Masjid Baiturrahim Gambiran terletak di Dsn. Gambiran, Ds. Sukoharjo, Kec. Margorejo, Kab. Pati, Provinsi Jawa Tengah. Masjid ini sekaligus menjadi salah satu masjid tertua di Jawa Tengah, dan menjadi yang tertua di Kabupaten Pati. Riwayat masjid ini juga bersinggungan erat dengan sejarah Masjid Agung Baitunnur Pati. yang unik disini adalah Prasasti Masjid Agung Baitunnur Pti justru tersimpan di Masjid Baiturrahim Gambiran ini. Meskipun tidak terletak di tempat strategis, ataupun selalu ramai dan bangunan masjidnya tidak berukuran besar, namun Masjid Baiturrahim merupakan masjid tertua atau bahkan masjid yang pertama kali didirikan di daerah Kota Pati.
Menurut sejarah, Gambiranmemnag diyakini sebagai pusat penyebaran dan pengembangan Islam di Wilayah Pati pada skeitar abad ke-19. Gambiran menjadi salah satu pedukuhan yang terletak di Desa Sukoharjo. Karena dulunya Gambiran menjadi pusat penyebaran dan pengembangan islam, tidak heran jika ditempat tersebut berdiri sebuah Masjid pertama kali dan tertua.
Saat ini, memang kita tidak dapat melihat bangunan asli yang dimiliki pada awal pembangunannya, karena memang sudah mengalami beberapa renovasi. Namun, beberapa interior bangunannya masih dipertahankan seperti aslinya. Saat ini Masjid Baiturrahim berdiri didepan TPQ Miftahul Huda, kemudian disebelah selatan terdapat Kantor Yayasan Baiturrohim. Dikomplek masjid tersebut juga terdapat pemakaman tua yang juga sudah berumur ratusan tahun.
Masjid Tertua di Kabupaten Pati
Hingga saat ini, Masjid Baiturrahim sudah berumur lebih dari 5 abad. Jika dilihat dari tahun pembuatannya, diyakini masjid ini dibangun pada tanggal 09 Oktober 1445, yang pada awalnya disebut dengan “Masjid Wali”.
Keberadaan Masjid Baiturrahim menjadi bukti sejarah yang otenti tentang penyebaran Islam di wilayah Pati, khususnya di Dusun Gambiran. Dari Masjid Baiturrahim inilah Islam akhirnya berkembang dengan sangat pesat, hingga keseluruh pelosok Kabupaten Pati.
Pendiri Masjid sekaligus penyebar agama Islam pertama kali di Gambiran adalah Mbah Cungkrung yang dikenal sebagai ulama dan seorang guru yang sangat arif. Dulunya, Masjid Baiturrahim sangat ramai oleh para santri yang bahkan berasal dari luar pulau, yang ingin menimba ilmu kepada Mbah Cungkrung.
Arsitektural Masjid Baiturrahim Gambiran
Masjid Baiturrahim Gambiran dibangun dengan arsitektur kuno, karena memang sudah berdiri dari tahun 1447. Meskipun sudah mengalami beberapa renoasi, namun beberapa bagian masjid masih dipertahankan seperti aslinya hingga saat ini.
Masjid Gambiran dibangun dengan atap limas bersusun, seperti Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. 4 soko guru juga turut dibangun sebagai penyangga utama untuk atap masjidnya. Kemudian beberapa jendela dibagian depan, belakang, serta bagian samping. Bangunan asli Masjid Baiturrahim dibuat dari bahan baku kayu, namun akhirnya dirubah menjadi bangunan tembok pada tahun 1885.
Pada bagian samping, terdapat sebuah kolam yang berfungsi sebagai tempat untuk berwudhu. Dulunya, Majsid Gambiran digunakan sebagai tempat untuk melangsungkan pernikahan, sehingga sebelum memasuki masjid mereka harus membasuh kakinya di kolam. Dulunya, Masjid Baiturrahim juga pernah Menjadi Masjid Agung untuk Kabupaten Pati.
Karena sudah mengalami berbagai renovasi, tidak heran jika berbagai bangunan masjidnya sudah berganti dengan bahan yang lebih modern. Seperti atap yang semula dibuat dari ijuk, kini sudah digantikan dengan genteng. Lalu dinding yang sebelumnya juga terbuat dari kayu, kini juga terbuat dari tembok, dan lantainya yang dulunya hanya bata kini sudah dirubah menjadi keramik.
Namun, beberapa sisa-sisa bangunan aslinya tetap dapat ditemukan di Masjid ini seperti atap bersusun, mimbar, pintu dan jendela yang masih asli terbuat dari kayu jati. Meskipun sudah berumur 500 tahun lebih, beberapa bagian masih awet hingga saat ini.