakan di beberapa bagiannya. Karena sudah hampir tidak layak lagi disebut sebagai sebuah Masjid Besar, yang digunakan untuk Kecamatan Cariu, akhirnya pemerintah setempat memutuskan untuk membangun kembali secara total bangunannya.
Bagian dari masjid lama yang tersisa adalah sebuah menara yang berada di pojokan halaman depan, disisi jalan Brigjen Dharsono. Meskipun sudah dibangun sebuah menara yang baru, menara yang lama tersebut di biarkan tetap berdiri kokoh, namun kemungkinan besar ke depannya menara tersebut akan dirobohkan jika ada perluasan kembali. Jika dilihat dengan bntuknya yang klasik dan antik, tentu saja menara tersebut patut untuk dipertahankan, sebagai pengingat bahwa masjid ini benar-benar memiliki sejarah yang panjang.
Sesuai dengan namanya, Masjid Besar Al-Falah ini didirikan di lokasi pusat keramaian kecamatan Cariu, tepatnya berseberangan dengan KUA (Kantor Urusan Agama) Cariu, Kanotr IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) dan Kantor PPAT. Berbagai kantor tersebut termasuk juga Kantor Kecamatan dan Koramil Cariu didirikan di sekeliling alun-alun kecamatan, sehingga setiap harinya hiruk pikuk yang terjadi benar-benar kentara.
Untuk tempat bersuci, jejeran keran untuk berwudhu di sediakan di pagar depan, disamping menara lama yang kemudian ditata menjadi sebuah taman. Kantor pengurus masjid juga diletakkan dibagian depan masjid ini, di seberang menara baru. Kantor pengurus dibangun berlantai dua, dan ditempatkan ditingkat kedua, sedangkan untuk bagian bawah ditempatkan beberapa keran untuk tempat wudhu jamaah wanita.
Bangunan Masjid Besar Al-Falah Cariu dibangun dengan arsitektur yang cukup modern, namun tetap sangat kental dengan nuansa khas tradisional Indonesia. Budaya tradisional dapat kita lihat dari atap joglo atau limas dipuncak atapnya. Kemudian 1 kubah berukuran cukup besar di letakkan di atas atap paling puncak.
Pada bagian dalam masjid ini terdapat 8 soko guru bercorak unik, dibalut warna hijau dan hitam. Corak simetris yang dilekatkan di soko guru ini benar-benar sangat indah, dan berjejer tepat dibawah kubahnya. Sebenarnya, tujuan utama 8 soko guru disini adalah untuk menopang bangunan kubahnya yang cukup besar dan berat.
Masing-masing sokoguru didalam masjid ini dihiasi dengan desain hiasan geometris bintang segi delapan. Kemudian pada bagian dalam kubah yang di topang oleh 8 soko guru tersebut di lukis lafadz “Allah”, dan “99 Asmaul Huna” disekelilingnya, berbalut warna kuning, biru, dan merah. Sehingga jika kita lihat secara seksama, kaligrafi yang dilukis di bagian dalam kubah tersebut benar-benar sangat indah. Sedangkan disisi dalam dari atap beton yang merupakan pondasi dari kubah masjid dihiasi dengan lukisan warna langit dan beberapa awan putih di sekelilingnya. Berbagai macam kaligrafi indah juga turut menghiasi bagian dinding atas masjidnya.
Yang patut diacungi jempol dari masjid ini adalah adanya kegiatan penerimaan zakat dengan sebutan Ziswaf (Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf). Progam Ziswaf ini dikelola oleh pengurus masjid dan disalurkan kepada fakir miskin, yatim piatu, dan dhuafa.