Masjid Syaichona Moch Cholil yang terletak di Kota Bangkalan, Madura ini hingga kini masih sangat dikeramatkan, dihormati, serta dilestarikan oleh masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan sebagai wujud rasa terima kash dan syukur kehadirat Allah SWT atas diutusnya seorang Syekh yang menyebarkan agama Islam di bagian ujung selatan pulau Madura ini. Syaichona Mochammad Cholil, begitu orang memanggilnya. Beliau merupakan seorang ulama besar yang sangat karismatik, dan juga sekaligus menjadi salah satu waliyullah di Jawa Timur.
Bangunan Masjid Syaichona Moch Cholil yang terletak di daerah Mertajasah, Bangkalan ini menjadi salah satu bangunan masjid terindah yang dimiliki oleh Pulau Madura secara khusus, dan Nusantara Indonesia secara umum.
Jika kita masuk kedalam bangunan utama masjid ini, kita akan langsung melihat berbagai hiasan dengan ornamen-ornamen kaligrafi yang dipajang di setiap sudut bangunan ruang utama sholat.
Masjid Syaichona Moch Cholil ini memiliki 1 kubah besar berwarna keemassan, dihiasi dengan mozaik prisma dengan warna hijau tua. Kemudian, 1 menara berbentuk bulat yang menjulang tinggi juga turut dibangun di bagian samping masjid, menyatu dengan bangunan utamanya. Menara masjid ini dibalut dengan warna ungu, kemudian pada bagian puncaknya ditempatkan 4 pengeras suara.
Halaman dan lahan parkir untuk Masjid Syaichona Moch Cholil ini juga dibuat dengan luas agar kendaraan yang dapat ditampung lebih banyak. Lahan parkir tersebut bahkan dapat menampung puluhan bis besar, dan ratusan sepeda motor. Tidak heran jika masjid ini memiliki lahan parkir yang luas, karena Masjid Syaichona Moch Cholil merupakan salah satu destinasi wisata religi waliyullah yang wajib dikunjungi.
Suasana religius dibalut dengan kemewahan sangat terasa didalam bangunan masjid ini. Hal ini disebabkan berbagai lukisan kaligrafi yang sangat indah terpapar di hampir keseluruhan sudut bangunannya. Lukisan kaligrafi ini tidak hanya dapat kita temukan di bagian dinding saja, namun pada bagian atapnya juga dihiasi dengan kaligrafi yang sangat indah. Kaligrafi dibagian atap dibuat melingkar di sisi-sisi atap. Lukisan-lukisan kaligrafi tersebut hampir keseluruhannya di balut dengan cat warna kuning keemasan, kemudian untuk memperindah lukisan tersebut diberikan sinar lampu yang lumayan banyak di setiap meternya.
Kubah yang didirikan diatas atap masjidnya merupakan kubah jenis panel enamel, yaitu sebuah kubah yang terbuat dari plat baja karbon yang ringan. Kubah jenis panel enamel ini memiliki ketebalan rata-rata 0,7 – 1,2 mm, atau dapat disesuaikan dengan luas medianya.
Kubah enamel memiliki kelebihan antara lain kemudahan pemasangan, dan juga daya tahan yang diberikan sangat cocok didaerah tropis. Karena itu, banyak sekali masjid-masjid di Nusantara yang memilih kubah panel enamel daripada kubah beton. Bukan itu saja, kubah panel enamel dapat dihias sesuai dengan keinginan, sehingga ornamen kubah tidak melulu harus dengan warna dan corak yang sama.
Yang unik dari bangunan Masjid Syaichona Moch Cholil Bangkalan ini adalah bagian tempat wudhu nya yang dibuat melingkar. Umumnya, pada masjid-masjid lain tempat wudhu dibentuk dengan desain deretan kran-kran yang memanjang ke samping. Berbeda dengan Masjid ini karena bentuk melingkar justru menjadi pilihan desain tempat wudhunya, serta ditambahkan pula tempat untuk menaruh pecil di bagian atas. Tempat wudhu yang dibangun dengan melingkar ini memiliki puluhan kran, sehingga jamaah tidak perlu antri, apalagi tampungan air yang disediakan sudah sangat mencukupi.
Pengunjung yang datang ke Masjid Syaichona Moch Cholil ini hampir tidak pernah sepi setiap harinya. Selain jamaah yang memiliki niat untuk beribadah, mayoritas dari mereka juga menyempatkan diri untuk berziarah kepada salah satu makam waliyullah, Syaichona Moch Cholil.