Bekasi adalah salah satu kota di Jawa Barat yang letaknya berbatasan langsung dengan Jakarta Timur. Bekasi juga terkenal sebagai kota industri setelah kota Karawang. Disana banyak sekali berbagai perusahaan yang berdiri dan tak hanya warga Bekasi saja yang bekerja di beberapa perusahaan tersebut. Selain itu, Bekasi juga ternyata memiliki tempat wisata yang tak kalah menarik. Mulai dari arena permainan air, taman kota, pantai, pusat kuliner hingga sejumlah wisata sejarah dan juga keagamaan. Contohnya seperti Curug Parigi, Situ Cibeureum, Gedung Juang 45, Venetian Water Carnaval, Taman Budaya Indonesia Jaya, Danau Marakas, Hutan Kota Patriot Bina Bangsa, Pusat Wisata Kuliner Saung Wulan, Pura Agung Tirta Bhuana, Pantai Mekar dan beberapa wisata lainnya yang sangat bagus utuk menjadi tujuan akhir pekan atau liburan bersama keluarga ataupun bersama teman-teman. Tetapi jika mengunjugi Bekasi jangan heran melihat kemacetan disetiap jalanan besar. Ditambah banyaknya penduduk Bekasi yag tinggal disana sehingga kota Bekasi terkesan begitu padat.
Warga Bekasi berasal dari erbagai macam kalangan dan juga agama yang berbeda. Namun mereka memiliki sikap toleransi yang tinggi untuk saing menghormati perbedaan keyakinan yang dipilih. Selain itu, banyak juga bangunan tempat beribadah bagi masing-masing agma. Salah satunya adalah bangunan temepat beribadah untuk umat muslim yang menjadi perhatian di wilayah Bekasi. Bangunan tersebut bernama masjid Jami’ Al-Ikhlas. Masjid tersebut berlokasi di Kampung Tenjolaut, RT 01/RW 01 Desa Sukakarya, Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi Jawa Barat.
Sebuah banguna masjid yang cukup besar dengan dua lantai dan memiliki desain khas seperti masjid Nusantara. Namun masjid Jami’ Al-Ikhlas memiliki sebuah kubah yang ukurannya tidak teralalu bear dan juga menara masjid yang cukup tinggi disebelah bangunan masjid tersebut. Pada bagian atap masjid tersebut sebenarnya berbentuk datar dengan khas berbentuk limas dan ditambah kubah kecil dibagain atasnya. Dinding masjid Jami’ Al-Ikhlas pun didominasi dengan warna putih. Halaman masjid pun cukup luas dan terdapat pagar disekeliling masjid tersebut.
Pada tahun 2016 masjid Jami’ Al-Ikhlas dilakukan renovasi karena memang sudah banyak terjadi kerusakan yang dialami oleh bangunan masjid tersebut. Termasuk pada bagian plafon di ruangan utama masjid yang sudah jebol dan rusak. Berbagai bagian lainnya pun seperti dinding masjid yang sudah terkesan rusak butuh perbaikan dan perawatan yang cukup baik. Dalam proses renovasi masjid Jami’ Al-Ikhlas ternyata membutuhkan dana yang cukup besar. Hal tersebut dikarenakan terdapat banyak kerusakan yang serius yang dialami oleh bangunan masjid Jami’ Al-Ikhlas. Maka para pengurus masjid serta pantia yang tergabung dalam renovasi masjid pun mmasang spanduk yang berada di teras masjid. Dalam spanduk tersebut berisikan tentang proses perbaikan masjid dan jika ingin memberikann infaq donasi maka dapat disalurkan ke sebuah rekening yang sudah tertera di spanduk tersebut.
Sebenarnya jika diperhatikan bangunan masjid Al-Ikhlas cukup megah dan luas. Terutama pada bagian interior masjid. Lantainya sudah dikeramik berwarna coklat muda dengan berbagai corak yang abstrak sehingga terkesan lebih futuristik. Kemudian dinding bagian ruang utama majid pun jika tidak rusak dan dirawat semaksimal mungkin, maka akan terlihat bersih dan putih sehingga terkesan megah. Selain itu, ruang utama masjid juga begitu luas dan tidak terlalu banyak hiasan yang menempel pada ruang utama masjid.
Di sebelah selatan masjid Jam’ Al-Ikhlas terdapat sebuah bangunan Sekolah islam dan disebelah utaranya berupa tanah kosong. Jika malam hari tiba, suasana di masjid tersebut terkesan begitu gelap gulita hanya disinari oleh lampu masjid yang seadanya.