Masjid Jami’ Darussalam tereltak di Kp. Rawa Gebang, Ds. Tanjung Baru, Kec. Cikarang Timur, Kab. Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Bangunan Masjid Jami’ Darusalam ini terletak di komplek Yayasan Perguruan Islam Darussalam (YAPISDA), yaitu sebuah yayasan yang berdiri di Kampung Rawa Gebang, yang membawahi beberapa lembaga pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak, Madrasah Ibtidaiyah (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs/SMP), Madrasah Aliyah (MA / SMA), Pondok Pesantren (PonPes) dan juga Majelis Ta’lim. Keseluruhan lembaga pendirikan tersebut terletak di komplek yang sama kecuali untuk bangunan Pondok Pesantrennya. Kita dapat menemukan Gedung Kantor Yayasan di tengah-tengah areal yang dikelilingi oleh beberapa gedung pendidikan, tepatnya sebuah gedung yang menghadap ke halaman masjid.
Masjid ini terletak di sisi timur jalan raya sehingga untuk bangunannya tentu saja kiblatnya menghadap ke jalan raya. Jadi, pintu utama untuk masjid ini diletakkan di bagian timur. Sedangkan untuk bagian pekarangan masjid diletakkan di sisi utara, yang juga merupakan pekarangan untuk gedung disampingnya. Sedangkan disisi bagian selatan terdapat sedikti lahan kecil sebuah kolam ikan.
Tentu saja karena terletak di dalam komplek berbagai lembaga pendidikan, pengunjung Masjid Jami’ Darussalam ini tidak pernah sepi, terutama pada saat siang hari. Pada pagi hari saja anak-anak diajarkan untuk sholat dhuha, kemudian pada siang hari sholat dzuhur berjamaah dengan para guru dan pengasuh, sehingga masjid ini tidak pernah sepi oleh orang yang melakukan ibadah.
Arsitektural Bangunan Masjid Jami’ Darussalam
Masjid Jami’ Darussalam ini memang sengaja dibangun dengan arsitektural khas Indonesia, dengan atap limas yang bersusun tiga yang menunjukkan pedoman hidup umat muslim yang harus senantiasa di pegang yaitu “Islam, Iman dan Ihsan”. Struktur atap tumpang tiga tersebut ditopang oleh 4 soko guru yang terletak di dalam.
Diantara struktur atap dan juga struktur atap tumpangnya dibuat beberapa jendela kecil untuk ventilasi udara dan cahaya dibagian ruangannya. Ventilasi tersebut juga terlihat di bagian tembok sebelah atas. Yang unik dari masjid ini adalah tidak menggunakan mimbar seperti pada umumnya yang terbuat dari kayu dengna ukiran yang sangat indah, namun Masjid Jami’ Darussalam ini memiliki mimbar permanen yang terbuat dari beton.
Jika dilihat dari kejuhan akan terlihat sebuah arsitektural masjid yang tinggi dengan atap tumpangnya yang sangat jelas. Pada puncak atap tersebut diletakkan sebuah kubah dari alumunium dengan puncak bulan bintang.
Pada bagian sekeliling timur dan selatan di topang oleh beberapa pilar dengan dua lengkungan yang unik diantara pilar tersebut. Kemudian pada bagian sisi-sisi temboknya diberikan beberapa jendela dengan warna gelap, namun bisa dibuka kecil untuk sirkulasi udara. Tempat wudhunya diletakkan di bagian utara masjid dengan bangunan yang menyatu namun dipisahkan antara jamaah pria dan wanita.
Lantainya dilapisi dengan keramik putih dan hampir keseluruhan bangunannya juga dilapisi dengna warna putih, temasuk bagian plafonnya. Untuk penyejuk ruangan dipasang beberapa kipas angin kecil di beberapa sudutnya.
Ruang utama pada masjid ini memang tergolong sangat sederhana tanpa ornamen kaligrafi yang memenuhi ruangannya. Ornamen kaligrafi hanya terlihat di bagian mihrabnya saja, sedangkan pada sudut lainnya tidak memiliki ornamen apapun.
Meskipun dibuat dengan sangat sederhana, namun kebersiahan didalam dan diluar ruangannya sangat terjaga. Hal ini dikarenakan masjid ini selalu disambangi oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak, santri, dan masyarakat sekitar yang saling menyadari pentingnya sebuah ruangan masjid yang bersih untuk menunjang kualitas ibadah.