Kota Bekasi adalah salah satu kota yang selalu sibuk dan macet selain kota Jakarta. Hal tersebut dikarenakan Bekasi memiliki beberapa indstri dan juga wisata yang menarik wisatawan lokal dan luar untuk mengunjunginnya. Tak hanya memiliki berbagai maca gedung serta bangunan yang terkenal dan modern, Bekasi juga memiliki bangunan masjid bagi umat muslim melaksanakan ibadah. Dikota tersebut juga sebenarnya terdapat banyak sekali bangunan masjid, tak hanya berdiri di pusat kota saja, tetapi juga hingga ke berbagai wilayah dan kampung atau desa yang ada di Bekasi. Salah satunya adalah masjid Nurus Sa’adah yang berlokasi di Jalan Cipaganti 10, Desa Jatireja, Cikarang Timur Kabupaten Bekasi.
Masjid Nurus Sa’adah berada di sebuah kawasan Graha Asri Bekasi. Lokasinya berada di sebuah perumahan yang cukup padat. Namun uniknya, meskipun berada di kawasan perumahan hal yang membuat menarik adalah biasanya cukup jarang jika disebuah kawasan perumahan berdiri sebuah bangunan masjid. Karena untuk embangun masjid butuh waktu dan perizinan yang tidak mudah. Namun para warga muslim yang tinggal di kawasan Graha Asri Bekasi sangatlah beruntung karena tidak perlu jauh-jauh untuk melaksanakan ibadah shalat atau mengikuti kegiatan agama lainnya disebuah masjid. Disana mereka sudah tersedia sebuah bangunan masjid Nurus Sa’adah.
Pembangunan masjid Nurus Sa’adah ternyata tidak lepas dari sebuah bantuan dana dari lembaga International Islamic Relief Organization Kingdom of Saudi Arabia. Masjid tersebut dibangun di sebuah lapangan Fasum warga jalan Cipaganti. Tak hanya masjid Nurus Sa’adah saja yang dibangun dengan dana bantuan dari Saudi Arabia, ternyata terdapat juga beberapa masjid lainnya yang sama mendapatkan bantuan dari sana. Setidaknya di sektor Graha Asri sendiri terdapat empat masjid yang mendapatkan dana pembangunan masjid dari Saudi Arabia.
Dilihat dari segi bangunannya, masjid Nurus Sa’adah tidak begitu megah namun cukup luas dan besar untuk menampung para jamaah shalat. Desain dari bentuk bangunan masjid tersebut seperti bentuk masjid tradisional Indonesia pada umumnya. Meskipun dana untuk membangun masjid Nurus Sa’adah berasal dari Timur Tengah, namun arsitektur dari masjid tersebut tetap menggunakan khas Nusantara. Padahal pada umumnya bangunan masjid khas dari Timur Tengah terkesan begitu megah dan mewah beserta kubah utamanya yang begitu besar serta terdapat sebuah menara yang menjulang tinggi yang semakn menghiasi kemegahan masjid khas dari Timur Tengah. Namun pada masjid Nurus Sa’adah terdapat sebuah menara masjid yang cukup tinggi dan terpisah dari bangunan utama masjid.
Pada bagian atap masjid Nurus Sa’adah sebenarnya berbentuk persegi yang datar namun pada bagian tengahnya terdapat sebuah tambahan seperti limas dan pada ujungnya ada sebuah kubah yang ukurannya kecil. Kubah tersebut berbahan dari alumunium dan disana juga dibagian bawah kubah tersebut terpasang pengeras suara yang digunakan sebagai ajakan shalat yang dikumandangkan oleh muadzin. Secara keseluruhan masjid Nurus Sa’adah didominasi dengan warna kuning dan hijau muda. Sehingga masjid tersebut kesannya begitu segar dan cerah. Sama halnya dengan bagian menara masjid yang juga dengan warna serupa. Pada menara masjid Nurus Sa’adah juga terdapat ornamen kubah yang ukurannya kecil serta di puncak kubah tersebut dipasang hiasan. Ketika memasuki masjid Nurus Sa’adah juga dapat terlihat keseluruhan dinding masjidnya didominasi menggunakan warna kuning dan hijau muda. Serta lantai masjidnya sudah dikeramik warna putih dan terdapat lampu hias di langit-langit masjid meskipun ukurannya tidak begitu besar namun sangat indah.