Pulau Sumatera adalah salah satu pulau yang memiliki sejarah masuk islam pertama kali ke Indonesia. Di pulau tersebut juga penyebaran ajaran islam cukup kuat dan cepat. Maka tak heran dipulau tersebut hingga kini mayoritas penduduknya adalah muslim. Tetapi juga banyak dari penduduk Sumatera yang berasal dari beragam suku dan agama yang berbeda. Namun toleransi yang tinggi membuat penduduk disana saling menghormati perbedaan keyakinan tersebut. Hingga kini pun pulau Sumatera selalu menjunjung ajaran Islam. Tak lepas dari itu, disana juga terdapat berbagai macam bangunan bagi umat muslim melaksanakan ibadah. Dari beragam bangunan masjid yang usianya sudah sangat tua, baru didirikan serta desainnya yang dimulai dari gaya tradisional hingga modern dapat ditemukan disana.
Di sebuah Jalan Lintas Timur Selatan, desa Sukapindah, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan terdapat sebuah bangunan masjid yang usianya cukup lama. Masjid tersebut bernama masjid Al-Muhajirin. Jika dilihat dari lokasi masjid yang berada di sebuah desa yang namanya terkesan unik, hal tersebut dikarenakan disebutkan bahwa pada dahulu banyak sekali para pendatang baru yang berasal dari wilayah lain ke wilayah tersebut. Semakin lama maka para pendatang semakin banyak bahkan mayoritas dari masyarakat disana berasal dari luar wilayah. Akhirnya dibuatlah nama desa itu dengan nama desa Sukapndah. Ditambah dengan didirikannya sebuah bangunan masjid yang bernama masjid Al-Muhajirin atau Kaum Pendatang maka diperkirakan bahwa mereka yang mendirikan masjid tersebut adalah bukan warga asli sekitar sana melainkan muslim yang berasal dari wilayah lain dan menetap disana lalu membangun sebuah masjid.
Bangunan masjid Al-Muhajirin cukup megah dan terkesan luas. Pada tahun 2016 masjid tersebut sedang dilakukan renovasi karena memang telah terjadi beberapa kerusakan. Maka sebaiknya bangunan masjid tersebut diperbaiki agar dapat difungsikan dengan baik kembali dan digunakan oleh para jamaah untuk melaksanakan ibadah dan juga beberapa aktivitas kegiatan lainnya. Pada saat dilakukannya renovasi pun disana terpasang sebuah spanduk masjid yang bertuliskan tentang perbaikan masjid atau renovasi masjid yang masih dalam proses pengerjaan.
Pada tanggal 4 Januari 2018 kemarin Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI AM. Putranto menyerahkan bantuan untuk merenovasi masjid Al-Muhajirin dengan menyerahkan bantuan berupa semen yang jumlahnya ada 400 zak. Warga sekitar masjid pun banyak yang datang dan menyaksikan itu. bantuan dari beliau diterima oleh pengurus masjid Al-Muhajirin yaitu Sapril Hopi dan juga didampingi oleh ketua pengurus renovasi masjid yang bernama Maskuto. Selain itu penyerahan bantuan tersebut juga di saksikan oleh warga yang jumlahnya mencapai ratusan. Karena mereka begitu antusias dan juga merasa beryukur serta bahagia karena mendapatkan bantuan yang sangat bermanfaat untuk renovasi masjid Al-Muhajirin.
Sebelum rampung dalam perbaikan masjid Al-Muhajirin, masjid tersebut masih diperbaiki pada bagian atap masjid dengan bahan-bahan dari kayu. Selain itu pada setiap sudut atap masjid terdapat kubah yang ukurannya tidak begitu besar. Pada bagian dinding luar masjid dicat dengan menggunakan warna putih. Di depan sebelum pintu utama masjid dibangun beberapa tiang yang cukup banyak. Selain itu masjid Al-Muhajirin juga dilengkapi dengan jendela-jendela kaca yang ukurannya sedang. Dilhat sekilas, bangunan masjid Al-Muhajirin memilih desain modern namun tetap memiliki unsur gaya Nusantara.
Biasanya di masjid Al-Muhajirin selalu dipenuhi oleh para jamaah warga sekitar yang melaksanakan ibadah dan aktivitas keagamaan lainnya. Masjid itupun tidak pernah sepi dari beragam kegiatan. Agar terus dapat difungsikan, akhirnya masjid Al-Muhajirin dilakukan perbaikan.