Masjid Al-Haan yang menjadi sebuah fasilitas didalam komplek Pondok Pesantren Sinar Islam Asia Pasifik ini terletak di Desa Cariu RT/RW 07/02, Jalan Tegal Salam, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Masjid ini didirikan oleh H. Hasan Arifin dan terletak di ruas jalan antara Carius dan Jonggol. Jika kita bergerak dari daerah pertigaan Jonggol, kita bisa sampai pada masjid ini beberapa menit perjalanan sebelum sampai pada Alun-Alun Kecamatan Cariu.
Masjid Al-Haan terletak di Komplek Ponpes Sinar Islam Asia Pasific yang bisa dibilang Pondok Modern, karena bila dilihat dari beberapa bangunannya, Ponpes tersebut mengadopsi arsitektur bangunan modern. Beberapa bangunan penunjang juga turut dibangun seperti Bangunan Gedung Belajar Siswa, kemudian Asrama Putra dan Putri. Selain itu, didepan Masjid Al-Haan tersebut juga dibangun sebuah miniatur Ka’bah yang digunakan oleh para siswa untuk belajar Manasik Haji dan Umrah. Beberapa masyarakat setempat bahkan kerap memanfaatkan miniatur tersebut untuk belajar bagaimana pelaksanaan haji atau umrah yang baik dan benar, sebelum benar-benar pergi ke Tanah Suci Mekah.
Pondok Pesantren Sinar Islam Asia Pasific ini mengelola berbagai macam lembaga pendidikan dari tinggat SMP hingga SMA / SMK yang memiliki standar pendidikan Nasional serta mengikuti kurikulum pemerintah. Disamping itu, ebrbagai Mata Pelajaran Agama seperti Bahasa Arab, Nahwu, Shorof, Aqidah Akhlak, Bahasa Arab, Pendalaman Al-Qur’an dan Hadist, serta pelatihan khutbah jum’at juga turut diajarkan di Ponpes ini. Hal ini dimaksudkan agar lulusan dari pondok pesantren tersebut dapat multilatenta, menguasai apa yang dibutuhkan oleh dunia ini secara real, dan juga dapat memimpin umat dari segi spiritualnya. Selain itu, di Komplek Ponpes Sinar Islam Asia Pasific juga terdapat Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) yang biasanya digunakan oleh siswa dari Universitas Muhammadiyaah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA).
Arsitektural Masjid Al-Haan Ponpen Sinar Islam Asia Pasific
Jika kita melihat dari seni bina bangunan Masjid Al-Haan, kita bisa melihat struktur bangunan yang unik, karena memadukan budaya Timur Tengah, dan juga masjid bergaya lokal khas nusantara. Dari luar kita bisa melihat ada 1 kubah utama yang berukuran cukup besar diletakkan di atas atap limasan. Dibawah kuba tersebut dihiasi dengan ornamen bulat yang terletak di sekelilingnya.
Kemudian tepat dibagian depan masjid terdapat miniatur ka’bah yang dihias dengan warna hitam dan kuning keemasan, serta bagian bawah dihias dengan lukisan seperti batu-bata yang berjejer rapih. Lalu masih dibagian depan masjid ini memiliki semacam pos jaga yang biasanya digunakan oleh para santri untuk berjaga pada malam hari.
Disekliling bangunan masjidnya terdapat ornamen dengan bentuk seperti kubah yang berjejer dengan sangat rapi berwarna putih. Lalu basisnya berwarna hijau toska dihampir seluruh bagian bangunannya, bahkan hingga ke bagian atap.
Masjid Al-Haan ini sengaja dibuat bertingkat 2 agar jamaah yang bisa ditampung bisa lebih maksimal, apalagi puncak jamaah dapat terjadi pada saat bulan ramadhan, dimana banyak dari masyarakat sekitar yang juga turut berjamaah di dalam masjid ini. Apalagi, jika bulan Ramadhan datang, banyak masyarakat lokal maupun dari daerah lain yang sengaja mondok di masjid ini untuk merasakan sensasi pondok, dan juga sebagai pengingat beberapa aspek spiritual lainnya.
Disekeliling masjid juga ditanam berbagai macam pohon dan tanaman lain sebagai penghias dan penyejuk bangunan masjid tersebut.