Kecamatan Kayu Agung merupakan salahs atu kecamatan yang berada di Ogan Komering Ilir. Bahkan ibukota dari Ogan Komering Ilir berada disana. Perkembangan ajaran islam di Nusantara pun tak hanya meluas di Pulau Jawa saja tetapi juga hingga ke berbagai pulau lainnya, termasuk di Sumatera. Jika di Jawa terkenal oleh Wali Songo atau Sembilan Wali yang menyebarkan ajaran islam, maka di Sumatera atau tepatnya di Ogan Komering Ilir penyebaran ajaran Islam dimulai oleh seseorang yang bernama Tuan Umar Baginda Saleh. Sebelumnya beliau menyebarkan ajaran islam di daerah Madang Suku Satu, Komering Ulu dan Ogan Ulu pada umumnya, kemudian beliau enyebarkan di Ogan Ilir. Beliau pindah kesana dengan melewati Sungai Komering, Sungai Ogan, Talang Balai dan pada akhirnya menetap di Tanjung Atap. Pada awalnya penduduk disana masih dalam keadaan primitif dan masih menanut kepercayaan animisme dan dinamisme. Hal itu cukup wajar karena pada zaman dahulu memang mayoritas seperti itu dan belum ada penyebaran agama hingga ke wilayah tersebut..
Selama beliau berada disana, dan terus melanjutkan perjalanan perpindahannya, beliau juga sekaligus melakukan penyebaran ajaran islam dan menggunakan kesempatan itu sebaik mungkin. Beliau bertabligh serta menyampaikan seruan islam di wilayah tersebut. di daerah yang beliau sampaikan dakwahnya lebih dikenal dengan nama Said Umar Baginda Sari. Atasa jasa beliau yang sangat mulia karena telah menanamkan nilai benih islam di daerah tersebut.Tak hanya beliau saja yang menyebarkan ajaran islam di kawasan Ogan Ilir, beliau dibantu oleh Tuan Teraja Nyawa, Matoro Sungginh, Said Makdum, Rio Kenten Bakau dan masih banyak lagi yag turut serta mendampingi beliau dalam penyebaran islam di Ogan Ilir.
Perjuangan beliau dalam menyebarkan ajaran islam tidak begitu mudah seperti yang dibayangan. Karena beliau harus menghadapi berbagai macam perbedaan dari masing-masing orang yang memang sudah fanatik dalam keoercayaan dan sifat primitif mereka. Namun dengan kebijaksanaan, ketelitian serta kesabaran beliau dalam menyebarkan ajaran islam akhirnya lambat laun masyarakat Ogan Ilir pun mampu menerimanya.
Di Kawasan Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di Jln. H. A. Rahmad Tauhid inilah berdiri sebuah masjid dengan nama “Al-Falah” dengan desain tradisional semi modern.
Pembangunan dan Arsitektural Bangunan Masjid Al-Falah Kutaraya, Kayu Agung
Dari data Situs Kementerian Agama (Kemenag) dapat diketahui bahwa Masjid Al-Falah atau Masjid “Kemenangan” ini dibangun pertama kali pada tahun 1979, berdiri diatas lahan seluas 1.067 meter persegi, dengan luas bangunannya sekitar 400 meter persegi, dan dapat menampung hingga 800 jamaah sekaligus.
Jika dilihat sekilas, tentu saja kita akan mengetahui bahwa bangunan ini sudah lumayan lama berdiri, karena bangunanya sudah lumayan usang pada bagian luarnya, dengan beberapa cat yang luntur. Namun, meskipun begitu baru-baru ini berbagai renovasi juga turut dilakukan untuk memperbaiki bangunan yang rusak, dan menambahkan menara dibagian sampingnya, terpisah dari bangunan utama. Tentu saja bangunan awal tidak ada yang dirubah agar nilai sejarah yang dikandung didalamnya tetap terjaga.
Arsitektural bangunan Masjid Al-Falah ini sangat mirip dengan MasjidMahmud Badaruddin II yang ada di palembang, dengan seni bina bangunan tradisional yang mengadopsi atap limas bersusun seperti kebanyakan masjid-masjid kuno yang ada di Nusantara kita.
Atap limasnya dibuat berjejer 2 dengan, satu untuk imaman / mihrab, dan 1 untuk atap ruang sholat utama. Sedangkan menara yang terletetak di depan samping bangunan utama dibangun dengan sangat sederhana, dengan kubah bawang berwarna hijau tua dibagian atasnya.