Saat ini, sudah banyak sekali masjid-masjid indah yang berada di Indonesia. Beberapa diantaranya menganut arsitektural bangunan timur tengah, dan ada beberapa pula yang menganut budaya modern, ataupun dengan perpaduan dengan budaya klasik tradisional. Salah satu masjid yang menganut arsiktektural bangunan modern adalah Masjid Kubah Biru Ciater.
Memang baru-baru ini muncul trend bahwa tidak lengkap rasanya jika bangunan sebuah masjid tidak memiliki kubah seperti masjid-masjid kuno yang berumur lebih dari 100 tahun. Sebaliknya, dulu trend masjid berkubah menjadi tidak populer di Indonesia, karena kebanyakan masjidnya memiliki arsitektural bangunan Khas Nusantara dengan atap joglo (limasan) dan memiliki 4 soko guru sebagai penopang atapnya.
Namun, seiring dengan majunya zaman, dan berkembangnya teknologi pembangunan, saat ini hampir tidak ada bangunan masjid yang baru, dan masih menggunakan budaya kuno tersebut. Hampir keseluruhan bangunan baru tersebut mengincar ciri khas yang dapat dibanggakan dari kubahnya, salah satunya adalah Masjid Kubah Biru Ciater, yang memiliki khas kubah indah berwarna biru muda, dengan mozaik berwaran biru tua yang membuat suatu pola simetris yang sangat indah.
Masjid Kubah Biru Ciater ini memiliki nama resmi “Masjid Assa’adah”. Lokasi berdirinya di Lembah Sarimas, Ciater, Subang. Lebih tepatnya 200 meter dari Objek Wisata Sari Ater.
Bangunan Masjid Assa’adah ini memiliki keunikan tersendiri, yang terlihat dari kubah berwarna biru mengkilap. Selain itu, bangunannya yang terlihat sangat kokoh, dengan dua lantai juga memiliki segudang interior indah . Apalagi, pada bagian dindingnya bukan di dominasi oleh tembok batu bata maupun cor, namun justru di dominasi oleh kaca tembus pandang, sehingga interior di dalam ruang utama terlihat sangat jelas dari luar.
Sebaliknya, jika kita berada di dalam masjid, maka kita dapat melihat pemandangan hamparan kebun teh yang sangat asri langsung dari dalam masjid. Memang desain seperti ini sengaja dibuat agar para jamaah dapat melihat pemandangan indah sembari melakukan ibadahnya, agar wujud syukur kepada Sang Maha Pencipta dapat tumbuh.
Arsitektural Kubah berwarna biru cerah yang dimiliki oleh Masjid Assa’adah ini memiliki desain seperti jamur. Maksud dari desain jamur disini adalah mengayomi bagian dibawahnya. Kubah berwarna biru tersebut sangat mempesona mata siapapun yang melihatnya. Kubah utama berukuran besar di tempatkan pada sisi tengah, tepat diatas ruang sholat utama. Sedangkan 2 kubah lainnya terletak di kiri dan kanan kubah utama memiliki desain yang sama. Sedangkan 5 kubah yang didesain dengan bentuk lonjong di tempatkan di berbagai sudut bangunannya.
Keindahan lainnya yang terpancar adalah kombinasi warna Kuning-Putih, dan juga warna dari kubah biru yang bercorak kuning dan biru tua tersebut menjadikan kubah Masjid Assa’adah semakin sejalan dengan suasana sekitar yang sangat asri.
Kubahnya dilapisi dengan keramik berwarna biru, dengan aksen diagonal, sehingga terbentuk sebuah bentuk mozaik yang begitu indah. Tujuan dibentuknya mozaik tersebut adalah untuk melambangkan keserasian dan keharmonisan disetiap hal, termasuk pada umat muslim. Artinya, keindahan dapat tampil jika ada sesuatu yang kecil, sedang, dan besar, dengan porsi dan fungsi masing-masing.
Sedangkan filosofi yang bisa diambil dari beberapa garis menyilang yang berujung pada satu titik tersebut adalah, berbagai pemikiran, perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan umat muslim harus tetaplah tertuju pada satu hal, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam, Allah SWT.