Lokasi Masjid Al-Islah Arso IX terletak di Jln. Nusantara, Dusun Intalmilyan, Distrik Skanto, Kecamatan Keerom, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Nama Keerom tentu sangat asing untuk generasi milenial saat ini, karena memang sangat jarang dibahas di mata pelajaran apapun.
Keerom sendiri merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Papua, dan terletak diperbatasan Republik Papua Nugini. Selain itu, Kota Kabupaten ini bersebelahan dengan Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, dan Kabupaten Pegunungan Bintang. Keerom juga menjadi salah satu wilayah Kabupaten di Provinsi Papua yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam. Wilayah Keerom bisa dibilang sebagai wilayah yang cukup berkembang akibat dari proyek transmigrasi yang diprakarsai oleh Presiden Soeharto (Alm.) pada saat masih menjabat.
Pada saat itu, setidaknya ada 3 distrik penting di Kabupaten Keerom yang dijadikan sebagai tempat untuk transmigran dari tahun 1964 hingga tahun 2000. Beberapa diantaranya adalah Distrik Arso, Skanto, dan Distrik Senggi. Berbagai masyarakat yang turut ber-transmigrasi berasal dari berbagai provinsi di Nusantara seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, NTB dan NTT.
Pada tahun 2008 lalu, Bupati Kabupaten Keerom sampai mendapatkan penghargaan dari Nakertrans (Departemen Tenaga Kerja dan Transmigasi) atas keberhasilannya mendampingi para Eks Transmigran di Kota Kabupaten tersebut.
Kabupaten Keerom dulunya menjadi satu dengan Kabupaten Jayapura, namun kemudian di mekarkanpada tahun 2002, dengan luas tanah hingga 9.365 kilometer persegi dan memiliki sekitar 7 distrik berbeda. Secara administrasi Kabupaten Keerom beribukotakan di Waris, namun karena terkendala berbagai hal, proses pemerintahan kabupaten masih dijalankan di Arso.
Kerom terkenal sebagai Kabupaten dengan 1.000 potensi, dimana yang paling utama terletak pada sektor pertaniannya. Berbagai hasil panen turut dihasilkan seperti padi, kelapa sawit, buah-buahan, dan lain sebagainya.
Sebagai sebuah Kabupaten dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, tidak heran jika berbagai mushola dan masjid sudah sangat mudah ditemukan di Kabupaten ini. Salah satunya adalah Masjid Al-Islah Arso IX yang terletak di dusun Intaimilyan Skanto (salah satu kawasan pusat transmigrasi).
Sejarah Pembangunan Masjid Al-Islah Arso IX Keerom
Masjid Al-Ishlah Arso IX Keerom pertama kali didirikan pada sekitar tahun 1990-an, mengambil lokasi tanah seluas 1.000 meter persegi, dengan luas bangunan utamanya sekitar 600 meter persegi. Tanah seluas 1.000 meter persegi tersebut sudah menjadi Tanah SHM (Sertifikat Hak Milik) dan sudah terdaftar di Kementerian Agama.
Kegiatan Masjid Al-Ishlah Arso IX Keerom
Karena terletak di kawasan padat transmigran, para pengurus dan jamaahnya pun berasal dari mayoritas transmigran muslim yang datang dari berbagai daerah di luar pulau Papua. Berbagai kegiatan seperti kegiatan pengajian turut dilakukan secara rutin di masjid ini.
Beberapa kegiatan dzikir dan sholawat bersama juga selalu terselenggara dan dihadiri oleh ratusan jamaah dari seluruh penjuru Keerom. Masjid ini juga digunakan sebagai pusat perayaan hari-hari besar islam seperti Maulid Nabi, Pergantian Tahun baru Islam, dan kegiatan-kegiatan Islam lainnya.
Arsitektural Bangunan Masjid Al-Ikhlas Keerom
Jika dilihat sekilas, masjid ini sangat mirip dengan masjid-masjid tradisional yang ada di Jawa dan sekitarnya. Hal ini bisa dilihat dari atap nya yang dibentuk Tajug (Limas Bersusun 3), dan diletakkan semacam mustoko dari tembaga di bagian puncaknya.
Masjid ini didesain dengan dominasi warna Mera dan Hijau pada hampir keseluruhan bangunannya. Areal parkir dan pelataran luas juga turut dibangun. Kemudian pada bagian dalamnya sangat mirip dengan masjid-masjid tradisional jawa yang mengadopsi berbagai ornamen khas Jawa.