Masjid Baitul Huda atau bisa diartikan Masjid Rumah Petunjuk merupakan sebuah masjid yang berdiri di Sydney dan dikelola oleh Komunitas Muslim Ahmadiyah (AMA) di Australia.
Tanah untuk masjid di Marsden Park (Sydney) dibeli pada tahun 1983. Mirza Tahir Ahmad, Khalifatul Masih IV (Khalifah Ahmadiyah ke-4) melakukan peletakan batu fondasi pertama pada tanggal 30 September pada saat kunjungan pertamanya ke Australia pada tahun 1983.
Kunjungan berikutnya dilakukan oleh Misionaris Pertama Ahmadiyah, Shakil Ahmad Munir beserta Istrinya, Naima Munir, pada tanggal 05 Juli 1985. Jamaah Ahmadiyah di Australia terdaftar sebagai Asosiasi Resmi pada tanggal 07 September 1987.
Peresmian Masjid Baitul Huda dilakukan pada bulan Juli 1989 pada saat kunjungan kedua Mirza Tahid Ahmad.
Kemudian pada tahun 2008, sebuah aula penyuluhan dibangun untuk merayakan seratus tahun Khilafat (penerus pemimpin organisasi tersebut). Lalu pada bulan Desember 2015, Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengakui bahwa Asosiasi Muslim Ahmadiyah sudah melakukan kontribusi kepada Negara Australia.
Pengakuan tersebut seiring dengan diadakannya acara peringatan hari besar Ahmadiyah dengan menyebarkan selebaran kepada 500.000 jamaahnya untuk tetap mematuhi segala peraturan yang diberikan pemerintah Australia, meskipun zaman dulu umat Muslim Ahmadiyah telah mengalami berbagai bentuk penganiayaan dan diskriminasi agama dari masyarakat non-muslim Australia.
Islam Di Australia
Penduduk Islam di Australia memang bisa dibilang merupakan sebuah minoritas (bagian kecil) saja. Menurut Sensus Australia tahun 2016, Jumlah total gabungan orang-orang yang diidentifikasi sebagai muslim di Australia dari semua aliran agama Islam terdiri dari 604.200 ornag, atau hanya sekitar 2,6% saja dari seluruh total populasi di Australia. Namun, angka tersebut ternyata merupakan sebuah peningkatan lebih dari 15% dari populasi muslim sebelumnya yang hanya sekitar 2,2% pada tahun 2011.
Kenaikan populasi tersebut dikaitkan dengan adanya tingkat kelahiran yang relatif lebih tinggi, dan juga pola imigrasi dari beberapa negara islam. Penduduk muslim terbesar di Australia bertempat di Kepulauan Cocos (Keeling).
Sebagian besar umat Islam di Australia didominasi oleh dua aliran utama, yaitu Aliran Sunni dan Syi’ah. Sedangkan untuk Ahmadiyah hanya mendominasi sebagian kecil saja.
Sementara komunitas Muslim Australia secara keseluruhan di definisikan kepada beberapa identitas aliran yang berbeda, namun aliran tersebut bukanlah aliran Komunitas Monolitik. Mereka semua dipersatukan dengan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Hampir keseluruhan umat muslim di Australia juga selalu terbuka terhadap non-muslim, sehingga mayoritas masjid yang berada di negara tersebut juga terbuka untuk umum dengan beberapa syarat tertentu.
Arsitektural Masjid Baitul Huda Sydney
Bangunan Masjid Baitul Huda Sydney memiliki arsitektural modern dengan view yang cukup unik. Hal ini dapat dilihat dari bentuk mihrab yang menjorok keluar dengan bentuk seperti tabung. Bangunan masjidnya memiliki kubah yang cukup besar berwarna putih, dengan beberapa ornamen unik di sekitarnya. Kemudian bangunannya dibuat seperti bangunan khas australia, dengan bahan baku beton bertulang.
Atapnya dibuat berbentuk limas, dan piramida, yang tentunya sebagai salah satu budaya di sana. Jika dilihat sekilas, banyak sekali jendela yang sengaja diberikan untuk bangunan masjid ini sebagai siklus pencahayaan alami.
Bangunannya dibuat berlantaikan 2, dengan 2 bangunan sekunder di bagian kanan dan kiri. Lantai pertama di gunakan sebagai tempat sholat sehari-hari, sedangkan lantai kedua lebih difungsikan sebagai areal tambahan sholat.
Bangunan sekunder di kanan dan kiri masjid tersebut difungsikan sebagai bangunan fasilitas pendukung seperti ruang tamu, perpustakaan, gudang, dsb. Sebuah menara yang menjulang tinggi juga turut dibangun di bagian depan masjid, terpisah dengan bangunan utamanya.