Bangunan Masjid Al-Jihad berdiri dengan kokoh di Komplek Perumahan Cikarang Baru, Komplek Industri Jababeka, Sektor Graha Asri, Sub Sektor Graha Pemda, Ds. Simpangan, Kec. Cikarang Utara, Kab. Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Pembangunan dan Renovasi Masjid Al-Jihad
Bangunan Masjid Al-Jihad pada awalnya memang sangat sederhana, dan lumayan sempit. Awalnya bangunannya memiliki khas bangunan khas Nusantara dengan atap limasan bersusun. Didalam ruang utama masjid lama berdiri 4 Soko Guru sebagai penyangga atap limasnya, dan sebagai ciri khas bahwa masjid tersebut didirikan sudah lumayan lama. Letak berdirinya di lahan Fasos Sub Sektor Graha Pemda, Jababeka.
Sebelumnya, lahan disebelah utara masjid ini masih kosong, kemudian disisi selatannya merupakan gedung majelis ta’lim. Sekarang pada lahan kosong tersebut sudah didirikan Sekolah Dasar Negeri Simpangan 03.
Bangunan masjid yang semula hanya sempit dan sangat sederhana, kini sudah menjelma menjadi sebuah bangunan yang jauh lebih luas, besar, dan juga lebih megah daripada sebelumnya.
Proses renovasi total sehingga menghasilkan bangunan Masjid Al-Jihad yang bisa kita lihat saat ini memang dimulaid engan sedikit demi sedikit dari tahun 2005. Proses pembangunannya memang tergolong lambat karena sumber pendanaan pembangunan hanya berasal dari swadaya masyarakat saja.
Uniknya, dalam proses pembangunan masjid yang baru, masjid lama yang terletak di dalamnya masih difungsikan sebagai tempat untuk sholat berjamaah, karena tidak ada masjid lain disekitar wilayah tersebut. Tentu saja, hal ini menjadi sebuah pemandangan yang unik, dimana masjid lama masih difungsikan di dalam bangunan masjid yang baru. Bahkan penggunaan bangunan lama tersebut dilakukan hingga pemasangan atap bangunan baru selesai dilakukan.
Hal yang agak disayangkan dimasjid ini adalah penggunaan simbol bintang segi enam dibagian plafonnya. Karena kita sudah mengetahui bahwa bintang segi enam tersebut merupakan simbol negara Israel yang selalu membantai rakyat muslim palestina. Namun, saya pribadi yakin bahwa penggunaan ornamen simbol tersebut diplafon tidak ada maksud lain kecuali memperindah bangunan masjidnya.
Proses renovasi total tersebut sudah dapat dilihat hasilnya sekitar tahun 2010. Bisa dimaklumi bahwa pembangunannya lumayan lambat, karena seringkali terkendala biaya pembangunan. Namun, berkat kegigihan para jamaah untuk mengumpulkan donasi, akhirnya sebuah masjid yang tentunya lebih luas dan lebih megah dapat berdiri kokoh.
Arsitektural Bangunan Baru Masjid Al-Jihad
Bangunan baru Masjid Al-Jihad ini masih mempertahankan beberapa arsitektural tradisional khas Indonesia dengan atap limas bersusun. Namun, empat soko guru yang semula ada kemudian dihilangkan untuk membuat suasana didalam ruangan masjid menjadi lebih luas. Empat soko guru tersebut kemudian digantikan dengan sebuah tiang tunggal yang diletakkan tepat ditengah-tengah ruangan sholat utama. Ornamen bintang segi enam yang semula melekat di plafon bangunan lama sudah dihilangkan dan digantikan dengan plafon yang polos dengan warna putih bersih.
Pada bagian dalam ruangannya saat ini sudah terlihat sangat megah, dengan lantai yang dilapisi dengan keramik berwarna kecoklatan. Beberapa Shaff terdepan dilapisi lagi dengan karpet sajadah agar rasa dingin di kaki dapat di hilangkan, terutama pada saat malam hari. Pada keseluruhan dinding masjid juga dilapisi dengan keramik dengan corak coklat seperti batik sehingga terkesan serasi dengan lantainya.
Mihrab masjid ini dibangun dengan cukup luas. Dua pilar kecil ditaruh di sisi kanan dan kiri, kemudian pada bagian atasnya dibuat dengan lengkungan yang cukup unik. Lalu pada dinding masjid sebelah depan terdapat lukisan kaligrafi lafadz “Allah” dan “Muhammad” disamping kiri dan kanannya. Pada bagian tengahnya diletakkan 1 jam dinding, sedangkan di bagian samping imaman diletakkan sebuah mimbar berbentuk podium bebahan baku kayu.