Masjid Jami’ Al-Barkah Kawali terletak di Jln. Kawali Dalam RT/RW 02/04, Dusun Kawali, Desa Pancawati, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Selain Masjid Al-Barkah, ada masjid lain yang juga dibangun di kecamatan yang sama yaitu Masjid Al-Hidayah. Namun, yang dijadikan sebagai Masjid Jami’ / Masjid Raya untuk Dusun Kawali dan Kecamatan Klari adalah Masjid Al-Barkah yang akan kita bahas kali ini.
Nama Dusun Kawali ini sama persis dengan sebuah dusun yang ada di Kabupaten Ciamis, yang berkaitan erat dengan masa-masa kejayaan Kerajaan Padjajaran dahulu. Mungkin saja, para pendiri dusun ini merupakan orang-orang yang berasal dari daerah Padjajaran .
Bangunan Masjid Jami’ Al-Barkah terletak diantara 2 ruas jalan sisi sebelah timur (sisi depan masjid) yang menghadap langsung ke Jalan Kawali Dalam, Desa Pancawati. Kemudian sisi Mihrabnya (sisi barat masjid) berada di pinggir jalan raya Kosambi – Tegalsari. Kemudian Gerbang , Teras, dan Halaman masjid ini terletak di sisi jalan Kawali Dalam yang menghadap ke pemukiman penduduk. Sedangkan pada sisi belakang masjid tidak diberi pekarangan ataupun halaman sama sekali. Jadi, jika anda datang dari arah Jalan Raya Kosambi – Tegalsari dan ingin mampir ke masjid ini, anda harus memarkirkan kendaraan anda di pinggir jalan raya.
Akses masuk kedalam masjid disediakan beberapa anak tangga, pada area awal masuk masjid anda akan dihadapkan dengan tempat wudhu dan ruang gudang tempat penyimpanan perlengkapan masjid termasuk ruangan untuk menyimpan keranda orang mati.
Pada sisi jalan raya Kosambi – Tegalsari, tepatnya dibagian pagar, anda dapat menemukan papan kecil bertuliskan “Mesjid Jamie AL-BARKAH” dan juga tulisan “Menjual Paket Kain Kafan (Boeh)”, karena memang prosesi pemakaman untuk warga sekitar biasanya dilakukan melalui pengurus masjid ini.
Untuk area tempat wudhu dan toilet diletakkan di sisi selatan bangunan utamanya. Sehingga jika masuk kedalam masjid, seperti ada perintah untuk langsung bersuci sebelum masuk ke ruang utama untuk sholat.
Sebagai sebuah Masjid Jami’, tentu saja bangunannya dibuat dengan cukup luas, termasuk ruangan untuk sholatnya. Pada bagian mihrabnya, dibuat ruangan kecil, dengan hiasan kaligrafi diatas keramik pada bagian atas mimbar. Satu Mimbar kecil bertuliskan ukiran “Allah” berwarna kuning ke emasan turut diletakkan didalam mihrabnya. Dua Shaff paling depan dilapisi dengan karpet sajadah, sedangkan sisanya dibiarkan beralaskan keramik saja.
Pada sisi timur ruang utama sudah dilengkapi dengan area mezanin yang biasanya digunakan sebagai areal tambahan untuk para jamaah yang sudah tidak tertampung di ruang utama. Ruang Utamnya berbalut warna hijau muda dan hijau tua, sehingga menghasilkan kontras yang unik. Kemudian pada sisi atas tembok bagian depan dibuat beberapa lukisan kaligrafi yang sangat indah membentang dari sisi utara ke sisi selatan. Kemudian dibagian bawahnya diletakkan 1 jam digital, sebagai pengingat tarikh dan waktu islam.
Seluruh ruangan didalam masjid ini ditutup dengan plafon berwarna putih. Kemudian sebagai sumber penerangan ruangannya diberikan 1 lampu gantung sederhana dan beberapa lampu kecil disekitarnya. Area lantai dua merupakan area tambahan yang diletakkan disisi atas teras depan yang menghadap ke penduduk. Bagian atapnya dirancang dengan bentuk atap bangunan utama yaitu berbentuk limas bersusun. Perbedaannya adalah pada bagian lantai dua ini terdiri dua atap yang saling bertumpang tindih satu sama lain.
Jika dipandang dari kejauhan, masjid ini didominasi oleh tiga atap limas yang terlihat berjejeran secara rapi. Atap yang paling luas merupakan atap bangunan utama, sedangkan dua atap diatasnya merupakan atap dari bangunan lantai dua atau bangunan tambahannya.