Pondok Pesantren adalah sebuah temmpat bagi para santri untuk menuntut ilmu. Disana para santri tak hanya belajar saja, mereka lebih mendalami belajar tentang agama dan beberapa kitab kuning. Selain itu, para santri juga secara tidak langsung diajarkan untuk menjadi seorang pribadi yang mandiri dan berjiwa kepemimpinan. Jadi setelah lulus dari pondok pesantren, para santri dapat menyebarkan ilmu yang didapatkan selama belajar di pondok pesantren. Mereka juga didik secara disipilin seperti bangun setiap sebelum subuh kemudian meaksanakan ibadah subuh berjamaah, mengaji lalu persiapan untuk berangkat sekolah. Sebenarny pondok pesantren di Indonesia memiliki dua versi yaitu pondok pesantren Salafyah dan pondok pesantren modern. Biasanya pondok pesantren salafiyah masih menggunakan kitab kuning untuk belajar mendalami agama sedangkan pondok pesantren modern sudah tidak menggunakan kitab kuning tetapi tetap menggabungan antara ilmu keagamaan dan ilmu keduniaan. Ada pula para santri yang memilih untuk tinggal di pondok pesantren salafiyah agar dapat belajar kitab kuning dan memilih sekolah untuk belajar tentang keduniaan.
Pondok pesantren juga menyediakan berbagai program unggulan bagi para santrinya. Hal tersebut tak lebih sebagai usaha untuk meneruskan perjuangan dan penyebaran ajaran islam agar terus berkembang. Salah satunya adalah Tahfizh Qur’an yang bertujuan untuk menghafal Al-Qur’an. Santri yang mengikuti program atau memilih untuk tinggal di pondok pesantren yang khusus Tahfzh Qur’an biasanya sangat rajin dan fokus untuk menghafal ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Pondok pesantren berada dimana-mana. Tetapi sebenarnya jumlah pndok pesantren paling banyak berada di Jawa Timur. Meskipun sebenarnya dimana juga terdapat pondok pesantren. Contohnya di Jwa Barat tepatnya berada di Ciaru Bogor, Cintaasih, Pangkalan Kabupaten Karawang. Disana terdapat pondok pesantren yang bernama Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an. Pesantren tersebut diremikan oleh pengasuh Pesantren Daarul Qur’an, Ustadz Yusuf Mansur dan didampingi oleh Presiden Direktur Pertamina Gas (Pertagas), hendra Jaya pada tanggal 21 Juni 2016 kemarin. pesantren tersebut merupakan bangunan baru yang disediakan bagi para santri untuk menghafal Al-Qur’an dan dikemudian hari dapat mengamalkan ilmunya ke seluruh desa-desa di Indonesia. Itulah harapan dan tujuan didirikannya pesantren Tahfizh Daarul Qur’an.
Ukuran dari bangunan pesantren Tahfizh Daarul Qur’n tidak begitu besar melainkan mungil namun cukup megah dan menarik. Berada di kawasan komplek Tahfizh Daarul Qur’an Syasudin Nur Desa Cintaasih Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang menjadi salah satu perhatian baru bagi warga sekitar.
Di komplek pondok pesantren juga terdapat sebuah bangunan masjid. Masjid tersebut sangat unik dan memliki daya tarik tersendri. Terutama bagian luar masjid yang berwarna menarik yang terang yaitu menggunakan warna orange dan dipadu dengan warna merah serta adapula warna putih. Ukuran masjid tersebut juga mungil dengan kubah utama yang ukurannya paling besar dan beberapa kubah lainnya berada mengelilingi kubah utama tersebut namun ukurannya lebih keciil.
Masjid tersebut tak hanya difungsikan sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat saja, tetapi juga difungsikan oleh para santrinya untuk belajar menghafal Al-Qur’an. Terutama pada subuh maka suara di masjid tersebut akan terdengar indah oleh berbagai lantunan ayat suci Al-Qur’an yag dihafalkan oleh para santri pondok pesantren Tahfizh Daarul Qur’an. Selain itu, mereka juga belajar mengaji disana bersama para ustadz yang mendampinginya. Suasana di lokasi tersebut pun begitu sejuk dan indah karena ebrada jauh dengan pusat kota dan dekat dengan area sawan dan pedesaan. Sehingga para santri dapat fokus menghafal Al-Qur’an.