Karawang merupakan salah satu kota bagian dari provinsi Jawa Barat. Pada dahulu Karawang sangat terkenal sebagai Lumbung Padi namun sekarang kota tersebut lebih dikenal sebagai kota industri. Maka jika mengunjungi Karawang akan enemukan banyak sekali bangunan industri yang berada di mana-mana dan juga ladang sawah yang begitu luas meskipun tidak seluas pada dahulu. Dibalik semua itu, Karawang merupakan kota yang cukup padat penduduknya. Tak hanya masyarakat asli dari kota Karawang sendiri, tetapi juga banyak dari masyarakat yang berasal dari wilayah lainnya dan tinggal disana untuk bekerja sebagai karyawan di industri Karawang. Selain memiliki industri yang bermacam-macam serta area sawah yang luuas, Karawang juga memiliki bangunan lainnya yang biasanya menjadi kebanggaan warga sekitar. Salah satunya adalah bangunan masjid yang biasanya difungsikan sebagai tempat beribadah umat muslim.
Masjid tersebut berlokasi di komplek Pondok Pesantren Daarul Ma’arif Desa Karya Mulya, Kecamatan Batu Jaya Kabupaten Karawang. Kota Karawang juga memiliki banyak pondok pesantren yang santrinya datang berasal dari berbagai daerah. Selain terdiri dari bangunan industri dan sekolah Negeri serta swasta, Karawang juga tak luput memiliki pusat pendidikan religi bagi umat muslim sebagai penerus. Desa Batu Jaya pernah begitu terkenal hingga ke seluruh Nusantara karena disana pernah ditemukann candi yang muncul ke permukaan di pesawahan tepatnya di kawasan tersebut. Hingga sekarang pun kawasan tersebut menjadi salah satu objek wisata masyarakat Karawang dan juga masyarakat lainnya. Rerentuhan candi tersebut berbahan batu bata dan sudah di restorasi oleh pihak yang terkait akan hal itu. Terlebih jalur untuk mengunjungi kawasan objek wisata tersebut searah dengan tempat wisata Pantai Pakis dan juga objek wisata sejarah perjuangan kemerdekaan Rengas Dengklok. Maka tak heran kerika para wisatawan yang ingin mengunjungi ke kawasan wisata pantai atau tempat bersejarah tersebut biasanya juga singgah untuk mengunjungi kawasan candi itu.
Sekitar desa Batu Jaya yang berasal dari Rengas Dengklok menuju kesana sebenarnya terdapat banyak bangunan masjid yang rata-rata usianya sudah tua dan memang sudah didirikan sejak lama. Selain itu, beberapa masjid tersebut juga merupakan bagian dari sebuah yayasan pendidikan islam pondok pesantren. Kebanyakan dari bangunan masjid tersebut memiliki desain khas Nusantara. Masjid Nur Al-Anwar merupakan salah satu masjid yang berada di komplek pondok pesantren dan lokasinya tepat berasa di tepian kali irigasi. Sehingga bangunan masjid Nur Al-Anwar sangat mudah dikunjungi dan juga mudah untuk dicapai. Sebelum tiba di masjid tersebut, menara masjid Nur Al-Anwar sudah dapat terlihat dari kejauhan.
Dilihat dari segi bangunannya, masjid Nur Al-Anwar berarsitektur khas masjid Indonesia pada umumnya. Terutama pada bagian atap masjid yang limas dan bersusun. Pada bagian ujung atapnya ditambah dengan sebuah kubah namn ukurannya tidak begitu besar. Meskipun memilih desain khas Nusantara, namun masjid Nur Al-Anwar memiliki sebuah menara yang cukup tinggi bahkan menara masjid tersebut dapat terlhat dari kejauhan yang menandakan sebuah ciri khas dari bangunan masjid Nur Al-Anwar tersebut. Meskipun usia dari masjid Nur Al-Anwar sudah tua namun bangunan tersebut masih terkesan begitu kokoh dan terawat. Dinding masjid nya pun terlihat begitu bersih dan berdiri kokoh didominasi dengan warna putih dan juga ada perpaduan warna hijau yang terang. Ketika memasuki bagian ruangan utama masjid Nur Al-Anwar pun begitu terkesan luas dan rapi. Selain di dominasi dengan cat warna putih, di dalam masjid juga tersedia kipas angin agar udara disana terasa lebih sejuk. Berada di tengha kampung dan kawasan pondok pesantren, membuat masjid Nur Al-Anwar selalu penuh oleh para jamaah setiap saat.