Masjid Al-Anam yang dijadikan sebagai Masjid Jambe untuk wilayah Telukjambe terletak di Jln. Sukagalih, Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Masjid Jami’ Al-Anam memang dibangun dengan satu lantai saja, namun desainnya tetap menunjukkan sebuah bangunan masjid yang megah. Selain itu, masih terdapat beberapa lahan kosong yang cukup luas dibagian belakangnya, yang kemungkinan akan digunakan sebagai lahan perluasan masjid.
Masjid ini bersebalahan dengan Kantor Kecamatan Telukjambe Timur, dan tidak jauh dari Polsek Telukjambe Timur, sehingga setiap harinya terutama pada waktu sholat fardhu, masjid ini selalu ramai oleh para jamaah dari berbagai kalangan.
Bangunan Masjid Jami’ Al-Anam dibangun dengan desain masjid modern, meskipun dengan ukuran yang tidak terlalu luas. Denah yang diadopsi adalah segi empat simetris. Kemudian tiga sisinya dibangun lengkap dengan beranda masing-masing dengan bentuk yang sama, terletak di sisi Utara, Selatan dan Timur. Sedangkan pada bagian barat, Beranda memang dibuat dengan desain yang sama, namun digunakan untuk tempat Mihrab.
Bangunan Masjid Jami’ Al-Anam dielngkapi dengan satu kubah utama berukuran cukup besar, dikelilingi oleh empat kubah kecil di keempat penjuru atapnya. Kubah-kubah yang lebih kecil tersebut dibangun mirip sebuah menara namun dengan ukuran mini.
Lantai bangunan masjidnya ditinggikan beberapa puluh sentimeter dari permukaan tanah, dan diberikan anak tangga di masing-masing jalur akses masuknya. Hal ini dimaksudkan agar jika terjadi hujan deras, genangan air tidak sampai masuk kedalam masjid. Kemudian, 4 pilar beton dengan bentuk bundar dibangun dengan kokoh untuk menopang struktur atapnya. Pilar-pilar tersebut dilapisi dengan marmer berwarna kuning ke emasan yang semakin menambah keindahan ruangan dalam masjid.
Beranda yang dibuat dengan bentuk yang sama ini memang cukup unik, karena meng-isyaratkan ada 3 jalan masuk utama untuk masjid ini. Jika dilihat dari luar, desain masjid ini bisa dibilang cukup minimalis namun sangat modern dan megah. Apalagi, kaca-kaca jendela yang berwarna kebiru-biruan menambah keindahan bangunan masjid ini.
Jika masuk kedalam masjid, kita akan mendapatkan ruang yang adem, sederhana namun modern. Lantainya dilapisi dengan keramik putih, kemudian dibalut dengan beberapa baris karpet sajadah pada beberapa shaffnya. Untuk pemisah antara jamaah laki-lai dan perempuan, dibuat semacam papan dari triplek dan kayu. Jamaah pria terletak di bagian depan, sedangkan bagian belakang khusus untuk jamaah wanita.
Jika kita lihat secara seksama, bagian mihrab untuk masjid ini juga dibuat dengan sangat sederhana, dengan 1 jendela tepat dibagian depannya. Satu mimbar kecil minimalis yang terbuat dari kayu ditempatkan di dalam ruangan mihrab tersebut.
Pastinya, dengan desain dari beton, jika pada awal malam hari akan terasa sangat panas, karena hawa panas turun kedalam ruangan, maka jamaah bisa menggunakan beberapa kipas angin yang dipasang di beberapa sudutnya untuk mendapatkan kesejukan tambahan.
Untuk desain toilet dan tempat wudhu memang sengaja dipisahkan dari bangunan utamanya, agar kebersihan dari bangunan untuk sholat semakin tejaga. Kemudian, jika kita berjalan ke bagian belakang Masjid Jami’ Al-Anam, kita akan menemukan sebuah pendopo dengan 1 makam yang berada disana. makam ini di yakini merupakan makam dari sosok pendiri Masjid Jami’ Al-Anam. Karena makam ini juga selalu ramai diziarahi, para pengurus masjid menyiapkan beberapa tikar yang dapat digunakan untuk pengunjung.
Sebagai sebuah Masjid Jami’ untuk wilayah Telukjambe dan sekitarnya, tentu saja masjid ini bukan hanya dimanfaatkan sebagai tempat sholat wajib saja. Namun, ada beberapa kegiatan yang turut memanfaatkan lokasi masjid ini termasuk pembelajaran Al-Qur’an.