Masjid Jamie An-Nadwah terletak di Jln. Pondok Kopi RT/RW 02/07, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ruas Jln. Pondok Kopi ini merupakan salah satu ruas jalan yang sangat ramai dan padat kendaraan setiap harinya.
Ada keunikan dari kompleks bangunan masjid ini, yaitu pada bagian menaranya yang menjulang tinggi dan bisa dilihat dari kejauhan, selain difungsikan sebagai menara untuk masjid dengan pemasangan pengeras suara diatasnya, menara masjid tersebut juga digunakan sebagai menara BTS (Base Tranceiver Station) atau menara pemancar sinyal dari berbagai provider telekomunikasi di Indonesia.
Masjid Jamie An-Nadwah Pondok kopi juga menjadi salah satu masjid yang menggunakan menara masjidnya sebagai BTS untuk sinyal provider telekomunikasi.
Pembanguann dan Arsitektural Masjid An-Nadwah
Jika kita merujuk kepada situs Kementerian Agama, kita akan mendapatkan informasi bahwa Masjid Jamie An-Nadwah Pondok Kopi dibangun pada tahun 2006 lalu, diatas tanah wakaf seluas 872 meter persegi. Bangunan utamanya seluas 1.500 meter persegi, dan dapat menampung hingga 5.000 jamaah sekaligus.
Jika dilihat dari arsitektur bangunannya, masjid ini memadukan budaya modern dan juga beberapa bagian bangunan seperti di masjid-masjid Timur Tengah. Masjid ini didesain dengan sangat luas dengan denah persegi panjang, dengan 1 menara yang menempel dibagian kanan masjidnya.
Masjid ini memiliki 1 kubah utama di bagian tengah (diatas ruang utama) dengan bentuk setengah lingkaran dan terdapat ornamen bulan sabit diatasnya. Sebanrnya masjid ini baru berumur sekitar 11 tahun, namun banyak sekali bagian cat yang sudah luntur termakan oleh cuaca terutama pada bagian menaranya. Apalagi dibagian menara yang menjulang tinggi tersebut dipasang berbagai macam alat-alat elektronik untuk pemancar sinyal telekomunikasi. Sehingga berbagai karat yang terkena air juga ikut mengotori pada bagian menaranya.
Jika kita melihat dari kejauhan, yang akan terlihat pertama kali adalah menara yang menjulang tinggi hingga 60 meter-an, dengan berbagai perangkat elektronika yang terpasang dibagian puncaknya. Kemudian ditas alat-alat pemancar BTS tersebtu dipasang sebuah kubah kecil dari tembaga / aluminium lengkap dengan ornamen bulan sabit sebagai penanda bahwa menara tersebut adalah menara sebuah masjid. Kemudian pada seluruh bagian menara tersebut dibuat semacam jendela untuk ventilasi udara, sekaligus untuk melihat-lihat pemandangan sekitar bagi orang yang masuk dan berkunjung disana.
Jika kita mengunjungi Masjid Jamie’ An-Nadwah Pondok Kopi ini, kita akan disambut dengan gerbang berwarna hijau toska bertuliskan “MASJID JAME ANNADWAH”, dengan 3 kubah kecil bertuliskan “Allah” yang dipasang dibagian atas gerbang tersebut.
Karena terletak tepat dipinggir jalan, jadi areal parkir yang disediakan di masjdi ini juga tidak begitu luas, karena fokus pembangunannya adalah pada bagian utamanya saja, yaitu membangun bangunan utama yang besar untuk menampung hingga 5.000 jamaah sekaligus.
Pada bagian kiri dan kanan masjid terdapat tempat wudhu dan toilet untuk pria dan wanita. kemudian akses untuk jamaah pria dan wanita pun juga dibedakan, pria disebelah kiri dan wanita disebelah kanan.
Karena menjadi Masjid Jami’ atau Masjdi Agung untuk Kota Jakarta Timur, tidak heran jika pada saat bulan ramadhan khususnya majsid ini akans elalu dipenuhi dengan jamaah dari berbagai penjuru kota yang ingin merasakan sendiri ramainya masjid ini. Karena pada bulan Ramadhan, berbagai kegiatan seperti buka bersama secara Cuma-Cuma juga turut diadakan. Selain itu, untuk perayaan hari-hari besar islam juga turut dilakukan di masjid ini.