Masjid Raya Sigi Lamo terletak di Jln. Baru, Kecamatan Jalilolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Jalilolo sendiri merupakan sebuah wilayah yang tercatat dengan kejayaannya pada Sejarah Nasional Indonesia, yaitu sebagai sebuah kerajaan yang berdiri di kepulauan Maluku. Kerajaan tersebut merupakan kerajaan yang berjaya pada masa-masa kerajaan tetangganya yaitu Kerajaan Ternate dan Tidore.
Letak persisnya di teluk Jailolo, nama kerajaan ini kembali bangkit ke taraf nasional seiring dengan gerak laju pembangunannya yang semakin maju. Apalagi, saat ini Jailolo dijadikan sebagai ibokota dari kabupaten Halmahera Barat. Wilayah ini juga memiliki sebuah bangunan masjid yang besar dan lumayan unik bernama “Masjid Raya Sigi Lamo” yang akan kita bahas pada tulisan kali ini.
Lokasi Masjid Raya Sigi Lamo ini terletak di Desa Gufasa, Kecamatan Jailolo, yang sekaligus menjadi Ibukota Kabupaten Halmahera Barat.
Pembangunan Masjid Raya Sigi Lamo Jailolo
Pembngunan Masjid Raya Sigi Lamo Jailolo dibangun pertama kali pada tahun 2014, diatas tanah wakaf seluas 2.500 meter persegi, dengan luas bangunannya 1.152 meter persegi. Dengan bangunan yang cukup luas tersebut, jamaah yang ditampung dimasjid ini adalah sekitar 1.800 orang sekaligus. Bangunan masjid yang super megah ini saat ini menjadi sebuah landmark dan kebanggaan untuk masyarakat Jailolo. Masjid Raya Sigi Lamo dibangun dengan cukup unik, dibalut dengan warna merah dan putih, jadi seakan-akan bangunna masjidnya seperti bendera kesatuan Republik Indonesia.
Pembangunan Masjid Raya Sigi Lamo ini memang masih tergolong Gress, apalagi Kabupaten Halmahera Barat sendiri juga memang masih berusia sangat muda. Halmahera Barat dimekarkan dari kabupaten induknya dari Kabupaten Halmahera, salah satu pulau terbesar di Provinsi Maluku Utara.
Masjid Raya Sigi Lamo ini dibangun tepat di bibir pantai, dengan latar belakang bukit yang menjulang tinggi. Paduan warna merah dan putih mendominasi bangunan masjid ini, dan membuatnya terlihat sangat mencolok dari beberapa bangunan di wilayah sekitar. Tentunya, perpaduan warna merah dan putih, serta dihiasi dengan pemandangan lautan yang luas membuat suasana wilayah masjid ini semakin indah. Keindahan akan terasa pada saat SunSet dimana pemandangannya menjadi sangat romantis dan mempesona.
Arsitekturalnya menggunakan gaya masjid modern secara total, dilengkapi dengan kubah besar di bagian atapnya.
Pembangunannya sengaja ditempatkan di tanah yang lebih tinggi dari jalan raya, hal ini dilakukan agar tidak terjadi banjir ataupun luapan air di sekitar masjid. Sederetan tangga dari bahan beton di buat untuk akses jalan masuk menuju masjid ini. Jejeran anak tangga ini juga menjadi sebuah tantangan sendiri bagi para jamaah sebelum sampai pada masjid tersebut.
Masjid Raya Sigi Lamo juga menjadi pusat dari Festival Teluk Jailolo. Sehingga, pada saat Festival tersebut diadakan, suasana di sekitar masjid kan terasa sangat ramai.
Arsitektural Bangunan Masjid Raya Sigi Lamo Jailolo
Bangunan Masjid Raya Sigi Lamo Jailolo didirikan dengan arsitektural bangunan modern secara keseluruhan. Sebuah kubah berukuran cukup besar didirikan di bagian atap ruang utama, dengan leher kubah yang berongga-rongga sebagai ventilasi udara dan cahaya matahari pada ruangan utama. Kubah tersebut terbuat dari bahan beton, dengan balutan warna dominan merah, dengan hiasan mozaik berwarna putih sehingga menghasilkan pemandangan kubah yang sangat indah dari kejauhan.
Sebanyak 4 menara didirikan menyatu dengan bangunan utama dengan bentuk bulat. Kemudian pada puncaknya dibuat pucuk menara kecil, dengan kubah dengan warna dana corak yang sama dengan kubah utama, namun dengan ukuran yang lebih kecil.