Masjid Darul Ulum merupakan sebuah masjid yang sengaja didirikan untuk fasilitas tempat ibadah di komplek Pondok Pesantren Darul Ulum. Lokasi Pondok Pesantrennya adalah di Kampung Bakan Pojok, RT/RW 03/01, Desa Cintaasih, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.
Lingkungan tempat berdiri masjid ini masih sangat asri dan jauh dari hiruk pikuk serta kebisingan kendaraan yang mengganggu. Sehingga, proses pembelajaran di Pondok Pesantren Darul Ulum dapat dilakukan dengan sangat tenang dan fokus. Apalagi, keindahan alam sekitar semakin menambah betah dan dapat membantu otak bekerja lebih relax saat digunakan untuk mempelajari sesuatu.
Sekilas Tentang Pondok Pesantren Darul Ulum Bakan Pojok
Pondok Pesantren Darul Ulum Bakan Pojok menjadi salah satu Pondok Pesatren tertua di Kabupaten Karangan. Para pengasuh, pengurus, dan juga santri di pondok ini masih memegang teguh sistem pembelajaran kuno yaitu “Salafiyah”. Kegiatan belajar selalu mengambil rujukan kitab-kitab kuning, agar budaya leluhur tempat tersebut dapat dilestarikan.
Pondok Pesantren Darul Ulum Salafiah ini memang ditujukan untuk seseorang yang ingin berubah menjadi baik, atau untuk membentengi diri dengan moral yang kuat sebagai manusia yang baik.
Pondok Pesantren Darul Ulum didirikan pertama kali pada tahun 1942 oleh 4 bersaudara dari putra dan putri Lurah Namin, atau lebih dikenal dengan H. Abdullah, yang menjabat Lurah pada masa-masa itu. Beliau memiliki 4 orang anak, terdiri dari 3 anak laki-laki, dan 1 anak peremupan. Kesemuanya menjadi ulama yang juga memprakarsai pembangunan Pondok Pesantren dan Masjid Darul Ulum ini.
Keempat putra putri beliau adalah KH. Hasan Mustofa, KH. Ali Mundziri, j. Hasanah, dan KH. Ahmad Badri. Santi putra dikelola oleh KH. Hasan Mustofa dan 2 adik laki-lakinya, sedangkan santriwati dikelola oleh Hj. Hasanah.
Hingga kini, pengurusan dan pengelolaan Pondok Pesantren beserta bangunan masjid daidalamnya dilakukan oleh anak dan cucu dari 4 ulama tersebut. Bahkan keempat makam dari pendiri Pondok Pesantren dan Masjid menjadi salah satu prioritas utama.
Saat ini, kepemimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum di lakukan oleh KH. Didin Sirojuddin. Sementara itu, Darul Ulum Al-Banat, atau Darul Ulum Putri di pimpin oleh Ajengan Dudu Badrudin bersama KH. Aang Yazid Bustomi.
Pondok Pesantren Darul Ulum ini sudah banyak sekali mencetuskan berbagai tokoh masyarakat. Bahkan hingga kini, Pondok Pesantren Darul Ulum sudah sangat terkenal hingga ke seluruh Nusantara Indonesia. Salah satu alumni PonPes yang sangat terkenal adalah Almarhum Mama’ Ajengan Zarkaasih yang bertempat tinggal di Kampung Rawa Bangkong.
Arsitektural Bangunan Masjid Pondok Pesantren Darul Ulum
Karena sangat terpencil dan jauh dari keramaian, tentu saja desain masjidnya lumayan sederhana. Apalagi, areal sekitar masihlah area persawahan, sehingga udara dan pemandangan yang diberikan terasa sangat melegakan.
Kemudian, arsitektural bangunannya mengadopsi masjid-masjid tua nusantara lainnya, yaitu dengan atap limas bersusun 2, dengan rongga-rongga ventilasi udara. Jika kita lihat secara seksama, lingkungan masjid ini bahkan masih berada di pinggiran sawah.
Untuk bangunan utamanya dibalut dengan warna orange, begitu juga pada bagian dalamnya. Bangunannya tergolong sangat sederhana, namun ornamen di bagian dalamnya lebih bervariasi, karena beberapa karya dari muridnya akan dipasang di masjid tersebut. Lantainya sudah dilapisi dengan keramik putih bersih. Kemudian pada bagian ruang utama juga sudah di berikan karpet sajadah sebagai alas untuk shaff paling depan.