Di Aceh terdapat sebuah masjid yang terkenal hingga penjuru duniia. Masjid tersebut adalah masjid Raya Baiturrahman. Terkenal karena disebut dengan negeri Serambi Mekah. Alasan nya yaitu karena sejak dahulu kala Aceh merupakan gerbang pintu masuknya agama Islam ke nusantara hingga ke wilayah Asia Tenggara.
Jika dilihat dari luar, bangunan masjid ini seperti bangunan yang berasal dari India, yaitu Taj Mahal. Dengan keindahan masjid ini menjadikan daya tarik tersendiri di Acehm, bahkan karena saking mempesonanya, tak hanya warga lokal saja yang datang hanya untuk mengunjungi masjid Baiturrahman ini. Beberapa wisatawan lainnya dari berbagai kota dan nusantara sengaja datang ke masjid ini khususnya mereka yang mencari nuansa religi, serta ingin lebih mendekatkan diri dengan sang pencipta.
Arsitektur masjid Raya Baiturrahman ini di desain sesuai gabungan konsep di berbagai negara. Pada gerbang pertama masjid menyerupai konsep sebuah rumah klasik yang berada di Belanda. Terdapat juga di depan pintu masjid utama, serambi-serambi yang arsitekturnya seperti masjid-masjid di Spanyol. Sedangkan terdapat pula pintu yang dijadikan sekat menuju ruang utama yang memiliki arsitektur berkonsep kuno dari negara India.
Selanjutnya di bagian ruangan utama masjid akan terlihat hamparan luas lantai yang berbahan marmer berwarna putih berasal dari Italia. Ditambah juga dengan tiang penyangga yang dicat warna putih dan dihiasi dengan sedikit aksen hiasan di bawahnya. Karena keselurahannya didominasi warna putih menjadikan ruangan ini terlihat sangat lapang dan luas.
Masjid Raya Baiturrahman memiliki 7 kubah dengan 4 menara sekunder dan 1 menara induk. Setiap tahun masjid ini terus berkembang pesat dari sisi arsitektur hingga kegiatan kemasyarakatannya yang dilaksanakan di masjid ini. Hingga saat ini, luas bangunan masjid Raya Baiturrahman mencapai 4 ha dengan satu sisi bagian halaman terdapat kolam dan dibagian halaman lainnya tumbuh rumput dan bunga yang sangat hijau dan indah ditata secara rapi dan indah.
Ketika dalam prosesi pembangunan, kubahnya memprioritaskan seni arsitektur yang sangat modern. Pada umumnya kubah dimasjid lain tidak bersistem panel enamel dan tidak menggunakan paku drilling yang biasanya hanya bertahan hingga kurang lebih 4 tahun. Kubah masjid enamel ini dipilih karena selain bentuknya yang sangat bagus, elegan dan lebih mempesona. Sedangkan di bagian dalam kubah utama tepat berada di tengah ruangan utama sudah dilengkapi dengan hiasan lampu gantung yang memuat hingga 17 titik cahaya penerang. Hiasan lampu itu pun terlihat dari mihrab masjid di bagian tengah depan ruangan.
Namun pada tanggal 26 Desember masjid ini terkena musibah Tsunami di Aceh dan juga telah menewaskan banyaknya korban jiwa. Tetapi masjid ini tidak mengalami kerusakan dan banyak warga setempat yang memilih menyelamatkan diri dengan berlindung didalam masjid. Selanjutnya pada 28 Juli 2015 Gubernur Aceh Zaini Abdullah membangun infrastruktur yang ditandai dengan groundbreaking pemancang tiang pertama. Proyek ini direncanakan untuk membangun 12 unit payung elektrik dan basement sebagai lokasi parkir mobil dan sepeda motor yang diperkirakan mampu menampung 254 mobil dan 343 sepeda motor.
Basement tersebut dilengkapi dengan tempat wudhu dan toilet pria wanita. Bahan yang digunakan untuk basement berasal dari marmer Italia atau Spanyol. Pemerintah Aceh sengaja memperbaiki lanskap ini sehingga mirip masjid Nabawi.
Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid bersejarah yang sekaligus menjadi ikon bagi kota Aceh dan juga sebagai simbol peradaban umat Islam serta misi penyebaran Islam hingga Tanah Air. Sangat dianjurkan bagi para jamaah atau wisatawan untuk berkunjung ke masjid ini ketika berada di Aceh.