Masjid Darul Falah terletak di Jln. Masjid, Kp. Panjanlin, Ds. Pasri Sari, Kec. Cikarang Selatan, Kab. Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Bangunan Masjid Darul Falah ini terletak di tengah-tengah perkampungan bernama Kampung Panjalin. Kampung Panjalin sendiri merupakan salah satu kampung yang saat ini sudah terkepung oleh berbagai perumahan elit dan juga kawasan industri Jababeka II. Tepatnya, kampung tersebut berada di belakang Wisma Matel, depan Rumah Sakit Harapan Internasional Cikarang Baru.
Jika dari perempatan Rumah Sakit Harapan Internasional, kita harus belik ke Jln. Industri Selatan, lalu dari Wisma Matel dan PT. Fuji Seimitsu, ada satu gerbang masuk ke pemukiman penuduk yang bernama Kampung Panjalin tersebut dengan jalan yang bernama Jln. Masjid. Sekitar 30 meter melalui Jln. Masjid tersebut anda dapat menemukan bangunan masjid ini.
Arsitektural Masjid Darul Falah, Kampung Panjalin
Bangunan Masjid Darul Falah Kampung Panjalin ini dibuat dengan dua lantai. Sebagian lantai duanya dibangun di atas jalan, ini artinya jika kita melintas di Jln. Masjid ini kita akan melewati kolong masjid tersebut. Hal ini dapat dimaklumi karena keterbatasan lahan dan lokasi pembangunan untuk masjid memaksa para jamaah serta bangunan masjid tersebut dengan bentuk yang cukup unik.
Bangunan Masjid Darul Falah ini memang dibangun dengan cukup sederhana, beratapkan limasan bersusun lengkap dengan satu kubah kecil di bagian puncak. Hal ini tentu saja menimbulkan kesan bahwa masjid ini sudah berumur cukup tua, karena memiliki arsitektural bangunan tradisional.
Jika dari kejauhan bisa dilihat bahwa bangunan Masjid Darul Falah ini seperti terjepit diantara beberapa pemukiman warga sekitar. Bahkan keran untuk berwudhu para jamaah di pasang di tembok salah satu rumah penduduk sekitar yang terletak di pinggiran jalan yang melewati kolong lantai dua masjid ini.
Memang agak miris karena bangunannya bisa dibilang sudah kuno namun belum ada renovasi yang berarti. Bahkan beberapa bagian bangunannya sudah lumayan rusak. Yang lebih parah adalah suasana sekitar yang berhimpitan dengan beberapa pertokoan kecil, dan juga rumah-rumah warga sekitar.
Sebenarnya bangunan Masjid Darul Falah ini sudah lumayan modern, yaitu dengan lantai yang sudah dikeramik warna putih secara keseluruhan. Kemudian jendela dengan pilar dikanan dan kiri, serta risplang diatasnya menunjukkan bahwa bangunan ini adalah hasil renovasi. 1 pintu utama diletakkan di bagian timur, dibaut dengan warna biru, dan merupakan pintu yang lumayan kuno.
Seperti bangunan-bangunan lain yang semi modern, dengan perpaduan antara budaya tradisional dengan budaya modern, tentu saja Bangunan Masjid Darul Falah juga memiliki beberapa soko guru diruang utamanya. Atap lantai pertama berupa beton yang terlihat sangat kokoh, dan keseluruhan bangunannya dibalut dengna warna putih, kecuali pada bagian pintu, ujung tiang, dan juga hiasan mihrab dan mimbar.
Untuk mimbarnya, kita dapat melihat dua pilar yang ditempelkan ke tembok, kemudian ruangannya dibuat dengan cukup luas. Sebuah mimbar berukuran kecil dan sederhana berbentuk podium yang hias dengan ukiran lafadz “Allah” yang sangat besar diletakkan di dalam ruangan mimbar tersebut.
Pada bagian kiri, kanan, dan atas mihrab tersebut juga diberikan sentuhan sederhana dan beberapa hiasan.
Karena terletak di pemukiman yang padat penduduk, tentu saja Masjid Darul Falah ini selalu ramai jamaah terutama pada saat jamaah maghrib dan isya. Dan juga diadakan beberapa kegiatan keagamaan seperti belajar membaca Al-Qur’an dll setiap ba’da maghrib.