Masjid Al-Kufa atau Masjid Jami’ Kufa merupakan salah satu masjid besar didalam dunia Islam, terutama bagi Syi’ah. Bagi penganut Faham Ajaran Syi’ah, masjid ini merupakan masjid terpenting ke-empat setelah Masjidil Haram, Mekkah, Masjid Nabawi, Madinah dan Masjidil Aqsa Palestina.
Masjid Jami’ Kufa ini juga merupakan sebuah tempat wisata religi tertua dan paling penting di Kufa. Menurut beberapa Hadits Syi’ah menyebutkan bahwa yang pertama kali mendirikan Masjid Kufa adalah Nabi Adam A.S, kemudian direkonstruksi ulang oleh Nabi Nuh A.S setelah terjadinya banjir bandang.
Pada tahun 17 H atau 638 M, ketika umat Islam pertama kali memasuki daerah Kufa pada periode masa kejayaaan Sa’ad Bin Abi Waqqas, bangunan masjid tersebut dibangun kembali bersama dengan Gedung Pemerintahan (Darul-Imara’) atas usul Salman Al-Farisi.
Menurut kepercayaan Syi’ah, masjid tersebut sudah melewati berbagai zaman, mulai zaman kenabian yang diakhiri dengan Nabi Muhammad SAW, zaman Amirul-Mukminin (Khalifah, Imam Al-Hasan dan Imam Al-Husayn) hingga zaman sekarang.
Pada tahun 36 H / 656 M, ketika Amirul Mukminin menurut ajaran Syi’ah (Imam Al-Hasan dan Al-Husayn) memimpin wilayah Kufa, bangunan Masjid ini menjadi bagian terpenting. Keduanya sering memimpin sholat berjama’ah di masjid ini, menyampaikan khotbah di mimbarnya, memenuhi beberapa tugas pemerintah dan peradilan di sana, sampai menjadi penyemangat umat muslim dalam menyebarkan agama Rahmatallil’alamin, yakni Agama Islam.
Berbagai makam Tokoh Muslim (seperti Maytham Al-Tammar), Rumah Amirul Mukminin, Gedung Pemerintahan Kufah, terletak di dekat Masjid Kufa ini. Bangunan masjidnya memiliki beberapa ruangan terpisah, dan beberapa diantaranya difungsikan untuk kegiatan keagamaan lainnya seperti belajar kitab dll.
Masjid Jami’ Kufa dijadikan sebagai salah satu tempat tersuci bagi umat Islam dengan faham Syi’ah. Beberapa Hadits Syi’ah bahkan mengatakan bahwa Masjid Kufa merupakan “Taman Surga”, sehingga jika seseorang memasuki Masjid Kufa, seluruh Dosa-Dosanya akan diampuni.
Sedangkan pada Hadits Shahih disebutkan bahwa Kota Kufa akan menjadi salah satu pusat pemerintahan Imam Al-Mahdi, Imam terakhir yang akan dimiliki umat muslim sebelum hari kiyamat tiba, untuk memimpin peperangan dengan Dajjal Laknatullah. Disebutkan juga bahwa nantinya Masjid Kufa akan dijadikan sebagai markas komando dari pasukan Imam Al-Mahdi.
Sekilas Tentang Kufa
Kufa adalah sebuah kota di Irak yang terletak di bagian selatan negara tersebut, 10 Km di sisi timur laut Najaf. Kota ini dibangun di dekat sungai Efrat yang telah beberapa kali disebutkan di hadits (Jika Sungai Efrat mengering, menjadi sebuah tanda dekatnya hari kiamat), memiliki iklim sedang dan sudah menjadi sebuah tempat yang hijau dengan pepohonan saat ini.
Kufa pertama kali dikenal dengan sebutan “Suristan”. Kemudian pada tahun 17 H / 638 M, beberapa bulan setelah pembangunan Basra, Said Bin Abi Waqqas membangun kota Kufa atas perintah Khalifah Kedua, Umar Bin Khattab, yang akan difungsikan sebagai tempat tinggal bagi tentara dan pasukan militar beserta keluarga mereka selama penaklukkan Irak.
Sekilas Arsitektural Masjid Jami’ Kufa
Masjid Jami’ Kufa yang dapat kita lihat saat ini adalah hasil dari renovasi zaman modern, dengan desain megah dan kokoh. Memiliki panjang 110 meter, lebar 101 meter, dan memiliki total luas sekitar 11.162 meter persegi. Dindingnya dibuat masif dengan tinggi 10 meter, sedangkan halaman terbuka (plaza) masjid ini memiliki luas 5.642 meter persegi. Bangunan masjid ini memiliki sekitar 187 pilar, dan memiliki 4 menara setinggi 30 meter.
Keunikan lainnya adalah Masjid Jami’ Kufa memiliki 5 pintu dengan nama berbeda yaitu : Babul Hujja, Babul Thu’ban, Babur-Rahmah, Babul Muslim Bin Aqil, dan Babul Hani Bin Urwa.